Tangisnya pecah kembali ketika Mama mengetuk pintu kamarnya dan Liontin berpura pura sakit demi tidak mengantar Leo pergi.Setidaknya sampai gerbang rumah.Tapi gadis itu enggan melakukannya.
"Sayang?Ini Leo mau pamit,nak"Seru Mama.
Lama tak mendengar suara apapun,tiba tiba Leo berteriak dari jendela kamarnya."Aku nggak tau seberapa marahnya kamu sampai kamu nggak mau nemuin aku.Tapi aku minta sama kamu,jaga diri baik baik,Lion.Kamu udah besar.Kamu harus lebih hati-hati"Serunya.
Liontin berlari ke jendela tanpa membuka pintu jendelanya.Hati hati Leo.
"Lion!Seenggaknya jawab aku!Meski cuma iya atau enggak!"Serunya lagi."Cepetan pergi!!Nanti telat!!!"Teriak Liontin terdengar menyakitkan.
Suara Leo tak lagi terdengar.Bayangnya juga telah hilang dari rumah itu.Sayangnya ia tinggalkan sesuatu.Kenangan.Membiarkan perasaannya sampai sejauh ini.Menurutnya itu kesalahannya.Mungkin tak sesedih ini kalau saja Leo benar benar kakak Liontin.
Posisi ketika ia tak bisa melakukan apa apa disaat ia tak ingin ditinggalkan.Hal ini terdengar sepele.Tapi sejujurnya,gadis itu juga diselimuti trauma kehilangan orangtuanya dalam sebuah kecelakaan pesawat.
"Kenapa sih,suka banget pakai dress?Sejak kapan?"
"Hm,bilangnya banyak PR.Tapi main boneka terus"
"PSP aku mana?Kamu yang simpen kan?"
"Jangan berdiri di depan kaca kelamaan,nanti retak"
"Aku punya cerita deh,tentang gadis desa yang akan jadi istri seorang raja,tapi dia cuma mencintai orang yang pernah mengenalkannya tentang Indahnya melepaskan tanpa harus memiliki.Mau denger,nggak?"
"Kamu nggak boleh keseringan foto sama aku.Nanti pacarku marah,hehehe"
"Aku punya pacar,kok!Pokoknya bakal aku bawa kerumah dan aku kenalin ke kamu"
"Mau foto bareng nggak?Aku lagi pegang kamera,nih."Entahlah,yang hanya bisa ia lakukan hanya menangis.Dan Liontin yakin,Leo juga merasakannya.Meski ia tak pernah dan tak akan pernah tahu bahwa di balik senyum itu ada rahasia yang tersimpan rapat.
Dan gadis itu sepakat untuk menyembunyikannya tanpa memikirkan resikonya.Tapi sepertinya,tidak akan ada tangis kalau Liontin tak memilki sesuatu yang berkenang.
******
Entah untuk berapa lama Leo jauh di Barcelona sana.Tapi hari ini adalah tahun pertama yang ia lewati tanpa Leo.Satu satunya cara adalah melupakan.Meski masih kerap kali memutar vidio,atau mwmbuka album foto,bahkan menyisakan air mata.
Leo tak pernah kembali untuk liburan.Entah juga kenapa,ketika ditanya ia hanya berkata tak ingun meninggalkan Barcelona.Liontin hanya ikut mama dan papa mengobrol lewat skype tanpa bicara apapun."Besok,Liontin masuk SMA barunya,SMA kamu dulu"Ujar Papa
"Itu tetep jadi ekolahku di Indonesia,Pa.Bahkan Leo belum lulus dan harus mengulang setahun lagi"Kata Leo.
"Kamu serius nak,nggak mau pulang?"Tanya Mama
"Nggak,ma...Leo banyak kegiatan."
"Mana pacarmu?"Tanya Mama kembali.
YOU ARE READING
With you
Romance"Cinta itu nggak bisa dilihat,apalagi disentuh,tapi dia bisa dirasakan.Tapi kalo model ceweknya kayak Liontin?Apa boleh buat?" "Dia cuma terlalu polos buat mengerti"