Part 4

89 15 0
                                    

Tak lama ketika Siska siuman,dokter pun datang ingin memberitahukan keadaan Siska.

"Nak,kamu sudah siuman?"tanya dokter.

Siska hanya mengangguk.

"Maaf yah nak,bu,pak.Tangan pasien harus segera di amputasi jika tidak nanti akan menyebar jaringan otot yang rusak tersebut" ucap dokter mengagetkan Siska.

Siska tidak percaya,dia hanya bisa menggelengkan kepala di iringi dengan tangisan.Dia menatap wajah kedua orang tuanya,seraya tidak percaya dengan ucapan dokter.

"Ibu kenapa bohong pada Siska?kenapa buuu" ucap Siska sambil memukul tangan ibunya.

"Maaf sayang,ibu gak mau kamu stress,makanya ibu berbohong,maafkan ibu nakk" jawab tante Rani pada anaknya dengan penuh kesalahan.

Siska semakin menjadi-jadi,ia mulai tidak tenang,apapun yang ada dihadapannya,ia gibas sampai berantakan.Dokter akhirnya memberikan obat penenang pada Siska dibantu oleh suster.

Beberapa detik kemudian Siska pun telah tenang dan tertidur.

"Pak,Bu,kami akan segera membawa pasien ini keruang operasi,mohon di urus administrasinya,permisi" ucap dokter.

"Ayahh,bunda takut Siska gak bisa Nerima keadaannya nanti" ucap Tante Rani pada suaminya.

"Tenang bunda,kita harus kuat,dengan begitu Siska pun akan kuat" ujar Om Reza seraya memeluk istrinya.

Satu jam kemudian...

Siska telah dibawa keluar oleh dokter dan perawat dari ruangannya,Siska akan dibawa ke ruang operasi.Orang tua Siska hanya bisa menangis melihat keadaan anaknya.

Empat jam kemudian...

Operasi tangan Siska selesai dan Siska kembali dibawa keruang rawat,ia belum sadarkan diri.Dokter mempersilahkan orang tuanya untuk masuk menemani siska,tapi dokter menyarankan jangan ajak Siska bicara terlebih dahulu ketika ia sadar.

Tak lama akhirnya Siska sadar,orang tuanya hanya melihat Siska,dengan mata yang sudah lebam seperti di pukul,mereka memberikan senyuman untuk menyemangati Siska.

Siska hanya terdiam,ia tidak percaya dengan keadaanya yang sekarang,ia ingin menangis tetapi tak bisa.Hati Siska sebenarnya sudah menangis tetapi matanya tidak mau menangis.

"Kenapa?kenapa ya Allah hidup ku seperti ini?aku baru saja diberikan kebahagian tadi pagi bersama keluarga ku,tapi kenapa engkau memberiku kesedihan lagi pada ku ya Allah.Apa skenario mu ini Ya Allah" gumam Siska didalam hatinya.

Teman-teman Siska belum mengetahui keadaan Siska yang sekarang,Siska tidak mau teman-temannya tahu,ia takut teman-temannya akan menjauhinya ketika tahu keadaan Siska sudah tidak sempurna lagi.

Tiga hari berlalu...

Siska sudah dibolehkan pulang oleh dokter,Siska sekarang berbeda dari sebelumnya.Awalnya dia adalah gadis periang sekarang dia hanyalah seorang gadis penyendiri,Dia malu dengan keadaannya yang sekarang,dia merindukan keadaannya yang dulu.Dia pun hanya berdiam diri di kamar,bahkan makan minum pun di bawakan oleh ibunya.

(Di rumah)

"Siska sayang,nih kamu makan dulu,bunda suapi yah" ucap ibunya sambil tersenyum.

Siska tidak menjawab apa-apa.

Tante Rani sedih melihat anaknya seperti ini,ia sempat meneteskan air mata ketika menyuapi Siska.Ia tidak tega melihat Siska seperti ini,tapi ia berusaha kuat.Jika ia kuat,maka anaknya pun akan kuat.

"Sayangg,kamu harus kuat yah,ibu dan ayah akan selalu bersamamu dalam keadaan apapun" ucap Tante Rani menyemangati anaknya.

Siska hanya mengedipkan mata dan mengangguk.

Pov' author

Sudah tiga bulan berlalu,Siska tidak ingin melanjutkan sekolahnya,dia merasa malu dengan keadaannya yang sekarang.Bahkan teman-teman yang ingin menjenguknya pun tidak di izinkan masuk ke kamar olehnya.siska benar-benar menyendiri akhir-akhir ini,akan tetapi lama kelamaan Siska bosan dengan penyendiriannya.Dia coba memberanikan diri untuk keluar rumah dan pergi ke taman dekat lapangan basket yang berada sekitar 1 Km dari rumahnya.

Pov' Siska

Aku harus berani untuk keluar rumah,aku ingin seperti manusia selayaknya.Aku keluar rumah secara diam-diam agar ibu dan ayah tidak tahu.Aku ingin sekali pergi ke taman dekat rumah ku,aku ingin menghirup udara segar.diperjalanan menuju taman,aku melihat beberapa orang melihat ku dengan tatapan tajam,entah mereka jijik melihat ku atau apa pun itu aku tidak peduli.Sesampainya aku di taman,aku langsung duduk di salah satu bangku taman dan melihat keindahan taman yang aku singgahi.

"Segarnya udara ini,sudah lama aku merindukan kesegaran udara ini" gumam ku dalam hati sambil menghela nafas.

Pov' author

Semenjak siska memberanikan diri untuk keluar rumah,semua yang ada dalam dirinya berubah drastis,mulai dari gaya bahasa hingga etika dalam pergaulannya pun berubah.siska benar-benar berubah menjadi wanita yang sangat anggun,beda dengan dirinya yang dulu.sekarang Siska mulai lebih dewasa dalam menjalani hidup.

Ketika di taman,Siska melihat salah seorang pecinta basket yang sedang melihatnya dari lapangan basket dekat taman yang Siska singgahi.namun Siska langsung menoleh ketika dia tahu bahwa ada yang memperhatikannya.Siska kembali memperhatikan taman sekitarnya.Hari sudah mulai sore,Siska pun pulang ke rumah.

(Di kamar)

Siska penasaran dengan lelaki yang memperhatikannya tadi,tatapan lelaki tersebut berbeda,dia bukan sekedar memperhatikan,tetapi ada perhatian lebih dari perhatiannya itu.

"Ahh sudahlah mungkin hanya perasaan ku saja" gumam Siska.

Siska langsung menarik selimut dan tertidur pulas.

To be continued...

SiSkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang