Lima

35 2 0
                                    

Hari mulai pagi, jika kata orang cinta bisa membuat seseorang berubah, maka itulah yang terjadi pada fuji. Tak biasanya dia berdan-dan saat ingin berangkat ke sekolah, belum lagi aroma tubuhnya yang begitu semerbak tercium bagi siapa saja yang melintas di dekatnya. Mungkin cara dia memakai parfume, bukan dengan cara disemprotkan lagi melainkan digunakan untuk mandi.

Tin!!

Suara klakson motor milik nio mulai terdengar di telinga fuji, dengan langkah buru buru fuji langsung bergegas menemui pria itu.

“Selamat pagi, nio ganteng!!” Sapa fuji dengan berseri-seri, nio hanya berdehem menanggapi kelakuan fuji.

“Sahabat aku ini kenapa sih? Kok cemberut aja? Sini sini aku ajarin caranya tersenyum” Tangan fuji menarik kedua ujung bibir nio, sehingga pria itu mampu tersenyum karenanya. Ya, walaupun terpaksa!.

“Tau aja yang lagi berbunga-bunga”

“Iya dong, oh iya nio kamu tau?, ternyata pengirim cokelat itu...”

“Alex, iya kan?” Nio menjawab tanpa ragu. Fuji seolah tak percaya mendapat jawaban itu.

“Dan semalem kamu udah jadian sama dia” Sambung nio lagi.

“Loh, kok kamu tau? Ternyata selain pinter dalam pelajaran, kamu pinter baca pikiran juga ya” Fuji memuji.

“Tau, lah! Kan semalem aku ngintipin kamu”  Balas nio dengan polosnya, fuji langsung terbelalak mendengar jawaban itu, matanya melotot seolah tak terima momen spesialnya semalam diintip oleh sahabatnya itu.

“Ihhh, niooo!! Engga sopan, ngintip-ngintip! Kalo kata mamah aku nanti bintitan, baru tau rasa kamu!”

“Ya abis, aku khawatir lah! Secara kamu dibawa mojok sama alex, kalo diculik atau apa kan berabe! Mana aku baru kebagian kue nya sedikit lagi!” Jawab nio tak kalah.

“Udah, ah! Ayo berangkat” Ajak nio.

“Eitss, sorry, hari ini aku di jemput dong sama pacar aku, so byeeee nio!!!” Kata fuji membuat nio menatap aneh kearahnya.

***

Mobil yang di kendarai alex sudah terparkir di area parkir murid di sekolah. Dengan manisnya ia melepaskan sabuk pengaman yang dipakai fuji, sementara wanita itu nampak salah tingkah karena diperlakukan sedemikian specialnya oleh pria yang kini resmi berstatus sebagai kekasihnya itu.

Aku harap ini bukan mimpi! Aku bisa pacaran sama alex, cowo yang selama ini aku suka. Eh tapi kalo pun ini cuma mimpi, aku engga mau bangun hihihi! Batin fuji.

“Helloo.. Fuji.. Hello!!!” Fuji pun tersadar.

“Kok bengong sih?”

“Hehehe gapapa kok” Balas fuji cengengesan.

“Yaudah, kalo gitu, kamu turun dan langsung ke kelas duluan aja ya” Kata alex menyarankan.

“Loh, kenapa engga bareng aja?”

“Oh, itu, aku harus ketemu sama temen temen ku dulu. Engga mungkin kan kalo aku ajak kamu, karena kita juga mau ngebahas tentang Band sih, kasian kalo aku ajak kamu nanti kamu boring lagi. Yah, gapapa ya” Jelas alex.

“Oh gitu, okey gapapa kok?” Balas fuji lalu berkemas untuk keluar dari mobil. Baru saja fuji ingin menarik gagang pintu, alex menghentikkannya.

“Kenapa?” Tanya fuji.

Cup!

Satu kecupan ia beri di kening fuji, membuat hati wanita itu jadi tak menentu. Rasanya seperti ingin teriak, atau berjoget ala korean style.

LOST STAR (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang