chapter 8

3.3K 130 6
                                    

Kamipun pulang menaiki motor rio. Di perjalanan pulang aku melingkarkan tanganku di perut rio dan menyandarkan kepalaku ke punggungnya.
Sesampainya di rumah rio akupun melepaskan pelukanku dan turun dari motor.

"Han masuk dulu yuk.." tawar rio.

"Ah gak usah yo.. nanti aja" tolaku yg sudah gelisah dari tadi memikirkan bianca.

"Ehh mas udah pulang, semalem ke ujanan dimana mas?" Ujar tasya yg baru saja keluar dari rumah.

" iya semalem kita ke ujanan jadi nginep deh di rumah kita dulu" ujar rio.

"Ohh gitu.." ujar tasya yg berjalan ke arah rio dan langsung meraih tangan rio lalu ia salim dan cium tangannya.

Sepertinya tasya sangat hormat dsn menyayangi suaminya itu. Saya jadi takut bagaimana nanti perasaannya kalo ia tau aku dan rio punya hubungan.

"Emm yo gue pulang dulu ya.." ujarku hendak pamit.

"Eh masuk dulu aja han, lagian baju kamukan masih belum kering betul dan bauk apek.. kamu pakai baju aku aja di dalem.." tawar rio.

"Ah gak usah entar bianca kelamaan nunggu yo.." tolakku.

"Ihh mana mau bianca ketemu kamu kalo baju kamu aja bau apek..hahaha" canda tasya.

" udah kamu pakai aja baju kakakmu dulu baru ketemu bianca han" tambahnya.

Akupun tak ada pilihan lain kecuali menerima tawaran mereka.

Akupun masuk kerumahnya dan masuk ke kamar rio dan tasya bersama dengan rio.
Rio memberikan baju kemeja dan celana jeansnya padaku.

"Nih pake, kayaknya pas buat kamu.." ujarnya menyodorkan pakaiannya.

Akupun mengambilnya dan meletakannya di ranjang. Lalu aku melepas pakaianku dan hanya menyisakan celana dalam.

"Plaackkk.." rio menampar bokongku dengan genit.

"Kamu seksi deh kalo telanjang.." godanya.

"Rio udah deh.." kesalku.

"Ahh padahal suka kan?" Ujarnya sambil tertawa kecil.

"Apaan lu..hehe"

Akupun memakai celana jeansnya dan memakai bajuku sambil aku mengancingkan bajuku. Tiba tiba rio memeluku dari belakang.
Dan Ia membuka kambali kancing baju yg sudah ku kancingkan.

"Yo kamu apa apaan, entar ada yg liat gimana.." ujarku.

"Udah tenang aja tasya lagi masak di dapur, gak ada yg ganggu kita sayang.." ujarnya sambil kedua tangannya meremas dadaku yg kiri dan kanan. Dan ia pun menciumi leherku dan menjilati daerah belakang daun telingaku.
Akupun terangsang dan menikmati perlakuaannya.
Tiba tiba seseorang membuka pintu kamar dan riopun langsung melepaskan pelukannya. Dan akupun langsung merapikan kancing bajuku.

"Eh maaf.. lagi ganti baju ya?" Ujar tante marni.

" iya tan gak apa apa, udah selesai kok ganti bajunya.." ujarku.

"Maaf ya, tante cuma mau pinjem cager hp..." ujar tante.

"Oh iya mah bentar.." ujar rio dan langsung mencari cager nya.

"Nih mah.." ujarnya memberikan cager pada tante.

Lalu tante menutup pintu dan pergi.

"Tuh kan apa ku bilang.. ngomong ngomong tadi tante liat gak ya?" Tanyaku ke rio.

"Enggak deh kayaknya, soalnya aku langsung lepas pelukanku.." jelasnya.

"Oh gitu.." ujarku sambil memandang wajah rio yang tampan itu.

Akupun memberinya kejutan dengan mencium bibirnya tiba2.

"Muach.. dah sayang aku pergi dulu yah.." ujarku setelah menciumnya.

Dan iapun melambai padaku sembari tersenyum. Akupun pergi dan berpamitan dengan tante dan tasya lalu pergi menuju mobilku.

Tiba tiba saat aku hendak membuka mobilku, kepalaku tiba tiba pusing dan mataku berkunang-kunang. Akupun langsung masuk mobil dan menyandarkan kepalaku ke kursi dan menenangkan pikiranku.
Setelah beberapa saat kemudian kepalaku kembali normal dan pengelihatanku kembali normal.
Kemudian aku kembali fokus dan menyalakan mobil dan pergi menuju rumah bianca.
Entah kenapa akhir2 ini kepalaku sering pusing seperti ini.

Tapi kemudian aku mengusap hidungku terdapat bercak darah di tanganku. Akupun langsung mengambil kaca da melihat ke arah hidungku. Dan Terdapat darah segar yang keluar dari hidungku. Aku langsung mengambil tisue dan membersihkannya.
Aku menganggap itu sudah biasa, karena beberapa bulan ini aku sudah 3 kali mimisan tapi aku malas dan tidak punya waktu untuk memeriksakannya karena kesibukanku.

Akupun melanjutkan perjalanan dan sampai di rumah bianca. Aku langsung ke depan rumahnya dan memencet bel nya.
Lalu bianca membuka pintu rumahnya.
Saat ia melihatku tiba tiba ia menutup kembali pintunya.

"Bi bianca, buka bi gue mau jelasin semuanya bii.. plis sayang.." panggilku.

Bianca tak kunjung membuka pintu.
Akhirnya akupun masuk lewat pintu belakang dan untungnya bik darsi pembantu bianca mau membuka kan pintu.

"Ada apa den..?" Tanya bik darsi.

"Saya mau ketemu bianca bik.." ujarku dan aku langsung masuk menuju kamar bianca.

Tapi bik darsi menghalangiku dan menarik tanganku.

"Jangan den.. non bianca lagi gak bisa di ganggu.." ujar bik darsi.

"Kenapa gak bisa?.. sayakan calon suaminya.." ujarku ke bik darsi.

"Gak bisa den.. non lagi ada tamu.." ujarnya keceplosan dan mentutup mulutnya dengan tangannya.

Akupun semakin penasaran dan Akupun langsung pergi ke kamarnya. Saatku buka pintu kamarnya ternyata bianca sedang berciuman dengan seorang laki laki yang juga sedang bertelanjang dada.
Bianca terkejut melihatku.

"Farhann.." ujarnya kaget.

"Gue gak nyangka bi.." ujarku.

Lalu akupun pergi. Dan bianca pun mencoba mengejarku.

"Sayang.. tunggu yank..gua bisa jelasin.." ujar bianca mengejarku.

Ia kemudian menarik tanganku menahan aku pergi.

"Sayang jangan pergi dulu aku bisa jelasin.." ujarnya.

"Gak ada yg harus di jelasin, semuanya sudah jelas!!. Dan sekarang hubungan kita end, dan pernikahan kita batal..!!" bentaku.

Akupun menepis tangan bianca dan berjalan pergi.

"Han tapi aku lagi hamil anak kamu.." ujar bianca.

Akupun sontak berhenti mendengar kata kata bianca..

*Bersambung*

Next story》》 http://advancedautorepairtips.me/Smx6KtIqLo

My Brother Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang