Memori Keempat

33 2 0
                                    

"Leo!Ayo nak keluar dulu.Kita makan ya,sayang?"Seru Mama dari luar.

Ini pertama kalinya Leo bertengkar dengan Papa.Papa melihat Gilang pulang bersama Liontin dengan menggendong gadis itu sampai depan pintu rumah.Papa.Laki laki paling mengkhawatirkan Liontin.
Sudah lama laki laki berstatus ayah itu ingin memiliki anak perempuan.Dan Papa amat menyayangi Liontin sebesar ia menyayangi Leo.

"Leo masih belum mau keluar?"Tanya Liontin yang tiba tiba menghampiri Mama.

Mama menoleh sambil menggeleng.Wajahnya terlihat cemas."Belum,sayang...Kamu coba bujuk dia ya,nak.Biar mama bawain makannya"Pinta Mama

Liontin terdiam sejenak,apa Leo marah ya sama aku?Gara gara aku juga dia marah sama papa. Batin gadis itu.
Tangannya terangkat untuk mengetuk pintu kamar Leo."Leo!!Aku ada PR nih,bisa bantuin nggak?!!Aku males kalau harus ke rumah Kak Gilang!!Bantuin aku dooong!"Serunya.

Mama datang kembali dengan sepiring makan malam untuk Leo."Gimana?Dia mau keluar?"Tanya Mama.

Liontin tersenyum sambil mengangguk."Mau katanya,tapi malu.Jadi sini Lion aja yang kasih piringnya"Jawab gadis itu sambil meraih piring di tangan Mama.Kemudian meminta Mama pergi.

Tak lama pintu di buka.Leo berdiri memandang Liontin datar."Apa?"Tanya nya.

"Makan dulu,kamu belum makan dari tadi pagi"Liontin menyodorkan piring pada Leo.

Leo menerimanya sambil melempar senyum kecil."Makasih"

"Aku boleh masuk?"Tanya Liontin.

Leo membuka pintunya sedikit lebar membiarkan gadis itu masuk lalu kembali menutup pintu.Gadis itu berjalan duduk di jendela kamar Leo.
"Nanti jatuh!"Seu Leo

"Kenapa kalau jatuh?"

"Kamu mau aku bertengkar lagi sama Papa?"Leo malah bertanya balik.Seperti sindiran halus yang tersirat dalam sebuah pertanyaan.Tapi Liontin masih tetlalu kecil untuk mengerti.

"Ooh...Jadi aku turun ya?"Gadis itu turun lalu beranjak ke kursi di depan meja belajar Leo.Gadis itu menatap kertas bertulisan rapi di sana

"Hai,
Ketika bintang tak pernah meninggalkan langit,
Dia itu aku yang tak pernah meninggalkanmu.
Ketika Matahari dan Bulan bekerja sama untuk menjaga langit,
Itu aku dan hatiku yang berusaha menjagamu...."

"Eh,Lion!"

Leo cepat mengambil kertas itu dan merobeknya."i...i..ini..tugas sekolah yang nggak jadi"Katanya.

"Kenapa malah kamu robek?Itukan tugas...Emangnya kenapa juga kalau aku lihat?Bagus,kok"Tanggap Liontin."Tapi aku nggak ngerti,sih..."Lanjutnya menunjukkan cengiran di wajahnya.

Leo menggaruk kepalanya yang tak gatal itu."Hm...Kamu dipanggil Mama kayaknya.Suruh belajar"Katanya.

Liontin menepuk jidatnya."Oh,iya!!Buku!!Aku baru aja ninggalin buku di rumah pohon!"Jeritnya segera keluar dari kamar Leo.Tapi Leo menahan tangannya.

"Tolong jaga diri baik baik."Katanya.

"Ya,setelah kamu nggak ada di rumah ini ya,"Jawab Liontin segera lari sambil tertawa seperti meledek.

*****

Sekolah memang tempat terbaik untuk melakukan apapun yang orang orang suka.Dan hari ini Leo memilih untuk diam di kelas.Entahlah ia juga tak menyentuh air minumnya sama sekali.Leo membuka buku catatan yang selalu ia simpan dalam tasnya.Lebih tepatnya itu sebuah kumpulan puisi puisinya selama ia duduk di bangku SMP itu.

Lebih tepatnya itu sebuah kumpulan puisi puisinya selama ia duduk di bangku SMP itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
With youWhere stories live. Discover now