eighth - Work

2.2K 75 2
                                    

NYC, 8:30pm // BFort Penthouse

Theo mendengar suara pecahan gelas dari arah dapur. Theo yang berada di balkon dengan cepat mendekati sumber suara.

Dilihatnya Belle terbaring di lantai dan pecahan gelas hampir mengenai tubuhnya.

Dengan sigap Theo membopong tubuh Belle, tanpa drama memanggil namanya terlebih dahulu.

Theo membaringkan tubuh Belle di kasur, mangganjal kakinya dengan bantal lalu mengecek jika serpihan gelas itu mengenai tubuh wanita itu.

Setelah memastikan tidak ada luka atau apapun, Theo bernapas lega. Ia menatap Belle dengan tatapan penuh kekhawatiran.

Theo bertanya dalam hati, kapan terakhir kali dia mengkhawatirkan orang lain.

Dia tidak tahu apa yang membuatnya tertarik pada Belle. Tapi saat mereka pertama kali bertemu, ada dorongan dari dalam dirinya untuk menjadikan wanita itu miliknya.

Theo hanya tertarik pada Belle, namun tidak mencintainya. Ataukah belum?

Theo membelai lembut pipi wanita itu. Dia tak bisa melepaskan wanita ini begitu saja.

Ya, Theo harus memilikinya.

Senyum miring kini terpasang di wajahnya.

***

Keesokan harinya, Theo terbangun sebelum matahari menampakkan cahayanya. Ia melirik wanita yang sedang memeluknya.

Theo menyingkirkan tangan Belle lalu bangkit dari tidurnya. Pria itu membersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke kantor.

Sebenarnya, biasa dia berangkat jam 7 pagi. Tapi ada yang harus ia urus sebelum pergi ke kantor pagi ini.

Urusan yang tidak banyak orang tahu.

***

NYC, 8:30 // Beaufort Corporation

Seorang pria bersetelan jas mahal sedang duduk di balik meja dan fokus terhadap lembaran-lembaran di atas meja serta layar laptop yang menunjukkan grafik saham perusahaan itu.

Theo manangkap satu kejanggalan di salah satu lembaran yang ia periksa kemudian memanggil David.

Tak lama David datang, "Ada apa, tuan?"

"Katakan pada Mrs.Smith untuk mengevaluasi semua yang ada di divisi pemasaran. Mereka benar-benar tidak becus." ujar Theo dengan aura dingin yang memancar dari dirinya.

Pria itu memandang laporan divisi pemasaran. Kesalahan mereka sangat fatal. Mereka hanya menggunakan televisi sebagai media, tidak mengukur efektivitas promosi, dan yang paling parah adalah mereka menggunakan data perusahaan yang lama.

"Bilang padanya, yang sudah tidak berkompeten, langsung buat surat pengunduran diri jika tidak mau dipecat." tambahnya.

"Baik, tuan." ujar David kemudian berlalu dari hadapan Theo.

Theo memijit pelan pelipisnya. Keadaan karyawannya sekarang sangatlah parah. Rasanya ia ingin memecat semua dan mengganti dengan karyawan baru yang lebih berkemampuan.

Theo pun melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti.

Tak lama kemudian, pintu ruangannya diketuk lalu muncul sosok David.

"Tuan, Mr.Schmidt sedang dalam perjalanan kemari. Dan diperkirakan dia akan tiba 30 menit dari sekarang." ujar David.

"Siapkan ruang pertemuan A3." perintah Theo yang dibalas anggukan oleh David.

Billionaire's DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang