Happy reading 📖
Budayakan vote dulu.
_________Disebuah restoran kuno di Seoul, Jugyo-dong yaitu Wooraeoak restaurant sudah menjadi tempat langganan A-Yeong makan. Sekarang gadis berusia 21 tahun ini sedang menunggu seseorang ia mulai mencapai titik jenuh hingga rasanya mau mati saja. A-Yeong bukanlah wanita penyabar ia tidak suka menunggu, filosofi hidupnya yaitu 'aku lebih suka ditunggu bukan menunggu' sudah hampir 30 menit dia menunggu di ruangan VVIP namun orang yang ditunggu tidak kunjung datang. A-Yeong berjanji akan memukul kepalanya jika dia datang. Beberapa menit setelah A-Yeong mengumpat akhirnya orang yang ditunggu datang juga.
Tring...(bel pintu restoran)
Seorang laki-laki bertopi yang memakai Hoodie hitam dan celana jeans robek serta memakai masker berjalan menuju meja A-Yeong berada. Dengan kesal A-yeong berdiri dari duduknya sambil tersenyum lebar yang kemudian ekspresinya berubah ketika laki-laki gak tau diri itu duduk di kursi dengan santai.Plak.Sebuah pukulan keras mendarat di kepala, membuat yang empunya kepala mengerang kesakitan.
"Yaa! Apa yang lo lakukan, bego,"ujar Kim Nam Joon sambil memegangi kepalanya.
"Apa?,"memelototkan matanya."siapa suruh datang telat ha. Rasakan tuh,"jawab A-Yeong kesal sambil kembali duduk dan meletakkan kedua tangannya di dada.
"Aish jinja... sepupu kurang ajar,"melepas masker yang digunakannya.
Kim Nam Joon merupakan sepupu A-Yeong, umurnya 4 tahun lebih tua dari A-Yeong. Meskipun perbedaan usia tidak membuat cara bicara mereka formal malahan mereka saling ceplas-ceplos ketika berbicara layaknya sahabat.
"Kemana aja lo, kenapa lama sekali?,"tanya A-Yeong kasar.
"Biasalah habis latihan koreografi baru. Yasudah sana pesan makanan, sepupu cerdasmu ini sedang kelaparan!,"perintahnya sambil menyilangkan kaki.
"Aish... seenak dengkul kalau nyuruh. Kalau lo bukan sepupu sudah kulempar kau ke pulau Jeju,"hendak berdiri.
"Jangan lupa pesanan gue_,"
Melanjutkan omongan Kim Nam Joon."Naengmyeon tanpa ketimun, banyakin kuah kaldunya dan yang terpenting irisan daging sapinya banyakin. Halah aku udah hapal gak perlu diulang lagi,"pergi meninggalkan Kim Nam Joon yang sedang tertawa.
Tidak perlu menunggu lama akhirnya pesanan datang juga. Mereka menikmati makanannya dalam suasana diam, yang pada akhirnya A-Yeong memecah kesunyian.
"Bagaimana pekerjaanmu?apakah kamu menikmatinya?,"tanya A-Yeong sambil menyeruput mie yang dimakannya hingga kuah kaldunya belepotan ke mana-mana.
"Yaa! Kau menjijikkan sekali, lihat kuahmu kemana-mana itu, dasar! Lo ini perempuan lebih feminim sedikit tidak bisakah?,"
"Terserah. Jawab pertanyaanku!,"
Kim Nam Joon menggelengkan kepalanya ia tidak percaya mempunyai sepupu kek alien gini."yah begitulah gue sangat menikmatinya,"
"Kalau lo gak betah dengan pekerjaan lo lebih baik keluar saja. Dunia KPop itu keras ada orang trainee bertahun-tahun pada akhirnya tidak bisa debut. Bahkan kalaupun bisa debut mereka akan diperas tenaganya full dengan jadwal konser,"
"Gue gak bakalan keluar karna pekerjaan gue juga hobi gue. Kini trainee gue selama 3 tahun lebih sudah terbayar. So, jangan khawatirkan aku,"mengacak rambut sepupunya itu.
"Yah, semoga saja lo selalu sukses terus gue hanya bisa dukung,"
Sehabis mereka selesai makan, baik Kim Nam Joon maupun A-Yeong hendak berpisah. Kim Nam Joon terpaksa harus memakai masker dan pakaian yang tertutup guna agar tidak ada fans yang melihatnya atau mengetahuinya, kalau tidak tamatlah sudah hidup Rapmon.
KAMU SEDANG MEMBACA
So What (ON GOING)
FanfictionMengisahkan perjalanan boyband BTS yang karirnya terancam akibat sosok pelaku yang memiliki dendam teramat mengakar. Serta memiliki fans fanatik yang sangat berbahaya. Ditambah dengan kemunculan seorang gadis berusia 21 tahun membuat seorang Taehyun...