Dibawah rintik hujan Minghao terus berlari tanpa arah, menghindari beberapa orang yang tengah mengejarnya. Minghao sudah berlari cukup jauh dari mobil yang sebelumnya membawa dirinya entah kemana, saat mereka lengah Minghao langsung keluar dari mobil dan berlari secepat mungkin.
'siapapun tolong aku'
Hujan yang semakin deras membuat orang-orang tidak memperdulikan sekitar, banyak orang yang berlari demi menghindari hujan. Karena tidak terlalu memperhatikan arah, tanpa sengaja Minghao menabrak seseorang dihadapannya.
Brak
Minghao terjatuh, ia sudah tidak kuat untuk berlari lagi, Minghao lelah, ini sudah mencapai batasnya.
"Kau baik-baik saja?"
Orang yang ditabrak oleh Minghao bertanya dan mendekatkan wajahnya. Karena derasnya hujan Minghao tidak dapat melihat pria itu, terlalu samar.
"Ku-kumohon, tolong aku ..."
Minghao tidak tau harus apa, mungkin satu-satunya cara adalah meminta bantuan dari orang ini. Pria dihadapan Minghao tidak menjawab, ia malah mendekat dan memayungi Minghao.
"Tenanglah, aku akan menolongmu."
Pria itu langsung menarik tangan Minghao dengan terburu-buru karena hujan lebat diiringi dengan suara petir yang menggelegar. Ia membawa Minghao ke sebuah gang.
.
.
.
"Ah sial, dimana dia!" Jun mengusap surainya kasar.
Junhui, Wonwoo, dan Mingyu sudah menemukan mobil yang awalnya menculik Minghao, namun orang yang di cari tidak ada disana. Mereka bertiga terpaksa kembali ke kantor karena derasnya hujan yang mengguyur kota. Bagaimana dengan penjahat-penjahat itu? Tentunya Mingyu sudah mengurus mereka semua.
"Tenangkan dirimu Jun, jangan hanya mengeluh, lakukanlah sesuatu yang berguna" Wonwoo sedari tadi sibuk berkutat dengan Laptopnya, ia memeriksa semua cctv yang berada di sekitar jalan yang mereka lewati tadi.
"Mereka hanya bawahan yang dibayar tanpa diberikan informasi sedikitpun. Mungkin hanya anggota geng biasa" Mingyu masuk kedalam ruangan, duduk disebelah Wonwoo, dan memberikan beberapa foto Minghao.
"Apa menurutmu ini tidak aneh Hyung?" Mingyu mencoba berpikir kejadian yang sedang mereka alami.
"Apa maksudmu Gyu?"
"Bagaimana foto-foto Minghao bisa diambil dari jarak sedekat ini? Minghao bahkan tidak pernah keluar dari rumah setelah Jun Hyung membawanya, tapi hari ini.."
"Penghianat?" Mingyu mengangguk menanggapi perkataan Wonwoo.
"Bagaimana denganmu Jun, apa kita harus mencari para tikus itu?" Wonwoo tidak menyangka jika diantara bawahan mereka ada beberapa tikus utusan Seungcheol.
Brak
Pintu terbuka lebar, menampilkan seseorang yang sangat mereka kenal.
"Aku sudah menemukan mereka." Seokmin menunjukkan berkas yang sama dengan yang sebelumnya diterima oleh Jun.
"Berkas itu, apa dia juga mengirim berkas tentang identitas Minghao padamu?" Wonwoo melirik ke berkas yang sebelumnya membuat mereka terkejut.
"Hanya sedikit, sebagian besar adalah identitas Jisoo. Awalnya Jisoo juga ingin di culik, namun gagal karena Jisoo langsung menghabisi mereka dengan kemampuan beladirinya."
"Kenapa harus Jisoo Hyung?" Mingyu tidak mengerti dengan situasi saat ini, ia tidak menyangka Seungcheol adalah orang yang sangat menakutkan.
"Aku belum tau apa motif dari semua ini, yang jelas dia menghancurkan dari orang yang kita lindungi, bukan dari musuh utamanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [Junhao]
Hayran KurguIa dijual saat usianya menginjak 17 tahun oleh sang ayah. Karena kecantikannya, semua orang ingin menjamah tubuh mulus itu. Dia adalah pria cantik nan imut bernama Xu Minghao. Junhui adalah seorang mafia yang terkenal akan kesadisan dalam membunuh m...