Prolog

106 4 0
                                    

Ia hanya mampu menatap lesu gadis yang terkulai lemah dengan bantuan alat di tubuhnya.Diiringi suara elektrokardiograf yang selalu menjadi irama kehidupannya dua bulan terakhir ini.Diagnosa dokter tak mungkin salah atau keliru.Ia yakin senyum gadis itu akan selalu tercipta untuknya.Gadis itu hanya beristirahat untuk sementara.

Seketika semuanya kembali terputar.Memori yang seakan memiliki tuas itu membayangi wajah Liontin.

With youWhere stories live. Discover now