Ketika Taehyung selingkuh, Irene tidak marah. Ia malah jadi sangat merasa bersalah. Gila? Tidak. Hanya saja menurut Irene, ia percaya bahwa Taehyung bukan tipikal orang yang dengan mudahnya berpaling. Karena mereka sudah terbiasa bersama. Jadi, kala...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅅㅇㅣ
Setelah pulang dari rumah Ayahnya, Irene dapat kabar dari Seulgi bahwa seorang mahasiswa ingin melamar jadi editor di kantor mereka. Mahasiswa jurusan sastra. Di kantornya, ada beberapa mahasiswa yang dipercayai bekerja di sana padahal cukup sulit untuk melamar.
Sebenarnya lamar-melamar perkerjaan tidak ada hubungannya dengan bagian Irene di kantor, tapi entah apa yang gadis bermarga Kang itu rencanakan sehingga ia menelpon Irene dengan antusias memintanya datang ke kantor untuk hari esok saja.
'Lihat saja jika tidak ada yang penting sama sekali, Kang Seulgi.'
Ancaman Irene di telepon hanya ditanggapi kekehan oleh lawan bicaranya sebelum berkata,
'Tidak akan.'
Cukup sulit percaya dengan Seulgi walaupun ia terdengar serius. Seulgi itu pembohong yang hebat. Dia berbohong dengan baik.
Adiknya memutuskan untuk menetap di rumah Ayah, ia bilang masih rindu Ayah. Irene juga ingin menetap di sana. Namun Ayah melarang karena Ayah bilang kasihan Taehyung. Irene itu seorang Istri dan dia punya kewajiban. Dari awal menikah dengan Taehyung, Irene khawatir akan Ayahnya. Ayah tinggal sendiri. Meskipun ada seorang wanita paruh baya yang bekerja untuk Ayahnya tetap saja Irene merasa bersalah. Ayahnya lebih merasa bersalah lagi katanya, ia tidak mau menyulitkannya dan Taehyung. Yang Ayah yakini, seorang Ayah belum menyempurnakan perannya sebelum ia melepas putrinya ke tangan pria yang tepat. Meskipun tidak lebih baik dari seorang Ayah dan tidak mungkin melebihinya, setidaknya laki-laki itu tepat.
Ayah Bae sudah mempercayakan seluruh hatinya pada Kim Taehyung. Ia bahkan rela marga putrinya digantikan oleh marga Kim.
Makanya, ketika mendapati Taehyung selingkuh, yang Irene pikirkan bukan hanya dirinya sendiri. Bukan hubungannya. Melainkan Ayah, adiknya, orang tua Kim Taehyung, sahabat-sahabatnya. Semua itu menyakiti Irene membayangkan mereka tau semuanya dan merasa kecewa.
Kau bisa saja menahan rasa sakit yang ada pada dirimu, namun tidak dengan orang-orang di sekitarmu. Sebab kamu tidak akan pernah bisa menahan rasa sakit orang lain. Itu lebih menyakitkan ketika kau adalah penyebab rasa sakit orang-orang yang sayang padamu, tapi kamu tidak bisa melakukan apa-apa.
Namanya Irene, gadis yang selalu memikirkan semua orang terlebih dahulu dibanding dirinya sendiri.
Irene juga, yang selalu mempedulikan hal-hal kecil yang bahkan tidak akan pernah kamu sadari. Saat kamu menyadarinya, kamu akan tau betapa murninya hati gadis ini.
Di balik raut wajahnya yang tegas membuat orang beramsumsi bahwa dia sombong. Perkataannya yang singkat terkesan dingin mendukung asumsi itu.
Kau tidak akan pernah tau.
Jam tujuh malam lebih, suara mobil Taehyung terdengar memasuki pekarangan rumah. Jam segini termasuk cepat untuk Taehyung pulang. Biasanya hampir jam sepuluh atau tengah malam. Irene hafal itu. Ia sudah bilang, kan? Ia tidak pernah bisa tidur sebelum mendengar Taehyung pulang. Sebelum mendengar mobil pria itu memasuki pekarangan rumah. Sejauh apapun hubungannya dan Taehyung, naluri seorang Istri tetaplah nalurinya.
