5. Fight over (?)

3.1K 293 20
                                    

"Kenapa kau menggunakan baju itu"

Jun mengemudi dengan sedikit rasa kesal. Pasalnya Minghao tidak menggunakan baju yang telah susah payah dia sediakan dalam lemari pakaian, Minghao malah menggunakan baju pemberian yang Wonwoo berikan untuknya.

"Baju itu terlalu terbuka di bagian lehernya, lagi pula tidak ada celana panjang yang kau sediakan untukku"

Minghao tidak ingin keluar menggunakan baju terbuka lebar dibagian lehernya, bisa-bisa semua orang akan memandang aneh padanya karena suatu karya tercetak jelas disana.

"Tetap saja kau tidak memakai baju-baju yang ku sediakan"

Dari awal perjalanan Junhui terus menggerutu karena baju yang Minghao pakai, sudah berkali-kali Minghao menjelaskannya tapi tetap saja Jun berkata hal yang sama.

"Huh, jika orang-orang melihat tubuhku aku akan malu karena bekas yang kau buat, dan lagi paha putihku akan menjadi sorotan publik" Minghao menarik kasar nafasnya lantaran sikap Junhui sangat menyebalkan kali ini.

"Oh ya, kau benar. Tidak ada yang boleh melihatnya, hanya aku yang boleh melihatnya"

Junhui mengoceh tak jelas pada dirinya sendiri dalam mobil sedangkan Minghao menatap aneh pada orang yang sedang merancau ria disampingnya.

"Kau terlalu mempermasalahkan hal sepele tuan mafia, hingga kewarasan mu diragukan" Minghao mulai ngeri saat Junhui tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

"Aku tidak gila, kau yang membuatku hampir gila setiap saat"

Semburat merah tipis kembali muncul di pipi Minghao, membuat Minghao membuang mukanya kesembarang arah asal tidak menatap Junhui.

"Memangnya aku ini apa huh, kau saja yang memang gila dari awal" Minghao menatap Junhui dari kaca jendela mobil disebelahnya, Junhui masih sibuk mengemudi.

"Kau itu pria cantik nan imut, tapi sayang kau berisik. " diakhir kalimatnya Junhui menyentuh bokong Minghao menggunakan telunjuk jarinya, membuat sang empu melotot dan berbalik secepat kilat.

"Aku tidak beri...sik..." Saat Minghao berbalik Junhui tengah menatapnya.

Manik hitam Junhui dapat Minghao lihat dengan jelas, jika Minghao bergerak sedikit saja maka hidung mereka akan bersentuhan.

"Kau ingin terus melihat wajah tampanku. Kita sudah sampai"

Melirik kearah luar mobil tidak ada pergerakan sama sekali, mereka benar-benar telah sampai di suatu tempat. Minghao dengan cepat langsung membuka pintu mobil, keluar dengan tidak sabaran sebelum Junhui melihat wajahnya yang memerah, bisa-bisa Junhui akan semakin menggangunya dengan kata-kata menyebalkan andalan seorang Wen Junhui.

"Kita dimana?" Minghao memperhatikan gedung besar dihadapannya, gedung bertingkat mewah yang orang biasa tak mungkin dapat menginjakkan kaki didalam sana.

"Jangan jauh dariku" Junhui berjalan cepat memasuki gedung mewah tersebut, disusul Minghao yang berlari kecil mengejar pria itu.

Mereka memasuki lift, memencet salah satu tombol tertinggi sebelum dua lantai dari rooftop. Didalam lift mereka hanya bedua saja, tidak ada satupun orang lain didalam lift, padahal tadi Minghao jelas-jelas melihat beberapa orang ingin naik lift yang sama, tapi tidak ada satupun yang naik.

Junhui tidak banyak bicara lagi sekarang, Minghao jadi ragu untuk bertanya saat ekspresi Junhui seperti ini. Pintu lift terbuka, terlihat dua orang sedang berjalan menuju ketempat Jun dan Minghao berdiri. Saat keluar lift Junhui langsung memegang erat lengan Minghao seolah Minghao akan pergi darinya kapan saja

"Sudah lama tidak bertemu Wen Junhui" salah seorang disana menyapa Junhui dengan senyumannya, berhenti saat mereka berpapasan dengan Junhui.

"Ck, Choi Seungcheol" Junhui semakin mengeratkan genggamannya membuat Minghao melirik cemas kearah Jun.

Destiny [Junhao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang