chapter 1

14K 280 16
                                    

Hai guys, kali ini gua mau lanjuti ceriya gue di My Brother season 2. Buat kalian yg belum baca season 1 nya lebih baik baca dulu aja biar alur ceritanya nyambung ya guys.
Di season satu kemaren farhan berpisah dengan rio karena permintaan orang tuanya rio. Lalu farhan pergi kuliah ke singaore dan meninggalkan rio di jakarta. Oke guys penasaran kelanjutannya langsung aja ya guys ke ceritanya.

Enam tahun sudah kami berpisah. Aku lulus dari singapure dua tahun yang lalu dan sekarng aku bekerja di sebuah perusahaan di jakarta dan di percaya memegan beberapa saham2 di kantor. Dan membuatku super sibuk. Orang tua dan adiku ikut pindah denganku ke jakarta. Aku membeli rumah yg lumayan besar disana dan cukup untuk keluarga kami. Dan tanpa rio ketahui, karna aku sempat berpesan ke tante marni jangan memberi tahu rio kalo aku sudah pindah ke jakarta. Dan sampai sekarang aku tak tahu apa kabar rio sekarang dan bagai mana dirinya sekarang karena sudah sangat lama selama 6 tahun aku tak bertemunya. Rio sekarang bekerja menjadi guru penjaskes di sebua sekolah dasar Dan yang aku tahu rio sudah menikah dan aku yakin pasangannya pasti sonia dan ia pasti bahagia dengan hidupnya sekarang. Mereka menikah sudah lebih 1 tahun. Malam itu aku makan malam bersama keluargaku. Dan mereka membicarakan soal acara pertunanganku dengan bianca teman kerjaku dan juga teman kuliahku di singapure.
Kamipun membicarakan soal penentuan pertunangan kami. Sebenarnya aku tak mencintai bianca karena aku sampai sekarang masih memiliki hati dengan rio dan tidak tertarik pada wanita maupun laki2 lain. Hanya saja permintaan orang tua yg ingin melihatku cepat2 menikah, bianca bukan hanya teman kerjaku tapi ia juga merupakan anak dari bossku.
Kemudian akhirnya kami menentukan tanggal yg bagus. Keesokan harinya aku hendak pergi bekerja tapi kemudian bianca datang dan mengajaku pergi.
"Eh yank, aku kan mau kerja" ujarku menolak.
"Ahh sayank tenang aja, kamu gak perlu hawatir meskipun kamu gak gak kerja kamu masih di gaji yank, itukan perusahaan papa aku yg nantinya akan di pegang oleh kamu" ujarnya.
Akupun tak bisa menolak permintaan bianca karena dia merupakan cewek yg manja dan keras kepala. Akupun menurutinya dan pergi dengannya. Aku mengantarnya pergi jalan2 dan berhenti di sebuah butik.
"Loh yank kok ke butik" ujarku.
"Iya donk kan 2 minggu lagi acara pertunangan kita, dan aku mau cari baju yg paling bagus dan mewah di hari bahagia kita nanti dan kamu juga harus cari yg paling bagus biar tambah ganteng" ujarnya.
"Emm ya udah deh" ujarku. Akupun memarkirkan mobilku dan pergi ke dalam butik. Bianca memilih milih bajunya dan aku menunggunya di kursi sambil melihatnya memilih baju.
"Sayaank yg ini cocok gak?" Tanyanya.
"Cocok yank yg ini aja"ujarku.
"Eh enggak ah kurang mewah kayaknya" ujarnya.
Lalu ia kembali memilih dan kemudian memakai gaun yg begitu gelamor dan kerlap kerlip hiasan bajunya.
"Kalo ini yank?" Tanyanya.
"Ah gak yank terlalu gelamor" ujarku.
"Ih kamu ini gimana sih baju se bagus ini di bilang over gelamor, ini tuh modis say" ujarnya dan akhirnya memilih baju itu. Huh begitulah wanita. Setelah memilih bajunya sekarang ia memilikan baju yg cocok buatku. Dan milihnya itu lama banget buat aku bosen aja. Setelah kami menemukan baju yg cocok kami langsung pergi ke mall nemani dia belanja2 dan makan2.
Kemudian pulang, aku langsung ke kamar dan merebahkan tubuhku. Ternyata capek banget hari ini. Aku berbaring sambil menonton tv di kamarku. Kubuka ponselku dan aku membuka folder rahasiaku yg selama ini ku sembunyikan dari bianca yaitu foto2 kenangan ku dengan rio. Lalu akupun tertidur.
Tiga hari kemudian kamipun mulai mengatur undangan yg harus di sebar. Semua keluarga kamipun kami undang semua termasuk keluarga tante marni dan mungkin membuat rio tahu tentang keberdaan ku sekarang dan semua undangan sudah kami sebar. Undangan hanya di sebar ke keluarga dekat saja karena ini hanya pesta pertunangan kami.
Hari pun semakin berjalan dan hari ini adalah pesta pertungan kami. Aku dan bianca bersiap siap memakai pakaian mewah kami dan duduk di kursi pelaminan. Aku melihat beberapa keluargaku dan keluarga bianca mulai berdatangan. Tapi keluarga riopun belum ada yg datang baik rio maupun tante marni dan om iyan. Ku lihat mama sedikit gelisa. Akupun menghampirinya dan bertanya.
"Ma, mama kenapa?" Tanyaku.
"Ini han, om iyan penyakitnya kambuh dan sekarang lg di rumah sakit" ujarnya.
"Hah sakit apa ma" tanyaku.
"Jantung dan struk kalo gak salah" ujar mama.
" trus gimana sekarang ke adaannya?" Tanyaku khawatir.
"Tadi mama telpon dia udah membaik, cuman tdi tante berpesan dia gak bisa dateng karena harus jaga om, tapi ia bilang rio dan istrinya dalam perjalanan ke sini mungkin mereka akan datang terlambat" ujarnya.
Akupun legah mendengarnya, jantungku berdebar debar tak sabar menanti rio dan bagai mana ke adaannya serta siapakah yg beruntung mendapatkan rio. Acara Pertunangan resmi kamipun berjalan lancar, dan kini acara hiburan atau pesta pertunangan. Aku ingin mengajak bianca menari denganku.
" hai sayang menarilah dgn ku.." ajakku.
" maaf yank nanti aja ya aku mau ngobrol dulu sama temen2 ku" tolaknya.
Bianca asik ngobrol bercanda dengan teman2nya. Lalu aku pergi mengambil minum dan tiba2 seseorang memanggilku.
"Farhaaann.." pangilnya.
Aku menoleh dan ternyata itu tasya teman kuliahku di jakarta dulu. Ia langsung berlari dan memeluku.
"Farhan gua kangen bgt sama loe" ujarnya.
"Wah selamat yah atas pertunangannya" ucapnya.
"Oh hai makasih ya" ujarku. Aku bingung perasaan aku tak mengundang teman2 lamaku di sini dan aku hanya mengundang keluargaku, apa mungkin bianca yg mengundangnya dan mungkin tasya temannya bianca juga.
"Apa kabar tasya?" Tanyaku.
"baiiiik banget" ujarnya.
Ku lihat perut tasya besar seperti sedang hamil.
"Eh sya kamu hamil ya?" Tanyaku.
"Yups aku hamil" ujarnya senang.
"Wah selamat ya, kok nikah gak ngundang sih" ujarku.
"Em kamu kan lagi sibuk di singapore dan ngurus saham kamu juga yg ada di singapure dan jakarta, jadi kami hanya ngundang keluarga kamu" ujarnya.
"Papa dan mamaku" ujarku.
"Iyaa" ujarnya.
" terus suami kamu mana sya?" Tanyaku.
" itu disana " ujarnya sambil menunjuk seorang peria yg berdiri dengan memakai jas dan sedang melihat kami, lalu ia memberikan senyumnya kepadaku.
"Dia suamiku ario sanjaya" ujar tasya.
Dan orang itu adalah rio.

*(Bersambung)*

My Brother Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang