Sudah hampir sebulan Minghao berada di rumah mewah milik Junhui. Semenjak kejadian itu Junhui jarang menemuinya, ia terlalu sibuk untuk mengurus perusahaan yang akan diturunkan ke tangannya. Minghao hanya dapat bertemu Jun apabila sarapan pagi, padahal banyak sekali yang ingin ia tanyakan pada pria tampan misterius itu.
Minghao berada di taman belakang setelah sarapan pagi, ia menikmati indahnya berbagi macam bunga dengan menyandar di sebuah pohon, duduk di rerumputan dan memegang sebuah buku. Siapa sangka orang sadis seperti Junhui memiliki taman indah di belakang rumahnya.
"Padahal aku ingin sekali berbicara dengannya" Minghao menatap buku yang ia pegang.
"Kenapa tidak temui langsung?"
"Dia terlalu sibuk, aku takut mengganggunya. Eh?" Minghao dengan cepat melihat ke asal suara yang berbicara tepat disampingnya
"Hai, Minghao" pria yang tiba-tiba muncul adalah Mingyu, ia menyapa Minghao diiringi dengan senyuman manis.
"Kim, ternyata kau" Minghao memperbaiki posisi duduknya, meletakkan buku yang awalnya ia pegang di pahanya.
"Jangan memanggilku seperti itu, itu terlalu formal untukku" Mingyu ikut duduk di samping Minghao.
"Jun memanggilmu seperti itu, aku hanya menirunya karena tidak tau namamu" Minghao membalas dengan mengedip-ngedipkan matanya polos.
"Namaku Kim Mingyu, kau bisa memanggilku Mingyu. Jun Hyung, dia pria yang kaku, kau tidak perlu menirunya" Mingyu tertawa pelan.
Minghao hanya mengangguk menanggapi ucapan Mingyu. Ia terus mengusap buku yang ada di pahanya, sesekali memperhatikan buku itu.
"Buku itu, sejak duduk disini kau terus memegangnya, apa isinya?"
Mingyu melirik ke buku itu, sebernarnya sudah beberapa hari ini ia melihat Minghao terus memegang buku itu. Karena Wonwoo terus pergi bersama Junhui, Wonwoo tidak bisa menjaga Minghao, itu sebabnya sekarang ia diberi tugas oleh Junhui untuk selalu mengawasi Minghao kapanpun. Jujur dari awal buku itu sedikit mencuri perhatiannya.
"Aku menemukan buku ini saat ingin mengambil pakaian dilemari, buku ini mungkin terjatuh dari atas lemari. Saat aku mengambilnya, buku ini sangat berdebu" Minghao kembali mengingat saat dimana ia pertama menemukannya.
"Mungkin saja itu buku milik Jun Hyung. Beberapa bulan sebelum kau menempati kamar itu, kamar itu milik Jun Hyung, waktu itu aku sempat bingung kenapa ia tiba-tiba ingin pindah kamar, dan kau menempati kamar itu setelahnya. Padahal Jun Hyung akan sangat marah jika seseorang memasuki kamarnya."
Minghao mengeluarkan sebuah foto dari dalam buku tersebut, didalam foto itu ada empat orang anak kecil tersenyum sambil melihat kearah kamera, dengan melihat foto itu saja rasanya anak-anak yang ada difoto terlihat sangat bahagia. Kemudian Minghao membalik foto tersebut, ada sebuah tulisan disana, tulisan itu cukup membuat Mingyu kebingungan.
"Foto ini..."
"Kenapa rasanya saat ini sangat jauh, bahkan aku tidak bisa melihatnya sekarang"
"Jun Hyung dan Wonwoo Hyung aku sangat mengetahuinya, tapi Seokmin dan kau..." Mingyu melihat foto yang diberikan Minghao lebih jelas.
"Itu sebabnya aku ingin sekali berbicara dengannya, tapi sekarang dia terlalu sibuk" Minghao kembali menatap buku yang membuatnya penasaran akan apa yang terjadi di masa lalu.
"Kalian berdua terlihat sangat dekat difoto ini"
"Aku tidak bisa mengingatnya. Seokmin bilang aku kehilangan beberapa ingatanku saat aku berusaha melarikan diri, bahkan kejadian itu saja aku sama sekali tidak mengingatnya."
![](https://img.wattpad.com/cover/172796023-288-k859511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [Junhao]
FanficIa dijual saat usianya menginjak 17 tahun oleh sang ayah. Karena kecantikannya, semua orang ingin menjamah tubuh mulus itu. Dia adalah pria cantik nan imut bernama Xu Minghao. Junhui adalah seorang mafia yang terkenal akan kesadisan dalam membunuh m...