Fuji nampak sedang bersiap dikamarnya, alex tadi menelpon dan mengajaknya dinner malam ini. Ia memakai bedak sebagai penunjang kecantikannya malam ini, lips gloss agar bibirnya tidak terlihat kering, serta semprotan parfum yang membuatnya semakin perfect.
Ping!
Fuji langsung meraih ponselnya dan membuka pesan yang dikirim alex.
Aku engga bisa jemput, jadi aku pesenin Grab buat kamu ya. Hati hatii, see you.
Fuji menghela nafas, okelah gapapa. Batinnya.
***
Mobil yang dinaiki fuji sudah berhenti di depan sebuah restoran yang akan menjadi tempat dinnernya malam ini.
“Makasih ya pak” Fuji tersenyum pada supir Grab, sebelum dia turun.
Langkah fuji berlanjut masuk kedalam restoran, ia mengedarkan pandangannya, ia tidak menemui sosok alex disana. Sebenarnya, jadi engga sih!. Batin fuji berkata.“Maaf mba, ada yang bisa saya bantu?” Salah satu pelayan datang menghampiri fuji.
“Emm, gini mba, sebenernya saya ketemuan sama pacar saya disini, tapi kayaknya dia belum datang” Jelas fuji.
“Maaf, atas nama siapa mba, pacarnya?” Tanya pelayan itu lagi.
“Alex”
“Oh mas alex, iya benar mba, dia memesan meja di restoran kami. Mari saya antar”
Dengan ramahnya perempuan bertubuh mungil itu mengiring fuji menuju tempat yang sudah dipesan alex.
“Makasih ya, mba!” Senyum fuji terukir.
“Iya, sama sama mba, ada yang bisa saya bantu lagi?”
“Hmm, kayaknya saya mau jus jeruk deh”
“Oke, nanti kami antar” Katanya dengan ramah lalu pergi meninggalkan fuji.
Fuji sudah menunggu sekitar 15 menit, tapi alex belum juga ia temui. Meski begitu, tetap saja ia menunggu kehadiran pria itu. Kalau boleh jujur, sebenarnya fuji adalah tipikal wanita yang tepat waktu. Untung dia menyukai alex, coba kalau yang telat adalah nio, mungkin dia akan ngedumel 3 hari 3 malam.
Ting!
Pintu restoran terbuka, menandakan ada yang datang, fuji dengan sigap langsung melongok mengecek siapa yang datang. Meski agak samar, tapi ia yakin itu adalah alex. Namun seperti ada yang aneh, ia kembali menyipitkan matanya, alex tidak sendiri, ada seorang perempuan yang berjalan disampingnya sambil menggandeng erat tangannya. Siapa dia?.
“Alex?” Fuji berusaha menyapa pria itu setelah jarak keduanya sudah cukup berdekatan, pandangannya ia alihkan pada wanita disamping alex. Gandengan ditangannya seolah semakin erat dan seperti tak ada perlawanan, alex justru menggandeng balik perempuan itu.
Fuji nampak memanas, seperti ada yang tidak beres!.“Tunggu.. Tunggu.. Dia siapa? Kenapa dia ada disini? Dan aku engga ngerti apa maksud pertemuan ini” Fuji bertanya dengan tegasnya, sorot matanya yang tajam seolah menggambarkan kekesalannya saat ini.
“Loe tanya kenapa gue ada disini? Helloowww!! Harusnya gue yang tanya sama loe! Ada urusan apa loe dateng kesini, Hah?!” Wanita itu seolah tak mau kalah galak menanggapi ucapan fuji.
“Loh, kalo aku ada disini wajar dong, aku pacar dia dan aku sama alex memang sudah memesan tempat ini” Fuji menunjuk alex yang masih berdiri mematung di samping wanita yang belum fuji kenali itu.
“Hah? Pacar? Oh iya iya I know, loe fuji kan? Cewe bego yang mau aja di bodohi sama alex”
“Maksud kamu?”

KAMU SEDANG MEMBACA
LOST STAR (SUDAH TERBIT)
Teen FictionTentang seorang remaja bernama Fuji yang sangat menyukai salah satu keindahan tuhan, yaitu bintang. Dia mempunyai satu sahabat paling spesial bernama Nio, kedekatannya dimulai semenjak keduanya duduk di sekolah dasar, di tambah rumah mereka yang ber...