Penyesalan

347 48 6
                                    

Play music 🔉






Sudah jam 1 malam, Guanlin masih di club.

"Yakk! Guanlin! Lu gak pulang hah?"

"Mending lu pulang, kasian Daehwi sendirian nungguin lu"

"Paling Daehwi udah pulang hyung, ngapain juga dia nungguin gue? Orang asing bagi ingatannya" jawab Guanlin asal.

"Udah lu pulang aja, gua anterin ya?" tawar Sungwoon.

"Gak usah hyung, gue pulang sendiri aja"

"Gue panggilin supir" ucap Wooseok. Guanlin sudah mabuk berat tidak mungkin menyetir sendiri.

******

Guanlin sudah sampai di apartemen, diantar supir sampai depan pintu.

Guanlin masuk dan melihat sepatu Daehwi masih ada disana, itu tandanya Daehwi belum pergi, masih menunggunya?

Guanli mencari Daehwi ke semua ruangan, ternyata Daewhi ada di kamarnya, sedang tertidur.

Perlahan Guanlin jalan mendekati Daehwi, menatap dalam wajah Daehwi. Tanganya menyentuh pipi Daehwi, tanpa sadar airmatanya menetes. Rasa penyesalan kembali.

Guanlin POV

Saat masuk, ku lihat sepatu Daehwi masih ada disana.
apa Daehwi masih disini? Atau ini khayalan efek mabuk?

Dengan badan sempoyongan aku mencari Daehwi ke semua ruangan, kutemukan dia sedang tertidur dikamarku.

Perlahan aku mendekatinya, rasanya masih tidak percaya dia masih disini menungguku, sesorang yang sudah menyakitnya.

Aku berlutut di samping tempat tidur. Ku tatap wajahnya, ku sentuh pipinya, tanpa sadar airmata ku menetes.

Seketika dadaku rasanya sesak mengingat bagaimana aku menyakitinya dulu.

"Kenapa waktu itu kau datang ke apartemen? Kenapa tidak memberitahuku? Pabboo!"

"Tidak! tidak! Aku yang bodoh! Seharusnya aku tidak melakukan itu! seharusnya aku tidak menyakitimu. Mianhae Daehwi~aa... jinja mianhaee..." ucapku lirih, tidak bisa ku bendung lagi air mataku. Aku benar-benar menyesal dengan apa yang aku lakukan dulu.

Flashback

1 tahun yang lalu.

"Kau harus menikah dengan Daehwi, Daddy sudah urus semuanya" ucap daddy tiba-tiba di sela-sela sarapan.

"Mwoo?"

"Daddy dan appa'nya Daehwi sudah memutuskan untuk menikahkan kalian berdua" jelas mommy.

"Tidak. Aku tidak mau!"

"Kenapa? Apa alasannya? Bukan kah kau sudah cukup dekat dengannya? Apa lagi yang jadi masalahnya?" tanya mommy.

"Aku memang dekat dengan Daehwi mom, tapi bukan berarti aku mencintainya dan mau menikahinya! Aku sudah punya kekasih! Dan aku mencintainya!"

"Ck! Putuskan saja kekasihmu itu dan menikah dengan Daehwi!" bentak daddy menggebrak meja makan.

"Tidak akan !" teriak ku tak kalah kencang dengan suara daddy.

Plakkk!

Daddy menapar wajahku cukup keras, membuat bibirku sedikit mengeluarkan darah.

"Pokoknya 1 bulan lagi kalian akan menikah! Tidak ada penolakan! ingat itu!". Tanpa memperdulikan ucapan daddy aku memilih pergi dari rumah.

Apa yang orangtuaku pikirkan, perjodohan? Ck! di jaman sekarang masih ada yang namanya perjodohan? Kuno!

Aku akui, Daehwi wanita yang cantik, baik, manis, siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta. Tapi aku menyayanginya hanya sebatas teman tidak lebih, aku rasa Daehwi juga begitu.

Sekeras apapun aku menolak, orangtuaku tetap teguh pada pendirian mereka. Pernikahan ku dengan Daehwipun terjadi.

Hari-hari setelah pernikahan tidak ada yang spesial layaknya pengantin baru, ku habisakan siang hariku dikantor, dan malamnya ku habiskan di club bersama teman-temanku.

Aku belum pernah menyentuhnya, setiap ku coba berskinship dengannya , aku selalu terbayang kekasih ku, bukan tapi mantan kekasih.

Daddy membelikan kami sebuah apartemen, hadiah pernikahan katanya.

Kami memutuskan pergi bersama besok. Tapi malam ini aku lupa, Karena ada pesta pembukaan club Wooseok hyung.

"Guanli~ah..."

"Kau? Sedang apa disini?"

Tiba-tiba dia memelukku. "Aku merindukanmu". Iya dia mantan kekasihku.

"Aniyaa~ ini tidak benar, aku sudah menikah. tolong pergi jangan cari aku lagi" ucapku tidak singkron dengan tubuh ku yang membiarkannya terus memelukku.

"Tidak! Tolong jangan pergi sekali ini saja"ucapnya mempererat pelukannya.

Aku hanya bisa diam saat dia memelukku dengan erat. tidak bisa aku bohongi kalau aku juga sangat merindukannya.

Setelah selesai acara, aku membawanya ke apartemen baru ku, karena dia cukup mabuk dan aku tidak tau alamat barunya.

kami bermalam disana. Tidak ada yang kami lakukan, hanya sekedar tidur di kasur yang sama. Mungkin? Karna akupun mabuk dan tidak mengingatnya.

Pagi harinya aku terbangun karena ulahnya yang tiba-tiba menciumiku.

"Kau?"

"Wae?

"Aku janji ini yang terakhir, tolong jangan tolak aku lagi" ucapnya melanjutkan menciumiku.

Entah apa yang ada dipikiranku, aku pun membalas ciumannya. ia semakin memperdalam ciumannya membuatku hanyut kedalamnya, hingga tidak sadar aku sudah ada tepat diatas tubuhnya. Membuka sebagian kancing kemejanya.

Tiba-tiba Daehwi dan Woojin hyung datang dan melihat semuanya.

"Daehwi~aa...

Belum sempat aku menjelaskan, woojin hyung langsung menghajarku habis-habisan.
Ku rasa memang pantas aku mendapatkannya.

Flashback end


"Jinjha mianhae Daehwi~aa... Mianhaee... Mianhaee..."

.
.
.
.
❤❤❤

MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang