13

611 56 1
                                    

Taekwoon tersenyum tanpa sadar membuat Wonshik mengerutkan dahinya sekaan aneh melihat Taekwoon yang tiba-tiba tersenyum.

"Ada apa hyung, kau menang judi?" Wonshik sedikit menjauh ia sudah bersiap kalau-kalau Taekwoon menghadiahi sabetan maut pada lehernya.

Kejadian langka terjadi, Taekwoon malah menyeringai aneh membuat Wonshik kaget tak percaya.

"Chagiya~" Panggil Wonshik mejauh "Sepertinya Taekwoon hyung harus pergi ke dokter" Ucapnya mendekati Jaehwan.

-

Hakyeon mengurungkan niatnya untuk pergi ke dapur ia melihat Taekwoon disana, Hakyeon ingin menghindar ia terlalu malu untuk menunjukan wajahnya pada Taekwoon.

Masuk ke kamar dan tidur di ranjangnya? Apa yang kau pikirkan saat itu Cha Hakyeon!!!

Hakyeon tak henti merutuki dirinya sendiri.

"Yeon-ah" Panggil Taekwoon yang melihat Hakyeon berdiri di depan pintu.

Sadar siapa yang memanggilnya Hakyeon gelagapan "Aku pergi ke kantor" Ucapnya entah pada siapa.

"Yeon-ah"

"Aku ingin ke kamar mandi sebentar"

"Hakyeon!"

"Hyuk jadi pergi beli kopi?"

"Cha Hakyeon!"

"Ah aku lupa, kalian pulang duluan saja ya"

Singa itu nampak geram ia tak tahu kenapa Hakyeon terus menghindarinya ya, Taekwoon tak tahu alasan pastinya.

Taekwoon mengerti mungkin Hakyeon malu, tapi ini sedikit berlebihan untuk Taekwoon. Ia sama sekali tak ingin jika kejadian di mimpinya itu sungguh terjadi.

"Dia ingin membuatku marah? Cha Hakyeon kau!"

"Hyung mau kemana?" Teriak Jaehwan yang sudah siap di dalam mobil.

"Kalian duluan saja" Balas Taekwoon sedikit nyaring dari suara biasannya.

-

Hakyeon nampak panik dan tegang, bodoh jika Hakyeon tak memikirkannya. Mana mungkin ia terus terusan menghindar jika mereka tinggal bersama dan bekerja bersama.

"Apa akunya saja yang terlalu berlebihan?"

Greb !

Hakyeon terkejut saat seseorang memeluknya dari belakang, bau yang jelas ia kenali. Jung Taekwoon.

"Berhenti menghindariku"

Hakyeon mencoba melepaskan tangan kekar Taekwoon yang membelenggunya, namun malah semakin dipererat oleh sang empu.

"Aniya, aku tidak menghindarimu. Barang ku memang ketinggalan" Jawab Hakyeon menunjuk ipod nya.

"Oh, lalu bagaimana dengan alasan lainnya? Kau selalu tak menjawab panggilanku"

"K-kau memanggilku? Kapan?" Hakyeon masih mencoba melepaskan pelukan Taekwoon yang semakin lama semakin mengerat.

"Sa-sakit Taekwoon-ah"

"Sakit? Bagaimana dengan diriku, kau tak memperdulikan rasa sakit ku?"

"Ka-kau sakit?!" Entah kekuatan dari mana tapi Hakyeon berhasil lepas dari pelukan Taekwoon dan sekarang ia berbalik menatap Taekwoon.

Tangan Hakyeon sudah mendarat di kening Taekwoon memeriksa suhu tubuh namja itu.

"Aniya tubuhmu normal, sama sep—" Hakyeon terdiam saat mulutnya dibungkam oleh bibir Taekwoon.

FANTASY ; LEON/ NEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang