9

5 0 0
                                    

Kenapa kau berbeda?

——————————————

Seharian tanpa maksiat? Ah mungkin sekali itu karena kemarin aku mencobanya.

Apa besok aku akan seperti kemarin? Ah tunggu saja besok. Karena semua itu tentang seberapa besar mood ku.

Kini akhir bulan oktober semua malam ini aku lampiaskan kepada bulan yang menerangi kegelapan. Besok bulan November? Cepat sekali dalam setahun.

Hari ini aku tidak bermain handphone ku tapi aku hanya bermain dengan tabloid ku, entah mengapa aku ingin saja bermain dengan itu.

Argh...bukan bermain lebih tepatnya menonton film dari negeri ginseng itu. Ya apalagi kalau bukan DRAKOR meski aku tidak suka dengan k-pop, tapi aku masih bisa untuk menonton DRAKOR.

Jika kau bertanya drakor apa yang kau tonton? Akan ku jawab drakor tentang pembunuhan.

Aku sangat menyukai genre itu karena disitulah aku dapat melepaskan rasa emosi ku, dengan berteriak.

Udahlah kalian jangan berfikir aku ini juga pembunuh. Meski bunda ku pernah bilangan waktu kecil kepada ayah ku.

"Nanti jika besar apakah anak kita akan menjadi pembunuh atau psyco?" tanya bunda ku pada ayah ku.

Lupakan saja tentang itu karena sampai saat ini aku tidak pernah membunuh siapapun.

Malam ini begitu dingin, tapi semua itu hilang ketika jahe hangat menemaniku malam ini.

Memang aku ini sangat suka jahe hangat apalagi minumnya habis hujan reda. Uh...​Kenikmatan dunia ku itu.

Tepat pukul 21.00 aku beranjak dari duduk ku dan pergi melesat ke kamar ku.
Meninggalkan cangkir yang berisi jahe di meja yang telah tandas ku habiskan sejak jam 20.00.

Kini yang bisanya aku begadang aku langsung tidur tanpa bilang ke siapa pun.

Hari ini hari yang melelahkan mengingat semua tugas yang ku kerjakan dalam minggu ini ada banyak belum lagi ulangan yang tak terhitung. Rasanya kepala ku ini ingin mengeluarkan api kala mengingat itu.

16.40 pukul segini aku masih berada di sekolah ku. Entah mengapa angkot tidak lewat di depan sekolah ku. Biasanya juga ada banyak.

Tapi mengapa ini sepi sekali? Apa angkot telah di telan oleh bumi?. Ah lucu sekali mana mungkin.

17. 25 aku masih di depan gerbang sekolah yang menunggu akan datangnya sebuah angkot.

"percuma juga gw punya handphone tapi kenapa pake mati segala." kesal ku yang menyalahkan handphone ku.

Sitttt.....

Sebuah​ motor yang berhenti di depan ku hingga membuat ku terkejut tak karuan.

"Woi ngagetin aja sih. Kalau aku jantungan tanggung jawab lu," teriakku.

Orang yang mengenakan helm itu membuka helmnya.

"Oh kamu lagi....​Bosen aku liatnya. Tadi pagi ngagetin sampai sekarang pun."

Orang itu hanya nyengir mengingat kala ia membuka pintu kelas agak keras.

"Dasar... Perempuan kalo baca tuh jangan suka baper. Yuk udah hampir magrib juga," ajak nya.

love in a dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang