PART 18

247 33 3
                                    

Sudah cukup lama reon duduk di bangku taman belakang yang selalu dihindari para penghuni vahinas.

"Lo lama amat sih"gerutu reon

"Maaf tadi ada urusan bentar"jawabnya dingin

"Elah lo masih dingin aja,padahal disini panas loh"dikit goda boleh lah

"Receh,to the point "sadis emang

"Kenapa lo?tanya gue

"Kenapa?apanya?"

"Malah nanya balik.gini nih napa lo disini?"

"Sekolah!mau apa lagi!?"gue bingung.dia bahkan udah lulus tahun lalu eh ko jadi gini

"Lo masih waras"

"Waras"jawaban yng super singkat,padat and jelas

"Dah gue pusing,jelasin sedetail detailnya tanpa ada yang tertinggal"gue emang pemaksa,jika menyangkut masalah dia gue g akan pernah diam,selain gue sahabatnya,teman seperjuangannya,teman curhatnya(padahal gue yang maksa buat dia curhat),gue udah anggep dia adik gue.jangan salah dia keliatan dingin tapi hatinya begitu peduli.dia bagaikan malaikat bagi gue.

Sedikit cerita,di amerika tepat satu tahun yang lalu gue bertemu dia dijalanan lebih tepatnya dia ketemu gue dijalanan dengan keadaan sangat kacau.penampilan yang g layak di lihat,keadaan mabuk,rasanya ingin mengakhiri penyesalan terdalam waktu.sebelum pandangan mulai gelap gue lihat dia mepuk² pipi dan terlihat wajah bingung nan khawatir,ketika gue sadar,gue berada disebuah apertemen milik dia.intinya secara g sadar dia udah menyelamatkan jiwa gue bahkan masa depan gue.back to topic

"Jadi gue itu sebenarnya ingin menghabiskan masa SMA,dimana kata orang masa SMA adalah masa² yang menyenangkan"katanya

Gue g percaya begitu saja apa yang dikatakan dia

"Lo tau kan kalo gue ini sama kaya lo,bahkan gue lebih parah"afisan ini pas waktu kelas 7 smp langsung naik ke kelas 9 habis kelas 9 langsung ke kelas 12 tanpa mengikuti proses kls 10 dan kls 11,habis dari kelas 12 afisan kuliah di harvad pas waktu semester 1 dia mendapatkan kepercayaan naik ke semester 5 dan lulus sebelum waktunya.(sebegitu pintarnya yah😂

"Iyh tau maksud gue,ah g tau gue kangen sama lo"sambil memeluk afisan

"Geli gue"dia tersenyum

"Sejak kapan lo tersenyum gitu"

"Gue berusaha mencari bintang kedua tanpa mengganti bintang kesatu"gue ngerti apa yang dikatakan dia

"Bagus gue sebagai sahabat lo,gue dukung terus"

"Gue tau lo kangen gue"

Mereka mengobrol² seputar kabar mereka sampai bel masuk berbunyi

🔹🔹🔹

"Sya gue mau curhat nih"ujar stella

Kini mereka bertiga berada di rumah gina

"Eh gue mau ambil minum dulu yah,lo mau apa?"imbuh gina

"Gue mau jus alpukat yah"ujar raisya

"Klo gue susu dingin aja yah,ada g"stella emang pencipta susu sapi dingin g tau tuh anak suka banget sama susu sapj tapi badannya g tinggi² anek gue

"Ada,minum susu aja terus kapan tingginya"gina berlari takut kena amukan macan betina

"Sialan lo!"teriak stella raisya hanya terkikik geli melihat keduanya

"Ah dia ngancurin mood gue ih"kesalnya

"Udah,lo mau curhat apa tadi"

"Emm tapi lo jangan ketawa,awas aja ketawa"ancamnya

"Iyh gue g akan ketawa emang apa sih? penasaran gue!?"

"Gini sebenarnya...ggu.e,gimana ngejelasinnya"kesalnya

"To the point aja,tetus lo rilex ok"

"Gini.emmmm"rasanya lidahnya kelu untu bicara

"Eh buruan"raisya greget akan kelakuan stella

"Kayanya guue.. suka radit deh"raisya kaget begitu juga gina yang baru masuk

"what!!"ucap keduanya

"Gue kayanya suka radit"kali ini perkatasnnya jelas walau pelan

.
.
.
.







#Next?

AfisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang