Senyuman *17*

1K 41 7
                                    

"Kamu melengkapi aku. Akhirnya, kamu memberikan aku kesempatan untuk mencoba memperjuangkan apa yang aku rasakan. Meski sulit,meski berat. Tapi aku memilih untuk mencoba "-Angga aldi yunanda

**Benci Dan Cinta**

Berhari hari angga dirawat dirumah sakit, berhari hari syifa merawat angga dan berhari hari juga syifa merasa kesepian. Tidak ada yang mengganggunya ketika sekolah, tidak ada yang membuatnya naik darah. Perasaan benci syifa seketika hilang dan tergantikan dengan perasaan saat pertama kali dia bertemu dengan angga. Terakhir syifa bertemu dengannya pada sore hari kemarin.

Saat ini, dikelas. Syifa sedang menelungkupkan wajahnya di meja menggunakan tangan yang dilipat. Sebenarnya tadi dikelas sudah ada maya dan juga sahabatnya. Mungkin mereka ke kantin untuk sarapan pagi lumayan kan sebelum guru memulai pelajaran lebih baik mengisi perut di pagi hari.

Syifa memejamkan matanya, tetapi tiba tiba saja ada tangan kekar yang memijit kepalanya. Syifa Terbangun pandangannya masih samar samar.

"Eh gue ganggu ya. Maaf deh"

Angga? Dia udah balik, batin syifa.

Syifa menoleh ke sang empunya suara dengan pandangan yang sudah jernih.Syifa membulatkan matanya. Bukannya angga masih dirawat dirumah sakit. Kenapa sekarang dia ada disini?

"Lo udah sembuh? Kapan? Kenapa gak ngabarin gue? "

Angga terkekeh, setelah itu mengacak acak rambut syifa "Oke gue jawab satu satu pertanyaan lo. Gue udah sembuh dari kemarin dan kemarin malem gue pulang kerumah. Dan kenapa gue gak ngabarin lu, Cukup, selama ini gue udah ngerepotin lu, lu harus jagain gue tiap hari. Sampai sampai lu kurang tidur. Jadi gue sengaja gak ngabarin lu, pasti lu bakalan ngelarang gue buat sekolah kan? "

Syifa mengangguk nganggu kan kepalanya "lu kalau belum makan. Ke kantin aja ya, disana ada mereka. Gue mau lanjut tidur"

"Ngantuk banget yaa?" Angga menatap Nanar syifa. Merasa tidak tega.

"Kemarin malem gue begadang ngerjain tugas sambil nonton drakor hehe" Syifa Tersenyum kepada angga. Senyuman itu membuat angga terhipnotis. Senyuman yang akhir akhir ini menjadi candu untuk angga.

"Drakor Mulu drakor"

Syifa hanya membalas dengan senyuman, kemudian kembali menelungkupkan kepalanya di atas meja. Dengan sukarela angga memijit kepala syifa, membuat syifa terlelap.

Angga menatap syifa dengan senyum diwajahnya. Coba aja dari dulu gue sadar kesalah gue apa. Mungkin sekarang lu udah jadi milik gue fa,batin angga.

Angga juga merasakan kantuk yang melanda. Angga ikut menelungkupkan wajahnya disamping syifa. Mereka tidur bersama, membuat seisi kelas bertanya tanya dan ada rasa senang. Karena Dari dulu angga dan syifa sama sama keras kepala, sama sama emosian,bahkan kalau flashback angga pernah mencekik syifa. Tapi sekarang mereka akur, itu menjadi hal yang aneh di sekolah ini.

**Benci Dan cinta**

"ANGGA SYIFA BANGUN KALIAN!! "

Suara teriakan yang menggema membuat syifa dan angga seketika terbangun dari tidur lelapnya. Kepala syifa sedikit pusing akibat gertakan dari Pak Heru. Ya, Sekarang pak Heru sedang mengajar tanpa sepengetahuan syifa dan angga. Karena mereka tertidur pulas.

Pak heru ini tipikal guru yang tidak bisa toleransi dalam hal apapun. Lebih tepatnya pelit nilai. Apalagi pak Heru paling membenci murid yang tidur pada saat dia mengajar.

ABDC : Antara Benci Dan Cinta (Revisi+Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang