Part 6

47 11 0
                                        

Hi, I'm back~ Sorry for the late update! :)
Enjoy

***

Kukayuh sepedaku menuju rumah.

Jalanan menuju rumah atau salon ibuku yang tidak terlalu jauh jaraknya. Terkadang, aku menggunakan transportasi umum dan melanjutkan dengan perjalanan kaki jika aku sedang malas membawa sepeda.

Setelah pulang sekolah, biasanya aku segera pulang dan melanjutkan untuk mengirim barang milik pak Yoo Ahn jika ada. Namun jika tidak, aku akan menghabiskan waktuku untuk membaca buku pelajaran atau apapun.

Angin menggerakkan suraiku sejuk selama diperjalanan dan mengingatkanku tentang angin pantai dipulau terakhir yang kusinggahi bersama kedua orang tuaku, dulu.

Tak terasa, sudah lama aku tinggal disini dan menjalani aktifitas monotonku sebagai pelajar. Rasa-rasanya, aku ingin segera keluar dari cangkang yang memuakkan ini agar dapat melihat luasnya dunia.

Bagaimana rasanya ya?

"Oh, mobil paman?" gumamku setelah melihat mobil paman Mizuno didepan rumah dan aku segera memarkirkan sepedaku dengan hati-hati agar tidak mengenai tanaman milik ibu. Pohon didepan rumah kami sudah tumbuh tinggi disamping bunga-bunga. Ibuku sangat menyukai berkebun disamping aktifitasnya yang sibuk mengurus salon.

"Aku pulang." Ucapku saat membuka pintu dan disana ada dua pengunjung laki-laki dan perempuan yang ibuku sedang tangani. Bibi Haneul juga sedang membantu ibuku menangani salah satunya dan semua pasang mata tertuju padaku membuatku terasa kikuk.

Sangat aneh rasanya dilihat seperti itu oleh orang-orang.

"Masuklah, didalam ada pamanmu dan Naomi." Ujar ibuku tersenyum dengan mata yang terlihat sembab menunjuk ruangan yang terletak kedalam di sebelah salon dan bibiku juga menyuruhku segera masuk karena ia membawakan makanan.

Suara teriakan Naomi sudah dapat terdengar ketika kubuka pintu dan disana terdapat paman yang sedang menonton televisi disamping Naomi yang sedang mewarnai dengan bukunya.

"UGI! Papa, ada ugi!" Naomi melepas crayon dan berjalan menghampiriku dengan lucu. Akupun tersenyum, berjalan menghampirinya dan menggendongnya.

"Naomi sudah lama disini, hm? Apa yang sedang kau lakukan?" tanyaku seraya berjalan menghampiri paman dan melepas Naomi kembali.

"Sudah pulang sekolah, Yoongi?"

"Iya, paman. Kau sudah lama? Apa kalian akan menginap?" tanyaku disusul kekehan tawa paman. Melihat wajah teduhnya membuatku teringat sosok ayah. Foto keluarga kami masih terpajang disana, di dinding. Foto saat aku masih kecil bersama kedua orang tuaku dipantai Busan. Aku rindu masa itu.

Andai...

"Kami hanya mampir karena dikantor paman sedang ada acara hari ini. Bibimu mengajak untuk kemari dan Naomi paman ajak ke kantor setelah izin sekolah."

"Oh begitu rupanya." Ujarku melirik Naomi yang kini kembali asik dengan crayon-nya. Kulihat pamanku mematikan televisi dan turun dari sofa untuk duduk pada lantai bergabung denganku yang menemani Naomi.

"Yoongi."

"Ya, paman. Ada apa?"

"Kudengar dari ibumu, kau ingin melakukan..." ucapannya terputus dan kutahu pertanyaan itu akan mengarah kemana. Aku hanya tersenyum dan melepas crayon berwarna hijau tua dari tangan dan mengganti posisiku untuk bersila menghadapnya. Kejadian malam itu memang sangat tragis dan memalukan. Uang hasil jerih payahku untuk ibu justru terbakar sia-sia.

Love Myself [BTS FanFict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang