06

794 105 9
                                    

"FENSIIIIIIII YUUUUUUUU."

"RYUJEEN BACOT BANGET SIH AH!"

"Ya serah gue. FENSIIIII YUUUUU." Ryujin kemudian melanjutkan nyanyiannya sembari mengikuti gerakan member-member twice yang ia tonton.

"Aishh." Lia kemudian membungkam mulut Ryujin dengan telapak tangannya.

Dan dasarnya aja emang si Ryujin yang rese, telapak tangan Lia lalu dijilat oleh Ryujin, alhasil Lia menyingkirkan tangannya dan menatap Ryujin horror.

"RYUJIIINNNNNNNNN!!"

Lia berteriak dengan sangat kencang dan melengking, Ryujin sudah menutup telinganya, namun tetap saja, suara Lia yang menggelegar masuk ke dalam telinganya.

"Woy ah."

Lia berjalan keluar kelas dengan wajah kesal menuju ke arah wc. Sedangkan Ryujin dengan rasa bersalahnya mengikuti Lia dari belakang berharap agar Lia mau menoleh ke belakang.

Namun bukannya menoleh, Lia malah melanjutkan jalannya dan menambahkan kecepatan jalannya, akhirnya ia memilih untuk mendahului Lia dan berhenti tepat di depan Lia.

"Minggir!"

"Iya, iya, tapi maafin gue ya."

"Minggir dulu."

"Maafin ya."

"Ya minggir dulu, gue mau cuci tangan."

"Hehe."

Ryujin kemudian bergeser sedikit untuk memberikan Lia jalan menuju wc. Dan tetap mengikuti Lia dari belakang.

★★★

"Ga marah lagi kan Li?"

"Ngga Ryu, Ya Tuhan."

"Hehe."

Ryujin menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal sambil nyengir ala-ala gitu.

"Eh, Li."

"Apa?"

"Masih kontekan ga sama si Minho?"

"Masihlah, ya kali ga kan?"

Lia tersenyum ke arah Ryujin dan mengalihkan pandangannya yang awalnya yang dari buku menjadi menghadap Ryujin.

"Emang kenapa?"

"Ga, nanya aja."

"Mau nikung ya lo?"

Lia menodongkan buku yang udah dilipat ke arah Ryujin, sedangkan Ryujin sudah memundurkan tubuhnya dan menahan todongan Lia.

"Weh, weh, santai, ga bakal kok ilah," jawab Ryujin.

"Terus?"

"Ga kenapa-kenapa kok Liaaaaa," Ryujin kemudian mengambil alih buku yang ada di tangan Lia.

"Oh, ya. Kapan lo mau confess?"

"Ya ga secepat itu juga kali."

"Ya kapan gitu? Udah hampir sebulan loh!"

"Ya jangan cepet-cepet banget kali, gue mungkin bakal confess kalo udah sebulan."

"Halah, sama si onoh aja baru dua minggu langsung confess, gimana sih lo? Makin tua kok makin cemen?"

"Halah, komen aja lo kek netizen."

"Ya suka-suka dong."

★★★

"Dek," Minho akhirnya membuka percakapan diantara mereka setelah setengah jam berdiam-diaman

"Ya?"

"Anjir, anjir, kak Minho manggil gue dek, anjir, anjir, meleleh dedek mas." -inner Lia.

"Gimana ya, bingung gue ngomongnya ya?"

"Ngomong aja sih kak."

"Gue suka sama lo, lo mau--"

"Mau mau."

Lia bangkit dari duduknya dan langsung memeluk Minho yang ada di depannya.

Bar-bar sekali saudari Lia ini.

Minho melihat respon Lia yang positif langsung tersenyum sampai matanya membentuk bulan sabit.

Lia kemudian melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Minho. Sedangkan Minho yang diberikan serangan secara tiba-tiba menjadi kaku.

Kemudian Lia berkata, "Kak, sebenernya aku juga suka sama kakak. Hehe."

"Imut banget sih lo dek."

Minho kemudian mengacak surai Lia gemas, dan kemudian mendekatkan wajahnya ke arah Lia.

Lia kemudian menutup matanya, sembari merapalkan mantra.ga. Sedangkan MInho sudah tersenyum gemas melihat respon Lia yang menurutnya imut itu.

★★★

a.n.
Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa di chapter selanjutnya

Gembel「Lia × Lee Know」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang