Throwback
El menatap orang orang didepannya, setelah simulasi hari ini ada saja yang membuat mereka tambah pusing
"Kata pak Andre, kita harus ngulang miniatur sekolah lagi, kalo nggak besok kita nggak ikut simulasi 2. Semalem nge chat aku."
Ucap cowok itu malas, semua anak mengeluh
"Jadi kita harus bagi tugas, biar gampang sesuai nomor absen aja ya, nomor absen 1-5 kalian cari peralatan, absen 6-12 kalian cari bahan bahan, dan absen 13-25 kita cari kertas dan yang lainnya."
"Jam 2 semua sudah harus sampai di sini lagi. Kita kerjain di kantin!"
Angga mengacungkan jempol, absen 1 sampai 5 artinya El, Angga,Ratih, Jona dan Aurel. Seluruh anak kelas 12 tersebut segera bersiap siap mengecek uang yang dibawa mereka.
Berbeda dengan Elvano yang sedang sibuk dengan ponselnya, ia membuka kontak Renata lalu menelponnya.
El mengerutkan dahi, yang menjawab malah mbak mbak operator, pulsa nya habis. Yup, seorang Elvano yang punya banyak uang kehabisan pulsa
"El, ayo!"
Elvano segera mendongak lalu mengangguk, ia segera memasukan ponselnya ke dalam saku celananya dengan mematikannya agar tidak hilang fokus.
***
"Kayaknya disini nggak ada deh." Ujar Ratih melihat lihat toko tersebut, semua sudah berpencar Ratih dan Jona ke lantai 1 , Angga ,El dan Aurel ke lantai 2.
Sudah hampir 1 jam kelompok El mencari cari bahan tersebut. Tapi entah mengapa peralatan dan bahan lainnya tak ada."
Angga terlihat gelisah, ia segera berbisik pada El tanpa sepengetahuan Aurel
"El, gue ke toilet dulu!"
Ucap Angga ketika merasa perut nya mules. Elvano hanya mengangguk sambil menatap Aurel yang ada disebelahnya
"Gue...mau minta maaf buat semua."
"Gue sebenernya udah nggak suka sama lo lagi, serius. Yah, maaf kalo perusahaan gue sampe bikin perusahaan keluarga lo susah."
Ujar Aurel sembari berjalan, Elvano hanya mengangguk diam. Kedua orang itu terus keluar masuk toko toko
"Lo liat tadi? Waktu pak Joko ngupil terus Marco langsung teriak?"
Elvano terlihat mengingat kejadian lucu waktu di ruangan tadi, jika diingat ingat memang sangat lucu. Apalagi pak Joko sampai dibuat malu
"Liat lah, Marco aja yang usil." Ujar El terkekeh, Aurel tertawa terbahak bahak ketika mengingat reaksi Marco tadi
Byur!!
Elvano melotot, begitu juga Aurel, El segera berbalik dan melotot
"Rena? Bukannya kamu-"
"Sekarang aku tau kenapa El akhir akhir ini cuek."
"Bukan, ini, tadi aku-"
"Mungkin kesalahan besar aku maafin El."
"Aku mau putus, makasih buat semua."
Ucap Renata pergi begitu saja, Elvano terdiam bingung, ia tak mengerti bagaimana Renata ada disini. Ia terdiam shock dengan yang dikatakan Renata barusan P.U.T.U.S
"Gue nggak ikutan ya."
El masih terdiam, ia shock
"Woi, santai aja!"
"Santai gimana?!"
"Dia marah, karena ngeliat kita berduaan doang tanpa Angga. Lo udah kasih tau dia kalo lo bakal pergi ke sini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Girl
Fiksi Remaja(GAJE DAN TYPO BERTEBARAN) Memiliki 2 orang sahabat sudah membuat Renata bahagia, tetapi semua menjadi berantakan semenjak Aron pindah. Ditambah setelah Rian, sahabatnya sekaligus cowok yang ia suka ternyata menyukai Cella, sahabatnya. Hal itu membu...