Part 10 (dreams come true)

32 8 0
                                    

Matahari mulai menusuk pori-pori kaca jendela dan menembus hordeng yang menyelimuti jendela tersebut.

Pagi hari ini sama seperti pagi yang lalu,selalu cerah dan fresh.banyak embun bertebaran di sekitar pekarangan rumah Siska.

Pagi ini Siska masih tertidur lelap,sepertinya Siska kelelahan karena kemarin sibuk membuat cerpen kedua yang telah ia post kemarin malam.

"Siskaaaa....siskaa....tok tok tok"

Tiba-tiba ada teriakan suara dan ketukan pintu.teriakan tersebut membangunkan Siska dari tidurnya.

"Hmmmm....siapa si yang teriak-teriak?ganggu aku tidur aja" ujar Siska.

Siska terbangun dengan mata yang masih sayup,Siska mengumpulkan nyawa terlebih dahulu sebelum membukakan pintu kamarnya.

"Iyaiya tunggu dulu"

Siska beranjak dari tempat tidur dan menghampiri pintu.

"Ah Ibuu,aku masih ngantuk tauuu"

Rupanya itu adalah suara Tante Rani ibunya Siska.

"Hey,udah pagi,kamu gak liat tuh,matahari udah keliatan"

Ucap ibu sambil menunjuk matahari yang terlihat di jendela kamar Siska.

Siska hanya menengok dan menganggukkan kepalanya.

"Udah sana kamu mandi,habis itu kita sarapan bersama" suruh Tante Rani pada Siska anaknya.

"Iyaiya,yaudah ibu tunggu aja di meja makan,aku mandi dulu"

Ucap Siska seraya meninggalkan ibunya.

"Hadeh nih anak tumben bangunnya agak siang,habis apa yah dia semalam?" Gumam Tante Rani dalam hati.

Tante Rani langsung beranjak pergi ke meja makan menyiapkan sarapan untuk Siska dan suaminya.

Selang berapa menit,Om Reza suami Tante Rani datang menghampiri Tante Rani.

"Bundaaa,Siska mana?"

Ucap Om Reza seraya memeluk dan mencium kening Tante Rani.

"Siska baru mandi ayah,dia tadi bangunnya agak siang" sahut Tante Rani.

Om Reza hanya mengangguk dan langsung duduk untuk menyantap sarapan yang udah disiapkan istri tercintanya.

"Ibuuu...ayahhh...selamat pagi"

Ucap Siska sambil berlari kecil menghampiri kedua orang tuanya.

"Pagi sayanggg" sahut kedua orang tuanya bersamaan.

"Cepetan duduk,nih di makan sarapannya" ujar Tante Rani sambil memberikan sarapan pada Siska.

Siska hanya memberi senyum dan duduk menerima sarapan dari ibunya.

Mereka pun sarapan bersama,tidak ada obrolan ketika itu,yang ada hanya kebisingan sendok dan piring yang saling bersentuhan.

Setelah selesai sarapan,ayah Siska berangkat kerja.siska pun setelah sarapan pergi ke kamar untuk mengecek cerpen keduanya.sedangkan ibunya pergi untuk mencuci piring seusai sarapan tadi.

*****

(Di kamar)

Pov Siska

Semoga cerpen aku dapat tanggapan positif seperti awal cerpen yang aku buat...aminnn.

Laptop ku mana yah?haduhhh kok aku lupa si taruh laptop dimana semalam?

Hmmmm,Oia aku taruh di laci sepertinya.

Krek(anggap bunyi sebuah laci di buka)

Tuh kan bener,kok aku bisa lupa laptop aku taruh disini? Aneh deh.

Pov author

Setelah Siska mengambil laptop dilacinya,ia menyalakan laptop dan langsung mengecek cerpen keduanya.

Tidak butuh waktu lama untuk membuka website yang telah ia kirimkan sebuah cerpen.dalam beberapa detik website tersebut sudah terbuka.

"Wow,ini serius?" Gumam Siska.

Siska kaget dengan tanggapan dari cerpen keduanya.banyak sekali tanggapan positif dan kali ini pembaca cerpennya sudah menyentuh 1000 pembaca dan 800 dibagikan.

"Asikkkkkkk,akhirnya mimpi aku jadi kenyataan" ucap Siska dengan penuh kebahagiaan.

"Tunggu,what?ini serius?aku diundang menjadi pembicara untuk para penulis amatir?" Gumam Siska terheran heran.

Siska langsung membalas DM dari salah satu akun yang menawarkan hal tersebut.setelah Siska membalas pesan tersebut,Siska langsung mengecek profil akunnya.ternyata pemilik akun tersebut adalah seorang sastrawan sekaligus penerbit buku terkenal.Ia bernama Brama Sugoyo.

Siska senang sekali bisa menjadi pembicara dalam sebuah jumpa singkat.

Hal ini langsung Siska bicarakan pada ibunya dan ibunya pun sangat senang dan mendukung Siska dengan penuh semangat.

Siska kembali ke kamar dan mengecek pesan yang telah ia balas tadi.

DRRTTDRRTT

Suara ponsel bergetar tanda pesan masuk.

Brama Sugoyo:

Kamu benar siap untuk jadi pembicara?kalau kamu siap,persiapkan diri kamu untuk 2 hari yang akan datang.

Siska:

Siap pak,baik saya akan persiapkan diri dari sekarang,terima kasih untuk penawarannya yah pak.

Brama Sugoyo:

Iya,nanti saya akan share location pada kamu.saya tunggu kamu pukul 09.00,jangan telat yah.

Siska:

Baik pak,saya akan usahakan.

Pov Siska

Oh My Goodness,ini beneran kan?aku gak mimpi kan?

Plak plak

Aduh sakit,berarti aku gak mimpi,terima kasih ya Allah.

Engkau telah memberiku jalan menuju kesuksesan.

Pov author

Siska sangat senang sekali,ia pun mulai mempersiapkan diri dari hari ini untuk dua hari yang akan datang.Ia harus siapkan matang-matang,karena ia akan berjumpa dengan para penulis dan seorang sastrawan.

Siska lalu teringat dengan Aldo,sepertinya Aldo harus tahu tentang hal ini.Siska pun mengirimkan sebuah pesan pada nomor ponsel Aldo.

To Aldo:

Do,aku seneng banget,dua hari lagi aku akan jadi pembicara di jumpa singkat dengan para penulis:)

Belum ada balasan apapun dari Aldo,setelah menunggu beberapa menit.

Akhirnya.....











To Be Continued...

SiSkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang