Hakyeon membuka matanya seketika itu juga ia merasakan sakit yang teramat di sekujur tubuhnya. Apalagi dibagian umh... ya kalian tahu sendiri benda besar apa yang menerobos masuk kesana.
"Ini nyata?" Hakyeon berkali-kali mengerjipkan matanya tak percaya ia melihat dirinya berada dalam pelukan erat objek fantasinya, Jung Taekwoon.
Jadi apa benar jika kejadian tadi malam bukanlah sebuah fantasi, imajinasi atau hanya khayalan Hakyeon saja?
Taekwoon membuka matanya tiba-tiba dan saat itu juga Hakyeon kembali menutup rapat matanya "Tidurlah lagi, ini masih terlalu pagi. Tak usah memikirkan anak-anak"
Heol apa yang terjadi, apa meteor jatuh di rumah mereka?
Kemana perginya Jung Taekwoon yang sensitif akan sentuhan itu.
.
.
Hakyeon tak lagi menghindari Taekwoon saat di depan kamera maupun saat tidak ada seorangpun di dekat mereka.
Karena "Tubuhmu adalah milikku, ingat itu" Hakyeon menggeleng tak yakin. Yang benar saja memangnya Hakyeon barang yang bisa dimiliki begitu saja.
Tapi untuk itu Hakyeon tak bisa berbuat banyak Taekwoon memiliki kuasa lebih akan dirinya.
Manusia mempunyai dua kepribadian, kepribadian yang ingin ia tunjukan di hadapan orang lain dan kepribadian yang tak ingin orang lain ketahui.
Seseorang yang terlihat pendiam, dingin dan nampak pemalu mungkin saja berbeda disaat orang-orang tak memperhatikannya,
Hakyeon adalah seorang namja yang penuh dengan bakat, ia memiliki kepercayaan diri tinggi dan juga seorang penari yang andal.
Di hadapan orang-orang atau bisa kita sebut penggemarnya Hakyeon adalah pribadi yang hangat, ceria dan penyayang. Itu benar, semua hampir berkebalikan dengan seseorang yang juga kita kenal.
"Jung Leo, kubilang berhenti makan kau harus mengatakan sesuatu" Hakyeon terus bersikap seperti biasa saat di depan kamera.
Bertingkah seolah ia masih berharap akan perhatian Taekwoon karena Taekwoon kembali menjadi Taekwoon yang biasa menolaknya, dingin dan tak banyak bicara.
Hakyeon bisa saja berhenti melakukannya karena ia benar-benar mendapatkan perhatian lebih oleh Taekwoon ketika mereka dirumah. Bahkan perhatian itu berubah menjadi ketakutan Hakyeon.
.
Kedua mata Hakyeon tertutup oleh kain hitam yang pernah ia gunakan sebagai properti dalam penampilan dance solonya.
Hakyeon duduk di atas ranjang dengan tubuh telanjang ia menunggu sebuah intrupsi dari seseorang yang tengah menatapnya penuh napsu.
Meremat sprei yang ada di bawahnya Hakyeon takut saat ia merasa jika Taekwoon mulai mendekat kearahnya, tubuh Hakyeon bergetar saat telapak tangan lebar Taekwoon mendarat di tengkuk lehernya.
Hakyeon juga dapat merasakan hembusan napas Taekwoon yang artinya ia berada sangat dekat dengan Hakyeon.
"Kau akan terus seperti itu?"
"Ini pekerjaanku aku hidup karena melakukannya"
"Menari seperti hal yang kulakukan selama hidupku"
Umh... kali ini masalahnya adalah Taekwoon yang sedikit kesal pada Hakyeon karena ia terlalu berlebihan saat menggerakan tubuhnya di atas panggung.
Heiii ayolah Hakyeon seorang profesional.
"Aku tahu" Cuph~ satu kecupan singkat mendarat dibibir Hakyeon. "Kau tak mungkin berhenti hanya karena aku memintanya"
"Taekwoon-ah?"

KAMU SEDANG MEMBACA
FANTASY ; LEON/ NEO
Fanfiction⚠WARN⚠ Mature content🔞 BxB . [END] 7 Tahun memendam rasa menganggap hal itu sebagaimana hanya fantasinya saja, Cha Hak Yeon memutuskan untuk berhenti. Mengabaikan juga bukan sebuah perkara mudah jika ia terus berkeliaran disekitarmu, Jung Taek Woon...