At·trac·tion ( R18; Jaeten )

part xxii

Characters ;

- Jung Jaehyun of NCT

- Chittaphon Leechaiyapornkul/Ten of NCT

- Nakamoto Yuta of NCT

- Kim Jungwoo of NCT

Note ; Ini adalah fanfict NCT Boyslove alias BxB alias Yaoi. Mulai chapter ini dan kedepannya akan ada beberapa OC untuk menyesuaikan alur cerita! Jadi apabila ada kesamaan nama dari OC itu semua adalah murni kebetulan!

WARNING!! Kalau tidak suka, tidak perlu membaca. Kalau suka, terimakasih banyak~

Selamat membaca!

***

"Yuta—"

Suara Jung Jaehyun membuat Nakamoto Yuta melirik ke kaca spion di dalam mobil,

"Ada apa, Tuan Muda?"

"Aku ingin kau melakukan penyelidikan untukku." Ucap Jaehyun tanpa mengalihkan pandangannya dari layar handphone.

"Penyelidikan? Tentu saja, Tuan Muda. Apa yang harus saya selidiki?"

"Aku ingin kau—"

Terdapat sebuah jeda sebelum Jaehyun menyelesaikan ucapannya,

"Tuan Muda?" Yuta mengerutkan dahi.

"Aku ingin kau mencari sampah yang ingin memperkosa Ten."

Spontan, Yuta menginjak pedal rem mobil sedan hitam yang mereka kendarai, membuat kepala Jaehyun terbentur kursi didepannya.

Yuta segera meminggirkan mobil tersebut ke pinggir jalan begitu mendengar suara klakson dari mobil lain yang berada di belakangnya.

"Yuta, sepertinya kau minta dipanggilkan malaikat pencabut nyawa sekarang juga, ya?" Jaehyun memegangi kepalanya yang sedikit pening.

Yuta menelan ludah kesusahan,

"Tidak, Tuan Muda!"

DUK DUK DUK!

Suara pukulan terdengar menghantam kaca mobil sedan hitam milik keluarga Jung.

Yuta dan Jaehyun sontak menoleh, keduanya dapat melihat seorang pria tua yang terlihat kesal dengan wajah merah padam.

Yuta menurunkan kaca mobilnya,

"Kau sudah gila, ya?! Apa yang akan kau lakukan kalau mobilku sampai menabrak mobil murahanmu itu?!" Semprot pria tua tersebut.

"Hah? Mobil murahan?" Yuta melemparkan tatapan tajam.

Jaehyun menghela nafas panjang. Ia memijit dahinya, "Cepat selesaikan."

Yuta pun turun dari mobil, lalu menatap sebuah mobil sport berwarna abu-abu yang terparkir dibelakang mereka.

Yuta mendengus, kemudian menggelengkan kepala, "Mobil sport-mu ini tidak ada apa-apanya."

Pria tua tersebut semakin kesal. Ia menarik kerah Yuta, "Apa katamu?"

Yuta tersenyum. Tangannya terselip dibalik jas lalu mengeluarkan sebuah handgun yang selalu ia bawa kemana-mana.

Ia mengarahkan handgun tersebut ke perut sang lelaki tua, "Lupakan atau mati?" Yuta memasang senyum bak setan.

Pria tua itu tersentak dan menjauhkan tubuhnya dari Yuta, "A, ampuni aku! Jangan bunuh aku!" Ia segera berlari sampai lupa dengan mobil sport miliknya.