⚠WARN⚠
Mature content🔞
BxB
.
[END] 7 Tahun memendam rasa menganggap hal itu sebagaimana hanya fantasinya saja, Cha Hak Yeon memutuskan untuk berhenti.
Mengabaikan juga bukan sebuah perkara mudah jika ia terus berkeliaran disekitarmu, Jung Taek Woon...
Memerlukan sedikit usaha untuk meraih ponselnya karena dirinya yang masih menyatu dengan Hakyeon.
Taekwoon menekan tombol yang berada di sisi kanan ponselnya ia melihat ada beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari adik-adiknya.
Sudah hampir jam 2 pagi jika mereka memulai kegiatan itu jam 11 malam berarti hampir 3 jam Taekwoon menggagahi Hakyeon.
Melirik Hakyeon yang masih berada di bawahnya Taekwoon baru sadar jika Hakyeon benar-benar sudah tak sadarkan diri mungkin ia pingsan, tertidur atau ah... tidak mungkin Hakyeon mati, ia hanya kelelahan.
"Baiklah, kurasa cukup untuk hari ini. Kau sungguh luar biasa Cha Hak Yeon"
"Nghh" Taekwoon menarik miliknya ia melepaskan penyatuan mereka lalu memberikan kecupan kecupan singkat di wajah Hakyeon, sedikit lama di bagian kesukaannya. Bibir.
.
Sepertinya Taekwoon harus menyuruh Hakyeon sedikit mengurangi porsi makannya.
Meski terlihat ramping tapi Hakyeon memiliki berat badan yang hampir sama dengan Taekwoon.
Menggendong Hakyeon cukup menguras tenaga Taekwoon, dari kantor menuju taxi, lalu dari taxi ke apartemen mereka yang berada di lantai 11 untung saja ada lift.
Mungkin dalam kasus bercinta Taekwoon kuat ia bahkan mungkin bisa menyetubuhi Hakyeon dengan posisi berdiri, ada kekuatan tersembunyi untuk itu.
Saat memasuki apartemen mereka, Taekwoon tak melihat siapapun di sana. Pastilah keempat adiknya itu tengah terlelap dan mengembara di mimpi mereka.
Membuka pintu kamar Hakyeon, Taekwoon menurunkan Hakyeon dengan hati-hati ia tahu meskipun Hakyeon tidur jika ia sembarangan menurunkannya namja berkulit coklat itu pasti akan meringis kesakitan karena analnya.
Taekwoon menarik selimut menutupi tubuh Hakyeon sampai kelehernya, ia tak ingin adiknya terbangun lagi hanya karena melihat Hakyeon menggeliat dalam tidurnya.
Namja yang baru saja mengangkat beban berat itu mulai berpikir untuk sedikit menjaga jaraknya dengan Hakyeon saat di depan publik, yap seperti hal biasa yang ia lakukan.
Bukan apa-apa ia hanya takut jika dirinya akan melakukan hal yang ia sendiri tak yakin seperti menelanjangi Hakyeon ditempat, mungkin.
.
.
.
Walaupun matanya masih tertutup, tapi tubuhnya mengingat hal yang rutin ia lakukan setiap harinya yaitu bangun setelah alarm di handphonenya berbunyi.
"Ack!"
Hakyeon memekik ia tak bisa bangun karena pinggangnya begitu sakit dan holenya terasa perih.
"Ahh ottokaji?"
Hakyeon membalikan tubuhnya ke samping ia meremat selimutnya karena sakit yang luar biasa sepertinya ia tak akan bisa bangun sendiri.
"Jung Taekwoon dia benar-benar menghajarku" lirih hakyeon dengan wajah kesakitanya.
Memilih untuk memejamkan matanya lagi berharap rasa sakit itu segera menghilang Hakyeon tak menyadari seseorang yang tengah berdiri menatapnya.
"Apa masih sakit?"
Mata Hakyeon terbuka lebar ia langsung melihat kearah pintu dimana suara itu berasal tentu saja ia menemukan pelaku yang membuatnya tak bisa bangun.
Hakyeon mendecak ia memilih untuk mengabaikan Taekwoon disana.
"Aku minta maaf tapi mungkin kau akan merasakan yang lebih sakit dari ini"
Hakyeon tertegun yang benar saja "Apa?! Siapa bilang aku ingin melakukannya lagi eoh?!!"
"Aku" Jawabnya santai berjalan mendekati Hakyeon.
"Kau percaya diri sekali"
"Tentu saja karena mulai sekarang kau milikku, tubuhmu milikku Cha Hakyeon"
"Apa sekarang kau sedang mengung— aya! Taekwoon-ah!" Hakyeon kaget saat Taekwoon mengangkat tubuhnya ala bridal style.
"Ma-mau kemana?" Panik Hakyeon.
"Kamar mandi, kau bau sekali"
Hakyeon menarik napasnya jengah, lagi pula siapa yang membuat dirinya menjadi seperti sekarang ini.
"Ada apa? Hakyeon hyung terluka?" Panik Hongbin yang melihat Taekwoon keluar menggendong Hakyeon.
Hakyeon menenggelamkan kepalanya di dada Hakyeon, ia benar-benar malu karena dipergoki adik-adiknya itu.
"Dia tidak bisa berjalan karena tadi mal—" Kalimat Taekwoon terputus karena Hakyeon segera menutup mulutnya.
"Aku tidak apa-apa tidak usah khawatir" Sahut Hakyeon.
Taekwoon melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi, tak diteruskan pun keempat orang itu paham apa yang sudah Taekwoon dan Hakyeon lakukan.
"Aku tidak pernah dibuat tidak bisa berjalan seperti itu" Monolog Jaehwan melirik Wonshik.
"Apa mereka melakukannya semalaman? Dimana?" Rasa ingin tahu Hyuk tak pernah berkurang.
"Aahh aku tidak ingin melakukannya jika akan berakhir seperti itu" Khawatir Hongbin.
"Aku menahan diri karena takut Jjaeni hyung tak bisa bekerja, tapi jika Hakyeon hyung saja boleh begitu berarti..." Wonshik tersenyum menatap mesum Jaehwan.
.
.
.
Hakyeon duduk seorang diri menatap langit biru berlapis awan putih tipis di atas atap gedung perusahaan tempatnya bekerja.
"Hyung!!!" Seseorang berteriak mengagetkan Hakyeon.
Hakyeon menghela napasnya ada saja orang yang menggangunya.
Memasang wajah seolah-olah marah lalu menoleh ke arah sumber suara.
"Ada apa Han Sang Hyuk?" Tanya Hakyeon dengan penuh penekanan, sepertinya Hakyeon sering mengalami de javu akhir-akhir ini.
"Taekwoon hyung mencarimu"
"Oh yatuhan jangan lagi" Hakyeon merengek kali ini.
"Apa dia benar-benar tak akan melepaskanku, hyuk-ah?" Yang ditanya mengangkat kedua bahunya dan memajukan bibir bawahnya.
"Siapa suruh berkencan dengan singa"
Hakyeon menghela napasnya gusar setiap hari ia harus berhadapn dengan Taekwoon yang akhir-akhir ini sangat posesif, agresif dan kadar mesumnya melebihi Wonshik.
Kita ambil beberapa contoh saat kaos yang dikenalan Hakyeon tak sengaja melorot memperlihatkan tulang dada dan bahunya, maka berisaplah Taekwoon akan membawa Hakyeon ketempat sepi dan memarahi tubuh Hakyeon.
.
.
Happy ending? Sad ending? Tidak ada yang tahu karena hari mereka masih tetap berlanjut.
fin.
Sorry for typo😭😭💙💙
[GIE] 190527
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.