10.Secret (2)

1.4K 101 6
                                        

Sudah dua minggu berlalu sejak kejadian Junhui tertembak terakhir kali, namun pergerakan Choi Seungcheol nihil. Wonwoo sama sekali tidak mampu menemukannya, bak di telan bumi orang itu sangat sulit untuk di temukan.

"Ah Choi Seungcheol!" Wonwoo berteriak frustasi, pasalnya ia harus segera menemukan pergerakan bos mafia tersebut sebelum hal buruk terulang kembali.

Penampilannya sangat berantakan, kantung mata seperti panda, rambut acak-acakan, bahkan kamarnya telah di penuhi kertas. Dua minggu dia habiskan untuk mencari sang musuh di kamarnya, tidak ada yang berani masuk jika dia sudah dalam mode 'dunianya'.

"Dia mulai gila" Seokmin tertawa pelan mendengar teriakan Wonwoo dari balik pintu.

Mingyu, Seokmin, dan Jisoo sedang berdiri di depan pintu kamar Wonwoo. Berbeda dengan si bangir, Mingyu menatap cemas ke arah pintu dengan terus menggigit jarinya. Dia tau Wonwoo sangat berlebihan tentang Junhui, tapi kali ini sudah sangat keterlaluan.

"Aku akan memanggil Junhui kemari, persetan dengan keadaannya yang sakit" Jisoo yang sudah muak menahan rasa khawatirnya beranjak pergi.

"Memangnya aku kenapa?" Baru saja berbalik Wen Junhui sudah berada di belakang Jisoo.

Mereka berempat sebelumnya sudah melakukan sesuatu tanpa pengetahuan Jun, Wonwoo meminta Seokmin dan Jisoo membantunya untuk mencari musuhnya agar bisa segera menyelesaikan masalah berkepanjangan ini.

Sekarang usaha mereka gagal, Jun sudah ada di sini di ikuti Minghao yang setia berdiri di belakangnya.

"Hei bung, bagaimana dengan lukamu?" Ucap Seokmin berusaha memecahkan suasana tegang di antara mereka.

"Seokmin, Jisoo hyung, kalian disini?" Tanya Minghao, pemandangan yang aneh melihat Seokmin dan Jisoo sudah berada di rumah Jun pagi-pagi begini.

"Hai Hao, selamat pagi" Senyum cerah Seokmin membalas perkataan Minghao.

"Mingyu, apa yang terjadi selama aku tidak ada? Aku tidak melihat nama Wonwoo selama 2 minggu di laporan. Kau mengerjakan pekerjaannya?" Wajah dingin Jun seakan menuntut jawaban bagus dari Mingyu.

"Itu... Wonwoo hyung..." Mingyu bingung harus bilang apa, Wonwoo sudah bilang untuk tidak memberitahu Jun soal rencana mereka.

"Wonwoo tidak keluar kamar semenjak kau terluka, dia terus mencari tau tentang keberadaan Seungcheol" Sela Jisoo melihat Mingyu kebingungan, dia tau Mingyu tidak akan mengatakan apapun jika sudah perintah Wonwoo meski Jun sekalipun yang notabene bosnya sendiri.

"Hyung, aku mohon jangan marah padanya" Kali ini Mingyu melepaskan formalitasnya, dia tidak ingin Junhui marah pada Wonwoo.

Lirikkan mata Junhui begitu tajam menatap sang bawahan, kemudian beralih menatap pintu kamar. Junhui berjalan melewati Mingyu, lalu memegang pundaknya.

"Serahkan semuanya padaku" Pundak Mingyu di tepuk pelan, tak lama setelahnya Junhui masuk ke dalam.

Kamar yang biasanya rapi kini sangat berantakan karena kertas dan sampah makanan instan yang berserakan di lantai, harusnya Junhui sadar akan ke khawatiran Wonwoo yang berlebihan tentang dirinya.

"Letakkan saja berkasnya di tempat tidur, nanti aku akan membacanya" Ujar pemuda berkacamata tanpa melihat siapa yang masuk ke kamarnya.

Telinga Wonwoo menangkap langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya.

"Jangan ganggu" Pemuda itu masih fokus pada laptop dan kertas yang ada di mejanya.

Tanpa babibu Junhui menutup laptop, kemudian mengambil kumpulan kertas yang ada di tangan Wonwoo dan melemparnya ke sembarang arah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destiny [Junhao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang