Sekarang A-Yeong berada tepat didepan pintu apartemennya ia berusaha menetralkan pacuan jantungnya yang sempat hilang sewaktu dimobil gegara makhluk yang berada disebelahnya.
"Lo duduk aja dulu! Gue mau ganti pakaian,"ujar A-Yeong yang masih gaguk. Gara-gara ingatannya kembali A-Yeong jadi canggung setengah mati dihadapan Tae.
"Anjir! Kalau kek gini mending amnesia aja,"menggerutu gak karuan.
Setelah usai berganti pakaian A-Yeong keluar baru saja ia mau membuatkan minuman tetapi dering ponsel Taehyung berbunyi.
"Hm?,"
"...."
"Kok bisa??"
A-Yeong yang melihat reaksi Tae berubah cemas ikut kepo dengan yang sebenarnya terjadi.
"Baiklah kalau gitu aku segera kesana,"mematikan ponselnya.
"Ayen sepertinya aku harus pergi dulu,"raut cemas dengan peluh menetes didahi.
"Apa yang terjadi??"
"Maaf aku buru-buru! Sampai jumpa lagi Ayen,"berlari keluar dari apart A-Yeong.
"Apa yang terjadi ya?? Tapi..."tiba-tiba ia tersenyum."Tae memanggilku Ayen,"
A-Yeong benar-benar menjadi wanita gila yang senyum gajelas hanya karena dipanggil nama masa kecilnya.
Tae melajukan mobilnya sangat cepat akibat panggilan mendesak dari Jin yang mengabarkan hilangnya Jimin. Ia tidak tahu bagaimana kronologinya yang pasti saat ini kondisinya sangat darurat. Setibanya di dorm Tae langsung disambut wajah-wajah cemas para member kecuali Namjoom dan J-Hope yang masih berada di Rumah sakit.
"Bagaimana kok bisa terjadi hyung?"
"Gue juga nggak tau pastinya tapi tadi kan Jimin itu mau ke rumah sakit buat gantiin jaga RM. Tapi RM ngabarin gue katanya Jimin lama banget datangnya, lah padahal kan udah dari satu jam lalu Jimin berangkat,"jelas Jin.
"Sepertinya kita harus lapor kejadian ini ke Bang shi-hyuk!"usul Suga.
Dengan kepala sedikit pusing Jimin membuka matanya perlahan.
Gelap!
Entah dimana Jimin saat ini berada yang pasti tempatnya benar-benar kumuh dan tidak terawat. Jimin membelalakkan mata ketika melihat kondisinya yang saat ini terikat oleh sebuah tali.
"Siapapun tolongin gue?"teriak Jimin sembari meronta berusaha melepaskan tali yang membelit seluruh tubuhnya.
Sepertinya teriakan Jimin hanya akan sia-sia seketika sosok yang sangat ia kenal keluar dari balik bilik.
"Ah Hobeomie-hyung bantu aku lepasin nih tali!,"dengan wajah polos Jimin meminta bantuan tapi sepertinya ia belum menyadari siapa orang yang telah mengikatnya.
"Ha?? Apa nggak denger?"meletakan telapak tangannya didekat telinga seakan mengejek.
"Tolong lepasin aku hyung!!,"
"Tolol!!"Jimin langsung kaget dengan ucapan kasar managernya ini."maksud lo gue yang udah susah payah ngiket lo tiba-tiba harus ngelepasin lo gitu,"
Sungguh tatapan yang terpancar di Hobeomi sangat mengerikan dan tajam membuat Jimin mulai mengeluarkan keringat di pelipisnya.
"Maksud hyung? Jangan-jangan_"
"Yah gue yang udah bawa lo ketempat kek gini dan mengikat lo,"
"Tapi kenapa??"
"Perlukah gue jelasin?"melihat ke arah Jimin intens."baiklah gue jelasin,"
"Apa lo dan anggota grub lo yang gak guna itu inget kejadian 4 tahun yang lalu tepatnya konser kalian di pusat kota. Saat itulah dendam gue ke kalian memuncak bahkan ke agensi yang kalian naungi."sedetik kemudian Hobemie berhenti bicara dan rautnya berubah sangat sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
So What (ON GOING)
Fiksi PenggemarMengisahkan perjalanan boyband BTS yang karirnya terancam akibat sosok pelaku yang memiliki dendam teramat mengakar. Serta memiliki fans fanatik yang sangat berbahaya. Ditambah dengan kemunculan seorang gadis berusia 21 tahun membuat seorang Taehyun...