5

20K 2.3K 132
                                    

Cuplikan Part :

Seorang pria duduk diatas kursi besi panjang dengan sandaran dan dengan kelinci di pangkuannya. Begitu yang dilihat oleh seorang wanita yang tak jauh berada didepan Si pria.

"Marcel.." gumam wanita itu,

"Marcel" kini ia berteriak memanggil, saat hatinya meyakini pria yang dilihatnya itu, pria yang ia sebut namanya.

Hanya terdengar bunyi daun-daun yang saling bergesek karena angin. Tak ada jawaban. Si pria masih menunduk mengelus punggung sang kelinci.

"Marcel!" panggilnya lagi. Ia mulai berlari mendekat.

"Berhenti disana, Marsha!" suara itu terdengar tegas. Cukup untuk membuat Si wanita bernama Marsha menghentikan kakinya. Sekiranya ada jarak satu meter lebih diantara mereka berdua.

"Marcel.." lirihnya. Ia heran, pasalnya selama ia mengenal Marcel sampai hidup bersama pun, laki-laki tersebut tak pernah berkata setegas itu dan dengan nada yang serendah.

"Kau bukan Marsha yang aku kenal"

"Apa maksudmu, Marcel?" Marsha menggelengkan kepalanya, "aku tidak mengerti"

"Kau lemah, Marsha"

"Lemah?"

"Ya.." pria itu-Marcel- melirik tajam kearah Marsha, "Marsha yang aku kenal tidak mungkin selemah ini"

Marsha terdiam, ia menunduk dan meresapi yang Marcel katakan untuknya.

"Kau marah padaku, Marcel?"

"Tidak, aku marah pada diriku sendiri karena telah menjadikanmu wanita lemah"

Pengganti 2 ( Selesai ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang