NYC, 7:00pm //Candle-light Rooftop RestaurantBelle menatap Audrey yang sedang memohon padanya. "Jadilah dokter pribadi di keluargaku, Belle."
Belle tersenyum masam. "Kau tahu, aku baru saja memulai tahun keduaku bekerja sebagai dokter. Itu artinya aku belum cukup berpengalaman, Drey." Audrey menggelengkan kepalanya yang membuat Belle menatapnya bingung.
"Aku sangat percaya padamu! Lagipula, yang meminta ini bukan aku, melainkan bayiku. Kuharap kau mengerti, Belle." Audrey tetap memohon pada Belle.
"My God, Audrey! Kau saja belum melahirkan. Perlu kutambah juga, masih menunggu kira-kira 5 bulan lagi untuk hari kelahiranmu. And I think that you need an Obstetrician now. Not me, a pediatrician!" ujar Belle.
Seolah tidak peduli dengan kejenuhan Belle, Audrey tetap menatap Belle dengan penuh harap dan membuat Belle mau tidak mau harus mengiyakan permintaan sahabatnya. Ralat, permintaan bayi sahabatnya.
"Baiklah kalau itu maumu, Audrey. Sebelum kau melahirkan, hubungi aku. Aku akan menjengukmu saat kau melahirkan nanti." ujar Belle akhirnya. Audrey langsung memekik senang dan langsung memeluk Belle dengan erat.
"Sepertinya beberapa bulan ini aku akan sangat sibuk. Jadi, jangan hubungi aku dulu jika kau tidak ingin aku abaikan." Perkataan Belle membuat pelukan Audrey terlepas dan wanita itu menatapnya heran.
Belle memutar bola matanya serta diiringi dengusan karena gemas dengan wanita di depannya itu. "I've told you, Audrey. Ini tentang dokter seniorku yang sangat menyebalkan. Dia selalu menyuruhku ini itu sedangkan dia bersantai-santai seenaknya."
Audrey terkekeh. "Memang seperti itu, Belle. Aku juga pernah merasakannya waktu masih jadi model junior. Waktu itu mereka belum tahu siapa aku. Tapi ya sudahlah. Kau juga akan merasakan hal yang sama saat kau menjadi senior di rumah sakitmu."
"Well, we'll see."
Belle dan Audrey menghabiskan malam itu dengan bercerita banyak tentang kehidupan masing-masing.
***
NYC, 3:00pm // Beaufort Corp.
Theo menatap berkas-berkas yang hampir selesai ia tandatangani. Menuju lembar terakhir, seseorang mengetuk pintunya. Theo tetap fokus dengan lembar yang dibacanya.
"Oh my, Theo!" suara pekikan itu menghilangkan fokus Theo sehingga memaksa matanya menatap wanita yang berdiri di depannya.
"Apalagi Audrey? Kau mau menggangguku dengan curhatan tak bermutu lagi?" Theo menghela napas kasar.
"Tidak, aku sedang baik-baik saja dengan Leon." jawab Audrey, sepupunya itu. Theo mengangkat sebelah alisnya, "Lalu?"
"Aku datang untuk mengingatkanmu bahwa beberapa bulan lagi aku akan melahirkan dan kau wajib datang untuk memberiku semangat." ujar Audrey dengan ekspresi yang sangat bahagia. Melihat kebahagiaan Audrey membuatnya tersenyum kecil, senyum yang hanya diperlihatkan pada orang yang benar-benar berarti bagi hidupnya. Dan sepupunya itu termasuk karena hanya Audrey keluarganya yang peduli pada dirinya.
"Aku pasti datang. Tenang saja."
Senyum Audrey semakin lebar lalu ia mengusap pelan perutnya yang lumayan buncit. "Bayiku pasti sudah tidak sabar untuk bertemu dengan pamannya. Ya sudah, aku pergi dulu."
"Perlu ku panggil sopir untuk mengantarmu?" tanya Theo.
"Oh, tidak perlu. Leon sedang menungguku di bawah. Dia tidak ke sini karena kelelahan ku suruh ini itu." Audrey tertawa kecil.
Theo menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. "Kau memang ibu hamil yang merepotkan, Audrey."
***
MEET THE CHARACTERS!!! (visualization)
Sean O'Pry as Theodore Sebastian Beaufort
Diana Korkunova as Orabelle Harlow
Dove Cameron as Audrey Williams
***
-Thank You-
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire's Doctor
General Fiction[18+] *** Orabelle Harlow, seorang dokter anak yang menarik perhatian seorang CEO Beaufort Corporation, Theodore Sebastian Beaufort. Menyetujui program baru dari rumah sakit tempat ia bekerja dulu ternyata membawa Orabelle pada takdir yang menu...