Mobil berwarna putih tersebut melaju, hari ini selagi sedang libur mereka sudah berencana menjelajah rumah El. Renata duduk di kursi pengemudi sementara Keira sebelahnya, dan para cowok lainnya duduk dibelakang menyetel lagu.
"Belok disini, lurus terus ada rumah paling pojok." Ucap Aron menunjukan arah, hanya dia dan Leon yang pernah main ke rumah El. Mobil yang dikendarai mereka berhenti di depan rumah paling megah disana. Renata menelan saliva agak tak percaya bahwa itu rumah kakak kelasnya itu.
Mereka turun, gerbang dibukakan oleh seorang satpam.
"Besar amat rumahnya.."ujar Keira melihat lihat halaman depan rumah tersebut. Pintu utama terbuka, muncul El dengan senyuman lebar.
"Ayo masuk!" Seru cowok itu, muncul Angga dari belakang. "Dia..ikut?" Tanya Reven menunjuk Angga,
"Ada masalah kak?"
Reven menggeleng lalu mereka masuk ke rumah tersebut. Renata melihat sekeliling, betapa megahnya dinding bangunan tersebut.
"Buat cafe, kami nentuin ide baru." Ucap Angga masuk ke kamar El. Isinya ada papan tulis dengan rencana rencana perkembangan cafe mereka. Reven dan Aron berbincang dengan Angga seperti urusan bisnis yang dilakukan ayah mereka. Renata mendekat ke El,
"Toilet dimana?"
El tidak fokus,
"Ah,kamu belok kiri deket taman paling pojok."
Ucap cowok itu menunjukan jalan. Renata hanya mengangguk, El berbalik menyadari bahwa dirinya tadi gugup.
"El."
Panggil Renata,Elvano menoleh.
"Manggil doang."
Ucap Renata bercanda, perempuan itu segera menuju toilet yang ditunjukan El. Elvano terdiam, seulas senyuman terukir di wajahnya.
Renata keluar dari toilet, langkahnya terhenti karena seorang anak kecil didepan toilet itu.
"Kakak siapa?"
Renata diam,anak perempuan kedepannya nampak tak asing.
"Kok ada dirumahku?"
Tanya anak kecil itu lagi. Renata mengerutkan dahi."Kak,main sama aku ayo!"
Tanpa persetujuan Renata, anak itu langsung menarik lengan Renata menuju taman.
Renata berkedip tak paham, siapa anak ini,apa yang dilakukan anak ini, apa yang mereka lakukan.
"Minum teh nya kak."
Ucap anak itu menyuruh Renata,Renata mengangguk canggung, ia mengambil gelas plastik mainan tersebut lalu berpura pura meminumnya.
"Nama kakak siapa?"
Renata."
Ucap Renata menjawab.Anak kecil itu mengerutkan dahi.
"Kakak temannya El?"
Tanya anak kecil itu.Renata berpikir sebentar lalu mengangguk.
"Aku Icha kak." Ucap anak itu, Renata hanya mengangguk lalu mereka melanjutkan permainan minum teh mereka tadi.
Sementara di kamar El ,Keira mencari cari Renata.
"Renata tadi kemana?"
Tanya perempuan itu,
"Tadi katanya ke toilet."
Ucap El mengingat
"Kesasar kali tu anak.."
ujar Leon ikut nimbrung.
"Toiletnya deket kok."
Ucap El mengerutkan dahi.
"Lagi 'macet' kali dia."
Ucap Aron mengabaikan yang lain. Ia hanya melirik mereka sebentar lalu kembali berbicara dnegan Angga.
***
"Kak, dorong yang kencang!" Seru Icha tersenyum lebar, Renata yang tak tahu harus apa menuruti anak itu. Ia mendorong ayunan tersebut agak kencang.
"Kak,main sama boneka aku ayo!"
Ucap Icha, Renata mengangguk mengikuti anak itu.
Ia menjadi..babysitter. Renata mengikuti Icha ke lantai 2, fokusnya teralihkan ketika melihat foto keluarga El.
Renata mengerutkan dahi, ada orangtua El dan Icha, tapi ada satu orang lagi yang sangat mirip dengan El.
"Kak!"
Seru Icha memanggil Renata, Renata tersasar dari lamunannya.
"Iya."
Ucap Renata menyusul Icha, mereka melewati sebuah kamar dengan pintu warna coklat, beda dari yang lain. Renata merasakan ke anehan. Icha terlihat agak menunduk takut ketika melewati kamar itu.
***
"Renata mana?" Tanya Reven, sudah setengah jam perempuan itu tidak kembali. Mereka semua bangkit mencari Renata.
"El,di toilet kosong lho." Ucap Keira melihat isi toilet. El mempunyai firasat tak enak.
Kalian coba cari dibawah,
"Ron, Ngga, ikut gue keatas!" Ucap El, ia merasa takut ada yang terjadi pada perempuan itu.
***
"Siapa kamu, wahai sang putri?"
Ucap Icha memajukan boneka raja miliknya.
"Siapa hayo?"
Ucap Renata bercanda.Icha mengerutkan dahi, menunjukan ekspresi marahnya
"Kak,harusnya jawab 'aku adalah cinderella!'. " Tegur Icha, Renata mengangguk mengikuti alur cerita anak itu
Pintu kamar terbuka,nampak El masuk. Renata menghela napas lega,
"El!"
Seru Icha memeluk kakak nya itu. El hanya menatap Renata meringis,
"Thanks udah nemenin dia." Ucap El menunjuk Icha,Renata hanya mengangguk.
"El,tadi Al teriak lagi."
Ucap Icha melepaskan pelukanya.El menghela napas, ia menuntun Icha ke lantai 1 meninggalkan Renata tanpa berbicara apapun.
Renata keluar dari kamar itu,ia berjalan melewati lorong sendirian.Sebuah suara dari dalam kamar tersebut membuat Renata berhenti
"Princess..."
Terdengar suara tersebut sayup-sayup, Renata yang kepo membuka pintu tersebut perlahan
"Rena!!"
Seru Aron yang melihat Renata tiba-tiba ditarik masuk ke dalam kamar itu
"El!!"
Terdengar teriakan Renata dalam kamar tersebut, itu suara Renata, sontak Aron segera menuju ke kamar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Girl
Roman pour Adolescents(GAJE DAN TYPO BERTEBARAN) Memiliki 2 orang sahabat sudah membuat Renata bahagia, tetapi semua menjadi berantakan semenjak Aron pindah. Ditambah setelah Rian, sahabatnya sekaligus cowok yang ia suka ternyata menyukai Cella, sahabatnya. Hal itu membu...