05

928 109 0
                                    

Berhubung besok hari pertama puasa, jadi dobel up ya

Oh iya, aku ada bikin GA kecil-kecilan di twitter, langsung buka aja ya twitternya bagi yang mau, unamenya sama dengan uname wattpad ini.

Selamat membacaa!!










"Udah puas lo ngeliatinnya?"

"Hehe, ganteng ya Li, pantes lo kepincut."

"Lo nikung, gue ambil Hyunjin."

Lia menunjuk ke arah muka Ryujin lalu ke arah Hyunjin yang sedang duduk di salah satu meja cafe bersama dengan Minho--pujaan hati Lia--secara bergantian.

"Ehh, jangan dong, lagian siapa juga yang mau nikung sih Li?"

"Ya siapa tau kan lo mau nikung, pokoknya kakak itu udah gue booking."

"Iya iya."

Minho menyadari bahwa ia sejak tadi sudah diperhatikan, Minho kemudian melihat ke arah sekeliling dan indera penglihatannya menangkap Lia bersama salah satu temannya, yang ia tau adalah kekasih Hyunjin.

"Eh, Jin, itu pacar lo bukan?"

Minho menunjuk ke arah meja dimana Lia dan Ryujin duduk.

"Eh, iya, gue mau nyamperin dulu ya bang."

Kemudian Hyunjin berjalan menuju ke arah meja 17--meja Lia dan Ryujin.

"Hai beb."

Hyunjin mendudukkan dirinya di sebelah Ryujin dan langsung merangkul Ryujin, sedangkan Ryujin, ia terkejut akan perbuatan Hyunjin--atau mungkin karena ketahuan bahwa ia sedang mengikuti Hyunjin dan Minho

"Hehe, haii, kamu ngapain disini?"

"Ga ada, lagi main aja sama bang Minho."

Tak lama setelah itu, Minho menyusul Hyunjin menuju meja 17 karena Hyunjin tak kunjung kembali ke meja mereka.

Dan sekarang sepertinya ia menyesal karena, setelah ia tiba di meja Lia dan Ryujin, ia menjadi nyamuk, bersaa Lia, namun Lia tidak terlalu memperhatikan keberadaan Minho.

Walau sebenarnya Lia sudah menahan detakan jantungnya yang sudah dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Lia kan?"

Lia bingung harus menjawab apa, karena pada dasarnya ia tidak memberitahukan namanya kepada Minho.

Namun, dari pada suasana berubah jadi canggung, Lia menjawab pertanyaan Minho sambil tersenyum, "Iya kak, hehe, masih inget kan?"

"Masih lah."

intermezzo sebentar
ini author bingung, ini kayanya si Minho bener-bener bipolar deh, padahal waktu pertama ketemu aja galak, giliran sekarang....
Hah, udah lah ya, ready! Action!

"Keluar yuk, males gue jadi nyamuk."

"Ayo kak."

Lia dan Minho beranjak dari kursi sedang kan Hyunjin maupun Ryujin tidak menyadari hal itu dan tetap saja melanjutkan perbincangan mereka.

★★★

"Makasih ya kak untuk hari ini," Lia tersenyum kepada orang yang ada di depannya ini.

"Iya Lia, gue pergi dulu," orang di depannya ini(re: Minho) segera meninggalkan pekarangan rumah Lia dengan senyuman yang sama merekahnya dengan senyuman Lia.

Pasca meninggalkan Ryujin dan Hyunjin yang sedang bermesraan, mereka pergi ke dufan, suasana dufan sedikit lenggang karena mereka datang di siang hari dan pada hari kerja, namun tetap saja harus mengantri dulu selama sekitar 30 menit.

Lia dan Minho banyak berfoto di sana, dan makan berbagai macam cemilan yang dijual di sana.

Minho maupun Lia menikmati hari itu, dan sama-sama merasakan debaran jantung yang berdetak dua kali lebih cepat, namun Minho malah menolak kenyataan tersebut dan terus berusaha sebisa mungkin untuk bersikap normal.

Cukup banyak wahana yang mereka naiki, salah satunya adalah rollercoaster. Pada saat menaiki rollercoaster Lia sempat menggenggam erat tangan Minho, dan hal itu terus berlanjut hingga mereka menuruni wahana itu, pada saat mereka sadar, pipi Lia maupun Minho memerah secara bersamaan, dan segera Lia melepaskan genggaman tangannya.

★★★

a.n.
Sampai jumpa di chap selanjutnyaa

Gembel「Lia × Lee Know」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang