part viii

1.5K 211 13
                                    

Characters ;

- Jung Jaehyun of NCT

- Chittaphon Leechaiyapornkul/Ten of NCT

- Nakamoto Yuta of NCT

Note ; Ini adalah fanfict NCT Boyslove alias BxB alias Yaoi.

WARNING!! Kalau tidak suka, tidak perlu membaca. Kalau suka, terimakasih banyak~

Selamat membaca!

***

Jung Jaehyun bersumpah tidak akan pernah menyukai laki-laki.

Jaehyun tidak akan pernah seperti Ayahnya—yang menyukai sesama jenis.

Menyukai laki-laki.

Karena Ayah—Ibu meninggalkan kita.

Ibu tidak mau melihat wajah Jung Jaehyun.

Ataupun wajah Ayahnya.

Jaehyun yang masih polos tidak mengerti perasaan yang ia rasakan.

Perasaan sakit, perasaan hancur.

Perasaan ketika ditolak—

***

"Tuan Muda, kalau anda sudah mengantuk, tolong pindah ke kamar anda dan jangan tidur di ruang tengah."

Jung Jaehyun memasang tampang kesal begitu ia mendengar ucapan Nakamoto Yuta barusan.

Jaehyun meraih sebuah bantal kecil dari sofa hitam yang ia tiduri lalu melemparkan bantal tersebut ke wajah Yuta.

"T, tuan Muda?!" Yuta terlihat kebingungan.

"Kenapa tiba-tiba kau berbicara secara formal denganku, hah?"

"Memangnya ada yang salah?" Yuta memungut bantal yang dilemparkan oleh Jaehyun.

Jaehyun berdecak—ia menggigit ujung jempol jemarinya, "Aku jadi teringat Guru sialan itu."

"Oh? Apakah hari ini terjadi sesuatu yang menarik di sekolah?"

Jaehyun memutar tubuhnya menghadap ke sofa, "Kejadian yang membuatku kesal." Ia bergumam.

Yuta berjalan mendekati Jaehyun, ia menyentuh punggung lelaki tersebut, "Tuan Muda—anda tahu, kan? Kalau anda bisa mencurahkan isi hati anda kepada saya?"

Mendengar Yuta menggunakan 'anda' membuat darah Jaehyun kembali mendidih.

Ia pun kembali meraih bantal kecil yang terletak didekatnya kemudian melemparkan bantal tersebut ke wajah Yuta, "Sudah kubilang—jangan menggunakan bahasa formal denganku!"

***

"Hmm~ Begitu. Jadi hari ini Ten sudah muncul di sekolah." Yuta mengangguk-anggukan kepala.

Jaehyun menyerngit, "Apa maksudmu?"

Seketika keringat dingin menetes dari pelipis Yuta,

"Um—Tuan Muda bilang kalau Tuan tidak bisa menemukan Ten di sekolah, bukan?"

"Ah, iya—"

Jaehyun memainkan jemari-jemarinya.

Ia ingin mengatakan sesuatu kepada Yuta,

Tetapi ia ragu.

Yuta yang menyadari gerak-gerik Jaehyun tersenyum.

Ia menepuk bahu Jaehyun berkali-kali, "Tuan Muda—kalau Tuan belum siap, Tuan bisa mengatakannya kepada saya lain hari."

At·trac·tion ( R18; Jaeten )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang