Taehyung sudah berjanji, bahwa selama 30 hari perjanjiannya dengan Irene, ia tidak akan menemui Jennie. Sama sekali. Sebenarnya Irene tidak melarangnya. Hanya saja Taehyung melakukan totalitas. Ia benar-benar harus memperlakukan Irene selayaknya.
Jujur, Taehyung juga bingung dengan hatinya. Jangan tanya maksudnya apa. Ia juga bingung.
Pabo Taehyung.
Taehyung memutuskan untuk pulang ke rumah saat jam makan siang. Ia berniat makan siang di rumah tanpa memberi tahu Irene. Siapa tau istrinya senang. Taehyung juga sebenarnya rindu melihat Irene menunggunya pulang bekerja.
Kemarin-kemarin, yang ditemuinya hanya makan malam yang sudah disiapkan. Irene sudah tidur. Karena ia memang pulang jam 1 atau jam 2. Dan Taehyung tidak pernah memakannya.
"Joo, aku pulang!" Taehyung tidak mengerti kenapa ia berteriak ceria seperti anak kecil yang baru pulang sekolah dan ingin cepat-cepat memakan masakan Ibunya.
Oh, ia tidak menemukan Irene di lantai bawah. Apa istrinya tidur? Tapi Irene tidak tidur di sekitar jam-jam makan siang.
"Sayang?"
Sebenarnya Taehyung juga tidak tau kenapa ia percaya diri sekali memanggil Irene "sayang". Yang ia tau, Irene tidak protes akan hal itu. Jadi tidak masalah, kan? Haha, kau memang suka seenaknya, Tuan Kim.
Sebelum Taehyung masuk ke kamar mereka, ia terkejut menemukan kamar yang sudah lama tidak dihampiri siapapun itu kini terbuka.
Astaga. Tidak salah lagi, Irene ada di sana. Taehyung menghela napasnya sebelum masuk ke kamar dan menemukan sosok yang dicarinya kini meringkuk.
"Sayang? Kau di sini?"
Irene yang terkejut buru-buru menghapus air matanya lalu bangkit perlahan. Tidak langsung menatap Taehyung, ia malah pura-pura mencari sesuatu di almari baju anaknya.
Irene berdehem. "Kamu sudah pulang?"
"Aku ingin makan siang di rumah," jawab Taehyung. Dalam diam tertawa melihat Irene yang pura-pura melakukan sesuatu padahal Taehyung dengan jelas melihat tadinya wanita itu terduduk. Menyembunyikan wajahnya.
Stubborn bae.
"Tidak apa-apa?" Taehyung bertanya memastikan, takut-takut istrinya keberatan.
"Jelas saja tidak apa-apa. Kenapa tidak menelponku dulu? Aku belum masak." Entah apa yang dilakukan Irene pada almari, yang penting ia menghindari tatapan Taehyung.
"Oh, tidak masalah, Joo. Aku sengaja tidak bilang."
"Tunggu saja di bawah, Tae," titah Irene. Taehyung tertawa dalam hati. Wanita ini memang tidak pernah berubah, lihatlah seberapa keras ia menyembunyikan semuanya pada Taehyung. Seseorang yang sudah 5 tahun mengenalnya.
"Kamu kenapa tiba-tiba di sini, Joo?" Tanya Taehyung tepat di telinga Irene. Kini sudah berdiri bersisian. Gadis itu berdehem, lagi. Menengok ke samping.
Memberikan senyum terbaiknya sambil menjawab, "tidak apa-apa, aku hanya beres-beres saja."
Tidak ada respon dari Kim Taehyung, pria itu malah menatap Irene lekat.
Pipinya basah. Bulir-bulir air mata masih ada di sudut matanya yang merah. Tangan Taehyung bergerak menghapus sisa air mata itu.
"Kenapa? Hm?" Suara huskynya yang lembut, suara favorit Irene.
Alih-alih melepas tangan yang memegang wajahnya, Irene malah balik memegang tangan itu. "Aku tidak apa, Tae."
"You're such a bad liar, di mataku. Kamu bisa membohongi semua orang dan berpura-pura. But still, kamu gak bisa membohongiku. Dari dulu," ujar Taehyung. "Kita sudah sepakat untuk berlaku seperti biasa. Jadi, aku tidak mau dengar kata 'gak apa-apa'. Tell me."
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days✔
RomanceKetika Taehyung selingkuh, Irene tidak marah. Ia malah jadi sangat merasa bersalah. Gila? Tidak. Hanya saja menurut Irene, ia percaya bahwa Taehyung bukan tipikal orang yang dengan mudahnya berpaling. Karena mereka sudah terbiasa bersama. Jadi, kala...