Fuji dan anggita teman sebangkunya baru saja keluar dari area kantin, mereka nampak kerepotan membawa beberapa plastik berisi makanan, serta sebotol air mineral yang isinya sudah berkurang. Sesampainya di kelas mereka nampak bernafas lega setelah berhasil keluar dari kantin yang mulai memadat."Ji," Panggil andi dari pintu depan kelas.
"Ngapain dia? Tumben?" Anggita bertanya yang lalu di jawab dengan gelengan kepala fuji.
"Samperin dulu sana" Fuji mengangguk,
"Nih," Andi menyodorkan sebungkus cokelat berpita pink pada fuji yang jaraknya sudah cukup dekat dengannya.
"Apa ini?" Tanya fuji.
"Titipan buat kamu"
"Dari siapa?" Tanya fuji lagi.
"Sorry, gue buru buru" Ujar andi lalu pergi meninggalkan fuji dengan setengah berlari.
"Andiiii, makasiihhh!!" Balas fuji sedikit berteriak, andi hanya mengangkat ibu jarinya tinggi-tinggi tanpa membalikkan badannya sedikit pun.
Fuji membolak balikkan cokelat berwarna merah muda itu. Dibelakang bungkusnya ada potongan kertas kecil tertempel disana, dengan pesan singkat. "Untuk fuji" Dengan tagar huruf A (#A).
"Apa itu?" Tanya anggita.
"Cokelat dari andi, kata dia ini titipan" Fuji menaruhnya di atas meja, anggita meraihnya.
"Jadi ceritanya ada yang punya penggemar rahasia nih" Anggita tersenyum menggoda.
"Git, berhenti senyum kaya gitu!" Suruh fuji.
"Cokelat itu tanda cinta loh, ji" Ujar anggita, fuji semakin geram.
"Ambil ini buat kamu!" Kata fuji lalu menyodorkan sebungkus cokelat itu kepada anggita, namun dia malah menggeleng menolak. Fuji berdecak kesal.
"Git, coba kamu bantu aku cari tahu siapa pengirim cokelat itu" Pinta fuji.
"Emm, wait! Liat deh, ada huruf A disini, ini petunjuk, bisa jadi ini inisial dari pengirim"
"Sekarang coba kamu inget inget siapa aja cowo berinisial A yang deket sama kamu?" Tanya anggita, fuji kelihatan berpikir.
"Emm.. Siapa ya?" Gumamnya sambil mengingat-ingat.
"Arya? Engga, ga mungkin dia"
"Alfi? Bukan,"
"Anton? Masa iya dia sih"
"Atau jangan jangan Adji?" Fuji menebak.
"Ah, itu mah kamunya yang ngarep" Sambung anggita.
"Eh, tapi aku sih penasaran sama dua orang, tapi aku juga engga yakin sih itu dia. Ah! Atau jangan jangan ini cuma akal akalan dia juga, bisa jadi sih" Kata anggita.
"Siapa emang?"
"Antonio dan andi!"
***
Antonio berjalan menuju taman belakang sekolah. Meski dengan langkah malas dan ingin segera pulang, tapi ia tetap harus menunggu fuji terlebih dahulu yang mendapat giliran untuk piket kelas hari ini.
"Aku piket dulu, awas ya kalo kamu sampai tinggalin aku! Aku doain ban motor kamu kempes nanti!" Begitu ancamnya tadi. Nio mengiyakan.
Begitu sampai di taman, ia melihat ajeng yang sedang menuliskan sesuatu di bukunya, sambil matanya terus bebinar, serta senyumnya yang masih terpajang manis di bibir mungil-nya, menambah kesan cantik pada wanita yang kerap menjadi rebutan para siswa di sekolah.
Langkah nio jadi mundur sedikit, ia berniat untuk pergi, takut kehadirannya menganggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOST STAR (SUDAH TERBIT)
Teen FictionTentang seorang remaja bernama Fuji yang sangat menyukai salah satu keindahan tuhan, yaitu bintang. Dia mempunyai satu sahabat paling spesial bernama Nio, kedekatannya dimulai semenjak keduanya duduk di sekolah dasar, di tambah rumah mereka yang ber...