NYC, 1:00pm // Verdurous Restaurant
Sebelum memesan makanan, Belle memberi pesan pada David bahwa dia sedang berada di Verdurous Restaurant yang lokasinya tidak jauh dari BFort Hospital.
Belle memilih restoran ini karena tertarik akan designnya yang memanjakan mata. Walaupun bukan warna favoritnya, tapi hijau menjadi warna yang suka dilihatnya. Dan dia tak suka warna merah, bukan tanpa alasan.
Belle membolak-balikkan buku menu di tangannya, sambil matanya mencari makanan yang menurutnya menarik.
Ia melambaikan tangannya pada salah satu pelayan dan membuat pelayan itu mendekatinya.
Selesai memberitahu pesanannya, pelayan itu pun pergi.
Banyak hal yang berkecamuk dalam kepala Belle. Mulai dari bagaimana jika ia tidak nyaman dengan tempat kerjanya yang baru, sampai bagaimana jika Theo lebih dulu pulang darinya.
Tak lama kemudian, makanannya datang. Tanpa menunggu lama, Belle langsung menyantap makanannya.
This food is so damn good.
Terlebih lagi harganya tidak terlalu mahal. Restoran ini akan menjadi favorit Belle untuk kedepannya.
Baru saja Belle akan menyuap sendok terakhir, ponselnya berbunyi tanda ada pesan masuk.
Setelah mendapat suapan terakhirnya, Belle meraih ponselnya lalu membaca pesan itu.
David
Aku tidak bisa menemuimu sekarang, nona. Tuan memberiku tugas yang cukup banyak. Maafkan aku. Semoga harimu menyenangkan.Yaampun Belle harus menahan lagi rasa penasarannya tentang Theo. Apakah ini tandanya dia harus bertanya sendiri pada Theo?
Belle mendesah frustasi. Sepertinya tidak ada jalan lain.
***
NYC, 6:30pm // BFort Penthouse
Belle baru tiba setelah melepas penat di mall terdekat. Sekarang Belle benaar-benar lelah.
Dilihatnya penthouse itu gelap dan sunyi. Belle melirik jam tangannya. Pantas saja, Theo juga belum pulang.
Dengan langkah ringan Belle pergi ke kamar.
Saat masuk ke kamar, Belle dikejutkan dengan Theo yang sedang duduk di sofa dan berkutat dengan laptop di hadapannya.
Theo melirik Belle lalu menutup laptopnya. Kini tatapan Theo sepenuhnya terpusat pada wanita yang berdiri kaku tak jauh dari tempatnya.
"Sampai kapan kau akan berdiri di situ, baby?" tanya Theo sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Aku-" Theo memotong ucapannya. "Duduklah di sini." Theo menepuk pahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire's Doctor
General Fiction[18+] *** Orabelle Harlow, seorang dokter anak yang menarik perhatian seorang CEO Beaufort Corporation, Theodore Sebastian Beaufort. Menyetujui program baru dari rumah sakit tempat ia bekerja dulu ternyata membawa Orabelle pada takdir yang menu...