03-°

2K 317 49
                                    





☄°•°○

☄°•°○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















"Cha..."










Acha membuka matanya. Orang itu datang lagi. Kakaknya. Acha menangis, memeluk tubuh kakaknya. Acha butuh dia. Hanya dia yang bisa menjaga Acha.











"Kak, Acha ikut sama kakak aja! Acha mohon... Acha takut di sini sendirian! Ayah bukan manusia, Kak!" Acha meronta dalam dekapan kakaknya.










Orang itu bernama Jinan. Ia kakak laki-laki yang dimiliki Acha satu-satunya. Pergi meninggalkan Acha, dunia, dan segalanya sejak lima tahun yang lalu. Sama seperti Acha, Jinan pergi dengan cara dan penyebab yang sama.







 Sama seperti Acha, Jinan pergi dengan cara dan penyebab yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Jinan mengelus lembut surai adiknya, "Jangan. Kamu masih harus hidup lebih lama di sini. Tahan, Cha. Kakak tau kamu kuat!" ucap Jinan.




Acha menggeleng kuat, "Aku gak kuat! Gak akan kuat! Ayah bukan manusia! Dia... dia monster, Kak!"












Tangis Acha makin parah. Jinan sedih, hatinya sakit melihat adik kesayangannya seperti ini. Padahal Jinan sudah berjanji akan menjaga Acha sampai kapanpun. Namun Jinan pergi terlebih dahulu. Jinan tidak bisa berbuat apa-apa untuk adiknya.











"Cha... Cha! Kamu janganㅡ  bunda..."









Acha melepas pelukannya tatkala rungunya mendengar ucapan Jinan. Jinan menyebut bunda. Acha ikut melihat seseorang yang Jinan lihat.














Siapapun, yakinkan Acha kalau ini hanya mimpi.
















"Acha..." Orang yang Jinan sebut bunda itu ikut menghampiri mereka, memanggil Acha. "Maaf. Kamu berjuang sendiri ya, Nak? Bunda sudah sama Kak Jinan di sini," ucap bunda.












[5] ᴘᴀɪɴ ʀᴇʟɪᴇᴠᴇʀ • ᴋɪᴍ ᴅᴏʏᴏᴜɴɢ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang