Renata menatap kertas berisi soal didepannya, dengan ketenangan ia berdoa lalu ia menarik napas dan mulai membaca soal matematika tersebut, otak nya mencoba mengingat-ingat rumus yang ia pelajari dengan El, sesaat kemudian ia nampak menemukan sebuah cara yang entah benar atau salah.
****
Elvano nampak tenang meminum bubble tea miliknya, dengan dipandang oleh ibu ibu serta anak kecil, tentu saja, Elvano berada di sebuah toko dengan tema permen berwarna pink. Bayangkan saja ada seorang cowok yang masuk ke toko yang isinya kebanyakan perempuan, kan aneh...
Tentu saja dengan janjinya oleh Renata, perempuan itu minta dijemput di tempat favorit nya. Alhasil disinilah ia sekarang. El melihat ke pergelangan tangannya, dimana sudah menunjukan pukul 10.32 yang artinya perempuan itu seharusnya sudah datang , toh toko ini tinggal menyebrang dari sekolah mereka.
"Lama nunggu?"
Sontak El langsung berbalik ketika mendengar suara Renata,
"Lama!"
Senyuman di wajah Renata seketika hilang, ia mendengus menatap El yang langsung menyambut perempuan itu dengan judes.
"Yaudah balik lagi nih."
"Iya iya, mau makan apa?"
Perempuan itu langsung tersenyum licik, El memang paling mudah ia pancing dengan mengambek.
"Mau-"
Ponsel El seketika berdering,
"Kamu pilih jajan dulu aja, aku angkat dulu."
Ucap El sembari menjawab panggilan tersebut. Renata mengangguk lalu memilih berbagai makanan manis.
"Kenapa?"
"Laper."
Ucap Al di ujung sambungan, El nampak berpikir, sang koki rumah sedang cuti, di rumah hanya ada 2 pembantu sedangkan yang lain libur.
"Iya nanti aku bawain makanan."
Ucap El , tanpa berkata apapun Al langsung mematikan panggilan tersebut. El menatap layar ponselnya
"Kebiasaan." Ujarnya sambil memasukan ponsel kedalam saku celananya.
"Gimana Ren-"
Ucapan El terhenti seketika, melihat Renata di meja dengan cheesecake yang besar, malah itu kue buat yang biasanya ulang tahun, serta es krim vanilla kesukaannya.
"Kamu nggak mau makan nasi?"
Renata menggeleng, pikir El ia hanya akan membeli permen atau sekedar jajan es krim, El hanya mengusap kepala perempuan itu lalu menuju kasir membayar pesanan perempuan itu.
*****
"El pergi ke sekolah, dia gladi bersih kelulusan."
"Hah?"
"Iya, kalo lo mau lulus, kan ada persiapannya. Udah ya, gue tidur lagi."
Ucap Al sambil menguap, ia menutup pintu ruang tamu yang didepannya Renata.
Perempuan itu memang datang jam 8 pagi di hari ia libur, ia sengaja mengunjungi rumah El berniat mengajak cowok itu sarapan bersama, tetapi tak ada sambutan hangat, malahan Al yang asik tidur menjawab nya.
Renata mengeluarkan ponselnya lalu menelpon El
"El ada di sekolah?"
"Iya,lagi persiapan kelulusan."
"Emang El pasti lulus?"
"Kenapa nelpon? Mau sarapan bareng?"
Ucap El mengalihkan pembicaraan, Renata hanya tersenyum tipis
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Girl
Teen Fiction(GAJE DAN TYPO BERTEBARAN) Memiliki 2 orang sahabat sudah membuat Renata bahagia, tetapi semua menjadi berantakan semenjak Aron pindah. Ditambah setelah Rian, sahabatnya sekaligus cowok yang ia suka ternyata menyukai Cella, sahabatnya. Hal itu membu...