NYC, 5:00pm // BFort Hospital
Kebahagiaan benar-benar melingkupi keluarga Williams saat ini. Dikarenakan lahirnya anggota baru, yaitu Auxellion Leo Williams. Kelahiran Auxellion ini berjalan dengan sangat lancar yang membuat semua orang disitu bernapas lega.
Orang-orang bergantian memberi selamat pada Audrey dan Leon. Terdapat juga beberapa paparazzi di sekitar ruangan itu dan ada juga yang di luar gedung. Kelahiran anak pertama dari pasangan model dan pemilik Williams Corp. ini sangat menyita perhatian masyarakat. Benar-benar perpaduan yang sempurna.
"Selamat untuk kalian." ujar Theo sambil tersenyum kecil.
"Terima kasih, Theo. Apa kau mau mengendongnya?" Audrey mencoba untuk mendekatkan Auxellion yang digendongnya pada Theo, yang dibalas dengan gelengan kecil.
"Aku harus segera pergi. Ada sedikit masalah di perusahaan." pamit Theo.
"Ya sudah, sebentar lagi sahabatku juga akan tiba. Kau hati-hati di jalan." ujar Audrey.
"Tentu." Theo langsung beranjak untuk meninggalkan ruangan.
Saat Theo membuka pintu, dia sedikit dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita bersnelli yang berdiri kaku di depannya.
"A-apakah ini ruangan Audrey?" tanya wanita itu yang hanya dijawab dengan anggukan sekilas dari Theo.
"Terima kasih." Wanita itu langsung masuk ke ruangan agar dapat lebih mengontrol jantungnya yang berdetak dengan cepat, meninggalkan Theo yang masih di tempat karena secara tidak sengaja aroma tubuh wanita itu masuk ke indera penciumannya. Aroma yang membuat Theo ingin mencicipi tubuh wanita itu. Theo menyeringai lalu meninggalkan tempat itu.
***
"Banyak selamat untuk keluarga kalian, Audrey!"
"Belle! Kenapa kau baru datang?" protes Audrey saat melihat sahabatnya datang.
Belle meringis. "Maafkan aku, Drey. Ada pasien kritis tadi." Audrey hanya cemberut. Tiba-tiba Belle teringat sesuatu lalu membuka snellinya. "Aku sampai lupa masih memakai ini. Pantasan saja tadi banyak orang yang menatapku saat aku datang kemari. Mungkin aku dikira dokter baru di rumah sakit ini. Walaupun aku juga berharap seperti itu."
"Oh, aku bisa menyuruh sepupuku untuk memindahkanmu ke sini." ujar Audrey yang membuat Belle mengerutkan dahinya. "Sepupu?"
"Ya, sepupuku. Dia yang punya rumah sakit ini. Dia baru saja keluar ruangan tepat sebelum kau masuk. Apakah kau sempat bertemu dengannya?" Perkataan Audrey mengingatkan Belle pada pria tadi. Jadi dia sepupu Audrey? "Ohya? Tapi aku tidak bertemu dengannya. Walaupun aku dipindahkan ke sini, itu harus dari usahaku sendiri."
"Kau memang sangat keras kepala, Belle. Btw, kau mau menggendongnya?"
"Boleh." Belle mengambil alih Auxellion dari gendongan ibunya. Auxellion hanya diam saat digendong Belle.
"Siapa namanya, Drey?" tanya Belle. "Auxellion Leo Williams." jawab Audrey dengan semangat.
"Nama yang sangat bagus untuk lelaki tampan sepertimu." ujar Belle pada Auxellion walaupun bayi itu tidak merespon apa-apa. Belle mengelus pelan pipi Auxellion.
"Dia sedikit kuning, Drey. Kau harus menjemurnya di bawah matahari pagi untuk menghilangkan warna kuningnya. Dan jangan sampai lewat jam 9 pagi." ujar Belle. Audrey mengangguk. "Dokter tadi juga mengatakan seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Billionaire's Doctor
General Fiction[18+] *** Orabelle Harlow, seorang dokter anak yang menarik perhatian seorang CEO Beaufort Corporation, Theodore Sebastian Beaufort. Menyetujui program baru dari rumah sakit tempat ia bekerja dulu ternyata membawa Orabelle pada takdir yang menu...