Monsta X Oneshoot Story ✔ [END]

Under the Rain

Cast : Son Hyunwoo

🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻

Aku mengendap-endap memasuki ruangan dance di sekolahku. Dari luar terdengar musik beat yang biasa dipakai anggota klub dance untuk berlatih. Aku tahu, hari ini mereka tak ada jadwal untuk latihan dance, hanya akan ada satu orang yang menari di sana, sang leader.

Pria yang merupakan kakak kelasku itu membuatku seakan menjadi penguntit di ruangan ini. Aku juga tak mengerti apakah aku terlalu terobsesi padanya? Yang jelas aku menyukainya semenjak aku melihat performanya satu tahun lalu di acara tahunan sekolah.

Aku menghentakan kakiku mengikuti ritme musik dari dalam sana sambil menikmati penampilan solo dari dancer muda itu di balik dinding dekat pintu ruangan.

Posturnya yang ideal dengan gerakan powerful selaras dengan musik yang mengiringinya membuat penampilannya sangat memukau, mungkin tak ada yang tahu selain aku karena ia tak pernah tampil solo di acara-acara sekolah. Dia hanya berlatih sendirian seminggu sekali, dua atau tiga hari sebelum jadwal latihan klub dimulai, membuat koreografi secara profesional untuk kemudian ia latih kepada anggotanya nanti. Tak pernah ada yang menyaksikannya seorang diri di sini. Ya, hanya aku, dan aku merasa beruntung.

PLAKKK

Aku terjingkat ketika aku merasakan pundakku ditepuk cukup keras dari belakang, aku memutar tubuhku.

"Yak! Jooheon-ah! Kau mengagetkanku." Tergurku sedikit berbisik.

Satu-satunya orang yang mengetahui kebiasaanku, Lee Jooheon, sahabatku. Awal mula aku mengintip sunbae itu memang saat aku ingin pergi menemui Jooheon di kelasnya yang kebetulan hanya terhalang oleh dua ruangan dari ruang latihan dance. Aku yang heran dengan musik beat yang samar-samar terdengar dari luar memutuskan untuk masuk dan melihat siapa yang sedang menari di luar jadwal latihan dance. Dan beruntung, pria tampan itulah yang sedang melakukannya.

"Ayo pulang! Kau bisa ketahuan jika terlalu lama di sini." Jooheon menarik tanganku, menuntunku untuk keluar dari ruangan itu.

"Kiyeon-ah, sampai kapan kau akan mengintipnya?" Jooheon melepaskan genggamannya di tanganku. Aku hanya mengangkat bahu sebagai jawaban.

"Setidaknya sapalah ia. Ajak dia berkenalan!" Jooheon berjalan meninggalkanku.

Aku menyusul langkahnya. "Hei hei wanita tidak pantas menyapa duluan."

"Lalu sampai kapan kau menjadi penguntit? Dia takkan melihatmu jika kau terus bersembunyi darinya."

"Biar waktu yang menjawab." Jawabku enteng.

"Dasar gadis gila!" Umpat Jooheon, aku terkekeh.

============================

Aku menyilangkan tanganku berusaha menghangatkan tubuhku yang setengah basah terguyur hujan yang tiba-tiba turun di tengah perjalanan pulang.