02

1.4K 184 6
                                    

Seungcheol berlari mengejar Lia yang lagi megang tasnya itu, walaupun Seungcheol udah ketinggalan jauh, Seungcheol pantang menyerah dan terus mengejar Lia.

"LIAAAA!!!"

"CATCH ME IF YOU CAN!!"

Lia menambah kecepatan berlarinya dan kayanya emang nasib Lia sial, sekarang Lia nabrak orang di depannya, dan itu Minho lagi.

"Aihh, lo lagi, lo lagi, ga usah ganggu hidup gue napa sih."

Setelah berkata seperti itu, Minho memandang ke arah bawah, ia menemukan sebuah buku, namun Minho memilih untuk menyimpan buku itu dan berjalan ke arah parkiran fakultas hukum.

Sedangkan Lia? Lia masih kejar kejaran dengan abangnya di lapangan kampus yang kalo dihitung-hitung mungkin luasnya bisa dua kali lapangan bola, dan tak lupa tas sekolah yang masih bertengger di pundaknya. Ditambah lagi tas abangnya itu tak main main beratnya.

"LIAAAA!!"

Lia berhenti sejenak dan memilih untuk menyerah, sedangkan Seungcheol sudah mengambil alih tasnya dari tangan Lia.

"Lia jangan kebiasaan iseng kaya gitu."

"Iye iye, lagian kok lo ga jemput gue sih?"

"Tadi ketemu dospem, hehe."

"Terus kenapa ga ngasih tau?"

"Hehe."

"Nyengir mulu lo" Lia menjeda sebentar perkataannya lalu berkata, "Kuncinya mana?"

"Pulang sama abang aja, tapi ntaran"

"Ah elah, bang"

"Ikut aja napa sih"

Seungcheol meraih tangan Lia untuk mengikutinya menuju ke cafetariaㅡlagi.

Lia hanya bisa pasrah dan mengikuti abangnya itu dari belakang.

★★★

"Muka lo kusut banget, napa dah?"

"Tau."

"Ah elah, pundungan lo kek anak perawan."

"Siapa juga yang pundungan dih?"

Minho menatap kesal ke arah Seungkwanㅡsalah satu teman Seungcheolㅡdan kembali berkata, "Lo kali yang pundungan, masa ditinggal makan aja pundung."

"Ga usah bahas yang dulu ya Minho Adriansyah Putra! Lagian lo kenapa sih? Pusing gue, kok sensian banget lo."

"Gue dikira gembel, puas lo?"

"Pftt... BWAHAHAHAHAHA."

"Nah kan."

"Aduh, gimana bisa sih Ho?"

Minho pun menceritakan semua yang menimpanya hari ini, dan sudah ditebak pasti Seungkwan tertawa.

"BWAHAHAHAHAHA."

Minho menatap seungkwan datar dan beranjak sembari berkata, "Gue balik dulu, bentar lagi sidang, kerjain tuh skripsi."

"Iya iya."

Minho berjalan ke arah luar cafetaria. Dan berjalan menuju parkiran. Setelah menaiki motornya, ia melajukan motornya menuju gerbang utama dan pergi ke kosannya.

★★★

Meanwhile...

"Hai Lia."

"Juga."

Lia menduduki tubuhnya ke kursi yang berada di sebelah Seungkwanㅡkursi yang Minho duduki sebelumnyaㅡdan menyeruput minuman yang ada di depannya tanpa memperdulikan milik siapa yang sedang ia minum.

"Lia, minum gue."

"Bodo, gue haus."

"Ya jan gitu juga."

Seungkwan merebut minuman di tangan Lia dan memhuangnya ke tong sampah.

"Dih, kok dibuang?"

"Indirect kiss pinter."

"Halah, sok higienis lu."

"Ya susu gue, napa lo? Ga senang?"

Seungkwan membusung busungkan dadanya ke arah Lia, sedangkan Lia hanya dapat menatap Seungkwan aneh.

"Susu lo ya susu lo, kenapa harus dibilang-bilang?"

"Susu itu, suka suka, oke?"

"Iy--"

"Gaje bener kalian berdua, ngebahas yang lain bisa kan?" Seungcheol memberhentikan percakapan unfaedah mereka berdua.

"Ya su--"

"Ssttt... Stop Seungkwan, jijik gue dengernya" Seungcheol meletakkan tangannya di depan bibir Seungkwan, ala-ala sinetron gitu.

Seungkwan hanya bisa menatap kesal ke arah Seungcheol, sedangkan Lia sedang berusaha menahan tawanya yang hampir saja meledak.

★★★

a.n.
Hai guysss, kembali lagii, btw jangan bosen bosen ya baca ceritanya, anyway vommentnya juga jangan lupa ya, see you guys on my next chapter
Byeeeeee

Gembel「Lia × Lee Know」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang