5

21 5 11
                                    

Kau benci....​Aku​ tidak, kau suka..... Aku​ suka, kau sendiri...... Aku​ akan menemani mu sobat ku.
@rifa'ahulya

:—————————————————:

Ya kali ini nampak berbeda aku bangun dari ranjang kasur yang terbuat dari kayu dan kasur rasanya tak empuk seperti kasur ku. Hari pertama dirumah Hafizh, sungguh lah
Tak seindah dirumah ku. Arghhh jika aku tidak menerima tantangan-nya itu, pasti aku sudah mengajak bang ali pulang.

Sejak bangun subuh tadi aku hanya berfikir bagaimana aku akan mandi, sedangkan kamar mandinya bisa terlihat oleh orang lain.

"Non....​Kalau​ mau mandi ayo bibi antar" ucap emak.

"Mak jangan panggil aku non... Kurang srek aku tuh, panggil aku Zoya aja Yah mak" pinta ku.

"Oh ya non, eh nak Zoya maaf Yah. " ucap emak.

"Nggak papa mak, oh ya aku mau mandi mak, " pinta ku. "yaudah ayo emak antar ke kamar mandi, keburu padang, " ucap emak sambil pergi, aku hanya mengekor nya dari belakang saja.

Akhirnya kami tiba di kamar mandi, rasanya lebih baik aku tidak mandi di banding harus mandi plus jika ketahuan orang dan terlihat aku sedang mandi. Arghhh mau tak mau aku harus mandi, semua badan ku sudah terasa lengket seperti lem.

"Mak jangan kemana-mana Yah, tolong jagain" pinta ku yang berada di dalam kamar mandi. "ya Zoya" ucap emak yang menunggu di luar.

Setelah beberapa menit aku selesai mandi. Dengan memakai celana Jeans dan baju berwarna putih yang bertuliskan #JUST SAYING. Rambut yang ku biarkan terurai diterpa angin dan make up yang tipis.

Ku masuk kedalam rumah, dan kudapatakan seorang 3 lelaki dengan 1 anak kecil. 2 seorang pemuda yang gagah, dengan hanya memakai kaos putih tipis, dengan rambut hitam klimis nya hinggi cicak pun jatuh terpleset, kulitnya yang hitam manis membuat semua kaum hawa ingin memilikinya ya itu adalah bang ali. Bang ali memang tampan dan ia slalu menjaga badan nya agar nampak bagus.

Dan 1 pemuda yang duduk disamping bang ali itu adalah Hafizh yang hanya memakai kaos hitam dan celana olahraga berwarna Orange yang kebesaran, memang sih tampilanya tak begitu menarik seperti bang ali tapi ia juga tampan. Anehnya dia tak pernah memperdulikan penampilan-nya.

Dan 1 orang tua yang rambutnya beruban dan wajah nya yang tak muda lagi, ia hanya duduk dan berbicara kepada anak - anaknya. Mungkin ia melepas rindu selama berbulan-bulan.

"Udah mandi nduk"tanya pa'e.

"Udah.. , eh ayo kita jalan-jalan aku pengen lihat-lihat kampung mu and aku mau menghirup bau pedesaan gitu" jawab ku disertai ajaakan dari ku.

"Yowes tapi ati-ati, Nang Ali tulung jaga neng Zoya yo" pinta pa'e. Yang di jawab anggukan oleh Ali.

Akhirnya aku jalan-jalan keluar mataku selalu menangkap hijau nya pepohonan.

Tanpa sadar aku hanya diam di tengah jalan dengan mata terpejam dan hidung ku menghirup udara segar itu. Suasana yang tenang... Ya setenang hati ku. Jika aku ingin— aku ingin menghentikan waktu hari ini, ku ingin menikmati ciptaan yang maha kuasa.

Sungguh aku tak tahu jika bang Ali sedari tadi memanggil ku. Karena bang ali sudah lelah memanggil, akhirnya Hafizh memutuskan untuk memanggil ku. Dan pada akhirnya Hafizh menarik ujung baju hingga baju ku terseret.

"Woi, apa.. Apaan sih kamu fidz, kasar banget pula. " Tanpa salah aku langsung memarah-marahi Hafizh yang menarik ujung baju dengan kasar.

"diam..!!! Dari tadi kamu tuh dipanggil tahu tapi kamu nggak ngerasa, dasar... Emang ya kalo cewek slalu pengen menang Hah...."​ Hafizh​pun menghadapku dengan senyuman yang masih membekas dihati ku ya seringai pertama dari Hafizh, langsung membuat ku menatap Hafizh dengan keheranan.

Kini bang Ali yang sedari tadi melihat kelakuan dari adiknya kini mulai angkat bicara.

"Udahlah fidz ini tuh perempuan bukan laki-laki yang ingin kamu maki-maki, ingat perempuan itu punya perasaan loh. Kalau emak berada di posisi loli pasti ia nangis. Lagi-an kamu kenapa sih tumben sekali loh kamu marah sama perempuan biasanya kamu  tahan tuh amarah. Kenapa..? Kamu datang bulan ya" lerai bang Ali yang panjang lebar dan pada akhirnya aku pun terkekeh mendengar perkataan terakhir jika Hafizh sedang datang bulan.

"apaan sih bang, aku tuh kesel tau... Udah ah mending aku mau pulang aja" ucap Hafizh yang berlalu pergi dari pandangan ku dan bang ali.

Sementara aku dan bang ali melanjutkan perjalanan menelusuri sebuah pedesaan dengan pemandangan yang indah ini. Sampai-sampai ketika orang melihat ku dan bang ali dikira aku dan ia.

"Weleh-weleh.... ayu ne menik-menik, Li iku sp? Calon istri yo.... Bakal dadi pengantin anyar ki. La mulakno kok ket mau enek mambu wangi kembang" ucap ibu itu dengan caping dikepala nya.

Aku yang sedari tadi mendengar nya hanya melongo, menatap heran ibu itu... Aku kan masih SMA lagian aku juga gak mau nikah muda. (Whehehehe berarti loli suka dong sama bang ali).

"eh....​Enggak... Enggak bu, buk—" bang Ali yang gelagapan ucapannya langsung dipotong oleh ibu itu.

"walah... Walah....​Enggak salah Yo.... Whehehehe,​ Yo​ wes ibu tak neng kebon sek" ibu itu berlalu meninggalkan aku dan bang Ali.

Dan ungkapan ibu itu membuatku salah tingkah. Perjalanan yang sungguh menegangkan Yah karena aku sudah dibuat salting oleh ibu itu. Dari sepeninggal ibu itu dari mata kami, tak ada percakapan yang kami lontarkan hanya suara angin yang terdengar. Dan gejolak hati ini terus berdegup tanpa henti entah apa yang aku rasakan saat ini.

Apakah itu yang dinamakan cinta...
Entahlah.. jika itu cinta beri tahu aku
Dan katakan pada ku bahwa aku sudah tahu bagaimana aku mencintai seseorang. Umpat ku dalam hati.

Hingga sampai dirumah Hafizh aku dan bang Ali hanya diam dan terfokus pada pikiran masing-masing tanpa dihiraukan ada Hafizh yang sedari tadi duduk didepan rumah, dengan tatapan bingung Hafizh ingin bertanya tapi ia urung kan untuk bertanya.

Huh bikin Kepo...​Aku​ kira mau tanya-in aku kenapa tadi aku kesal dan pergi dengan marah-marah eh kali ini malah aku sendiri yang dibuat bingung . Dasar aku. Umpatnya dalam hati.

Malam ini sangat berbeda.. Ya karena disini aku merasakan sebuah elemen kekeluargaan yang tidak pernah kurasakan.

Kami menunaikan sholat bersama yang tak pernah aku lakukan bersama keluarga ku, mungkin kalian tahu tentang itu.. Ya aku ingatkan sekali lagi karena sebuah KESIBUKAN.

:—————————————————:

Whehehehe segitu dulu ae lah duh ya allah tuh ngapa ya bang Ali kena tuduh. Mending sama author Bae' lah.

Maaf ya para pembaca part ini sedikit karena aku ada kegiatan. Whehehehe sekali lagi maaf 😊

Jangan lupa ya untuk komen and beri bintang pada bab ini dan ikutin terus cerita ini sob.

Mungkin aku akan lama untuk updet lagi....​😕

love in a dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang