30. Sad

11.9K 574 18
                                    

{☆}


Pagi menjelang, Ressa menggeliat pelan sambil menyesuaikan pandangannya yang mengabur.

Ia lalu melirik kearah samping dan menemukan Reygan yang masih terlelap. Seketika semburat merah di pipi nya muncul saat mengingat malam pertama mereka.

Ia mulai bangkit dari ranjang dan berjalan dengan tertatih-tatih ke kamar mandi. Ressa membersihkan diri seperti biasa, dengan sabun ber aroma Lavender.

Ressa memakai dress putih dengan rambut yang masih basah. Ia lalu keluar dari kamar mandi dan langsung di hadiahi kecupan dibibir tipisnya.

Ressa terlonjak, lalu semburat merah di pipinya mulai muncul kembali. Ia lantas segera mengalihkan pandangan kearah lain, malu.

"Morning kiss." Ucap Reygan dengan kekehannya. Lelaki itu lalu masuk kekamar mandi dan mulai membersihkan diri. Sementara Ressa mengeringkan rambut, lalu menggelungnya rapi.

Ia pun segera turun ke meja makan, berniat membantu menyiapkan makanan.

Ternyata meja makan masih kosong. Ressa lalu segera masuk ke dapur. Dan menyapa para Maid.

"Ah, Luna untuk apa disini? Lebih baik Luna duduk dimeja makan." Ucap kepala Maid.

"Tak apa. Aku mau membuat makanan untuk Reygan."

Maid itupun mengangguk kaku.

Ressa mulai memasak bahaan makanan dengan telaten, ia kan sudah pernah menjadi Maid? Jadi, tidak diragukan lagi kalau ia pintar memasak.

Setelah selesai, para maid langsung menaruh makanan dimeja makan, anggota Mansion mulai berdatangan, begitupun Reygan. Semuanya duduk setelah Rey duduk. Lalu Ressa ikut duduk disamping Rey.

Hana, Lala, Rayn dan Sean berhamburan duduk dimeja makan dan mulai melahap makanan dengan cepat.

"Pelan pelan..." Nasihat Ressa.

"Kami sedang membuat permainan bibi." Ucap Hana disela sela makannya.

"Apa itu?" Tanya Eve kemudian.

"Mencari harta karun yang kemarin malam kami kubur." Jawab Hana lagi.

Eve hanya mengangguk dan ber oh ria.

"Hati-hati, jangan keluar dari Pack House!"

"Baik bibi! Ayo adik-adik!"ajak Hana.

Mereka pun mulai meninggalkan meja makan sambil berlari layaknya anak kecil kesenangan.

Saat semuanya sudah selesai, mereka ber empat pergi ke ruang keluarga. Menonton televisi bersama.

"Bagaimana keadaanmu, kak?" Tanya Ressa pada Eve.

"Aku baik-baik saja." Jawab Eve.

Ressa hanya mengangguk.

"Aku dapat kabar dari Malcolm, vampire datang dari arah utara untuk menyerang. Aku harus segera pergi." Ucap Rey lalu mengecup kening Ressa lama dan berlalu dari sana sambil mengajak Alfred. Alfred memberi kedipan mata pada Eve, menggoda wanita itu.

"Ayo kita cari anak-anak, Kak!" Ajak Ressa yang langsung diangguki oleh Eve.

Merekapun keluar sambil meneriaki nama anak- anak.

Hingga mereka tiba digerbang arah selatan.

Disana, anak-anak berada. Tapi, satu hal yang membuat mereka terkejut, Hana sedang mencoba menjadi tameng untuk para adik adik kecil. Karna para Rogue pun sudah mencoba menghancurkan gerbang dari selatan.

Eve membekukan para Rogue itu dengan kekuatan yang dialirkan oleh Elssa. Sedangkan Ressa membuat tanaman berduri yang berbelit belit diseputaran para rogue itu. Lalu mereka membuat portal untuk anak-anak  dan juga mereka sendiri.

Mereka pun mulai berjalan ke ruang bawah tanah. Tempat perlindungan para wanita dan anak-anak. Ressa yang memimpin di depan sedangkan Eve dibelakang.

Tetapi, saat ditengah perjalanan, Ressa mencium aroma darah dari Reygan. Iapun mengedarkan pandangan ke sekeliling.

Ressa terpaku ditempatnya. Ia melihat di gerbang timur, Reygan sudah sangat kacau. Dengan Rogue diatasnya yang sudah siap mencakar jantungnya.

"Kak! Bawa anak-anak! Hati hati!!" Teriak Ressa panik dan berlari kearah Reygan.

Dengan kekuatan api nya, Ressa membakar Rogue itu.

"Sialan!" Gerutu Ressa.

Ressa kemudian membantu Rey bangun. Salah satu pergelangan tangan Rey sudah terkulai, hampir patah. Ressa menangis histeris saat mendengar degupan jantung Rey yang mulai melemah.

"ROGUE BAJINGAN!" Teriak Ressa meraung-raung.

Ressa kemudian membuat portal untuk seluruh warrior's yang sedang bertarung. Lalu ia menurunkan hujan dengan kekuatan Raina, disertai angin dan badai.

Ressa marah besar. Kejadian dulu kembali terulang.

Para Rogue mulai berlarian mencari tempat untuk meneduh. Namun disaat yang bersamaan, hujan mulai berhenti. Digantikan bola api yang seakan akan turun dari langit. Ressa kini menggunakan kekuatan Haella.

Ressa kembali menangis kencang. Ia seolah merasakan kesakitan Reygan.

"Reygan!! Reygan bangun...!!" Teriak Ressa.

"Ak-aku... mengantuk... Re-Ressa..." Lirih Reygan sambil tersenyum sendu.

"Tidak tidak! Jangan tidur! Jangannn!! Jangannn kumohonnn...buka matamu!!" Teriak Ressa lagi.

Para rogue mulai mati tak tersisa. Dan hujan air kembali turun deras.

"Ak-aku... m-maafkan... maafkan ak-ak...u Ressa... Selamat... t-tinggal... Selamat tinggal..."

Setelah mengatakan itu, Reygan memejamkan mata dipelukan Ressa yang tengah menangis kencang meneriaki namanya. Sambil diguyur air hujan, menambah aroma kesedihan yang dirasakan Ressa.

Para warrior's, dan orang-orang yang ikut berperang, bersujud memutari Reygan dan Ressa. Seolah ikut merasakan kesedihan yang dialami Luna mereka.

Dari kejauhan, para wanita dan anak-anak mulai berdatangan. Ikut bersujud memutari Reygan dan Ressa. Seluruh anggota Pack ikut menangis.

Ressa menangis... berteriak pilu. Sebagian jiwanya seolah ditarik paksa ke dimensi lain.

Kini, hanya kehampaan, kekosongan yang dirasakan Ressa. Belahan jiwanya telah pergi meninggalkannya. Seolah tak ada lagi penyemangat hidupnya.

Reygan yang selalu menggodanya, Reygan yang super possesive, Reygan yang selalu membuatnya tersenyum, membuat hatinya seakan meledak, memberinya kebahagiaan, Cinta dan kasih sayang...

Kini dia pergi... pergi jauh untuk selamanya. Meninggalkannya bersama kesepian. Baru kemarin mereka menikah, baru kemarin mereka melakukan penyatuan, baru kemarin mereka merasakan kebahagiaan...

Dan kini, Moon goddes merebut kebahagiannya kembali. Tak adakah kata bahagia untuk Ressa? Apakah takdirnya penuh tangisan dan penderitaan? Ressa kini kembali kesepian. Kesepian ini benar-benar terasa menyakitkan. Sakit... sangat sakit rasanya.

Hatinya yang sudah berbunga bunga kembali dipenuhi darah... retak... hatinya kembali retak. Karna... orang yang mengisi hati itu kini telah pergi... pergi selamanya...pergi jauh meninggalkannya.

__________________________

Jadi, pilih  Sad Ending atau Happy Ending?



Rejected My Mate (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang