Chapter 02✓

236K 7.7K 360
                                    

"Kano mau pindah."

Rani terkejut oleh kedatangan Kano yang tiba-tiba. Ia menoleh ke sampingnya, dan mendapati putranya yang sudah duduk disana.

"Pindah? Pindah kemana?"

"Apartemen."

"Kamu sama Sheva mau tinggal di apartemen kamu?"

Kano mengangguk.

"Kamu yakin?"

Kano mengangguk kembali.

"Kapan kamu pindah?"

"Sekarang."

"Hah? Kamu yakin mau pindah sekarang? Terus gimana sama papa? Kamu udah bicarakan ini semua sama papa?"

"Mama."

"Mama apanya?"

"Mama aja."

"Ck, udah mama bilang, kalo ngomong yang jelas!"

"Kano ke atas."

Rani mendengus kesal menatap punggung putranya yang berjalan kearah tangga.

"Sifat Kano keturunan dari kakek nya kayaknya yah? Dingin banget ih!"

-----

"Udah?"

"Eh?" Sheva terlonjat kaget, saat ia mendengar suara Kano.

"Cepet!"

"I--ini udah aku beresin semua baju-baju kamu."

Kano menarik dua koper miliknya dan juga milik Sheva, untuk dibawa ke lantai bawah, dan diletakkan di bagasi mobilnya.

"Kano." Panggil Sheva.

Kano memberhentikan langkahnya, tanpa menoleh ke belakang.

"Ko--koper aku, biar aku aja yang ba-"

"Gausah."

Kano melanjutkan kembali langkahnya, berjalan menuju pintu kamarnya.

-----

Saat ini, Kano dan Sheva sudah berada didalam mobil. Hanya keheningan yang terjadi diantara mereka. Tidak ada dari mereka yang memutuskan untuk memulai pembicaraan. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Garing banget sih! Batin Sheva. Ingin rasanya ia memulai pembicaraan. Namun, ia takut. Takut jika nanti Kano akan mengacuhkannya.

"Kan-"

Drrtt..Drrtt..

Sial! Ucapan Sheva terpotong, oleh suara ponsel Kano yang tiba-tiba saja berdering. Tanpa mengalihkan pandangannya, Kano meraba dashboard, mencari keberadaan ponselnya.

"Hm?"

"....."

"Iya."

"....."

"Iya mah."

"....."

"Iya mah, iya."

Tut!

Kano menyimpan ponselnya asal. Ia mulai menambah kecepatan mobilnya, supaya lebih cepat sampai di apartemen nya.

-----

19.56 pm.

Sheva melipat sajadah miliknya dan juga milik Kano, lalu menyimpan ditempat semula. Ia dan Kano baru saja selesai melaksanakan sholat isya.

Forced Marriage [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang