chapter 9

3.2K 140 3
                                    

Akupun sontak berhenti karena mendengar kata kata bianca..

Lalu berbalik ke arahnya.

"Haha.. loe pikir gue percaya kalo itu anak gue,??" Ujarku.

"Kamu ngomong apa.. ini anak kamu, apa kamu lupa kita pernah tidur bareng 3 bulan lalu di singapore.." ujar bianca.

"Emangnya loe tidur ama gue doank.. hah gua mah gak yakin.." bantahku.

"Emang loe gak pernah tidur sama tuh cowok, bisa aja kan itu anak dia.." ujarku menunjuk cowok yg berciuman dengannya tadi.

" sumpah han ini anak loe, gua belum pernah tidur sama dia dan kita baru kenal kok.." ujarnya.

"Haha.. baru kenal aja udah cipok cipokan, buka bukaan dalam kamar... dan mungkin masih adalagi cowok lain sebelumnya yang baru kamu kenal eh udah tidur bareng.." ujarku menyindir bianca.

"Plackkk..." tangan bianca menampar pipiku.

"Bangsat loe!!.. anjing loe!!.. Dasar Homo!! " maki bianca.

"Loe pikir gue gak tau hah.. masa lalu loe yang kelam itu, gue tau semuanya tentang hubungan loe sama kakak loe si Ario itu.." ujar bianca.

"Dan semalem saat loe gak ada kabar emang gue gak tau loe ngapain sama Ario itu.. gue semalem nyariin loe kerumah tasya dan katanya loe sama rio ke rumah lama mereka, akupun menyusul dan saat aku di sana apa yang gue lihat hah..gue lihat loe tidur telanjang berdua dengan rio di dalam kamar.." Tambah bianca.

"Apa apan loe, loe jangan mengada ngada ya.." ujarku sambil mencengram lengan bianca.

Lalu tiba tiba cowok bianca menariku dan mendorongku hingga aku terjatuh dan kepalaku terbentur di dinding.
Telingaku terasa berdenging dan mataku berkunang kunang. Kemudian aku tak tahan menahan diriku dan kemudian akupun tak sadarkan diri.

****
Lalu aku tersadar dan aku sudah berada di rumah sakit dan kulihat bianca sedang ngobrol dengan seorang perawat.

"Sus suster.." panggilku.

"Han kamu udah sadar.." bianca memelukku sambil menangis.

"Lepas.." aku mencoba melepaskan pelukan bianca.

"Sus aku nggak mau  dia ada disini sus, usir dia.." pintaku.

"Maaf mbak sebaiknya mbak keluar saja karena pasien tidak ingin mbak berada di sini.." ujar suster itu kepada bianca.

"Iyo suster.." ujar bianca.

Aku tak tahu mengapa bianca bisa sesedih itu. Apa mungkin yang ia kandung benar benar anakku atau ada hal lain yang membuat sedih.

"Sus saya kok bisa sampai disini..?" Tanyaku.

"Tadi mbak itu yang bawak bapak ke rumah sakit.." ujar suster itu.

"Bianca.."

Suster itu mengangguk.

"Terus saya sakit apa sus.." tanyaku.

"Maaf saya tak bisa memberi tahu bapak.." ujar suster itu.

"Loh kenapa sus..?" Tanyaku.

"Maaf pak saya juga tak bisa memberikan alasannya.." ujar suster itu.

Lalu kemudian ayah dan mama pun datang masuk ke ruangan.

"Farhann.." ujar mama memelukku.

"Ma yah.. kenapa kalian bersedih" tanyaku.

"Enggak kok, ayah sama mama cuman khawatir tadi sama kamu han.." ujar ayah.

"Ahh farhan gak apa apa kok.." ujarku.

"Iya han.. mama tau itu, kamukan anak mama yang paling kuat..'' canda mama.

"Mama lebay ah..haha.."

Setelah beberapa saat kemudian Ario dan tasya datang.

"Han loe gak apa apa kan.. kamu sakit apa han kok bisa kayak gini.." ujar rio yang terkihat khawatir.

"Gak apa apa kok.. mungkin kecapeaan.." ujarku.

"Emm ya udah kalian bertiga ngobrol aja dulu mama sama ayah mau keluar bentar.." ujar mama.

Mama sama ayahkupun keluar.

"Han kata bianca kalian batal nikah ya?" Tanya tasya.

"Iya han loe batal nikah sama bianca ya?" Tanya rio.

"Iya.. ceritanya panjang sya.." ujarku.

"Emm sya.. aku boleh ngomong sama rio berdua gak.." tanyaku ke tasya

"Emm iya boleh.. kalo gitu aku keluar dulu ya.." ujar tasya dan kemudian dia keluar.

"Han coba ceritaain ke gue kenapa kalian batal nikah.." Tanya rio.

"Tadi siang gue ke rumah bianca, bianca tak membuka kan pintu ke gue, gue kira dia masih marah tapi pas gue mencoba masuk ke rumahnya gue kaget liat bianca malah ciuman sama laki laki lain.." ujarku.

"Terus kamu batalin pernikahan kalian han?" Tanya rio.

"Iya han, tapi ia mengklaim kalo dia lagi hamil anak gue yo.." ujarku.

"Hah, emang loe pernah tidur sama bianca.." ujarnya kaget.

"Iyo 3 bulan yang lalu kita ke singapore untuk menjalankan bisnis papanya.. dan kamipun tidur di kamar hotel yang sama dan waktu itu bianca ngajakin gue mabok dan kamipun mabok dengan minum2an yg di pesan bianca..
Awalnya kami cuma mau seneng2 tapi kemudian bianca gelap mata ia memaksaku bersetubuh dengannya.." jelasku.

"Terus kalian bersetubuh?"

"Awalnya sih gue nolak tapi karena paksaan bianca dan gue juga lagi mabok saat itu jadi kita berhubungan badam malam itu.." ujarku

"Tapi gue gak yakin kalo anak yang ia kandung anak gue, bisa saja kan itu anak orang lain buktinya aja tadi siang dia hampir bersetubuh dengan laki laki lain.." tambahku.

"Iya iya loe gak perlu pikirin, menurut gue lu udah ngelakuin hal yang benar, dan jangan khawatir kan masih ada gue.."ujarnya sambil memegang tanganku dan mencium tanganku.

"Ihh gombal hehe.. emm tapi yang setelah itu dia bilang kalo dia tahu hubungan kita.." ujarku.

"Tau dari mana.."

"Ia bilang kalo kemaren malem ia nyariin gue ke rumah lamamu itu, dan dia melihat kita tidur berdua tanpa mengenakan busana.." ujarku.

"Huff.. Ya Udah lu gak perlu khawatir apapun yang terjadi kita berdua akan selamanya bersama ya kan?" Ujarnya.

Akupun tersenyum dan mengangguk.

"Ya udah han, gue mau nemenin tasya dulu periksa kandungan dan kamu jaga ke sehatan ya sayang.." ujarnya sambil mengecup keningku.

Lalu ia pun pergi keluar.

*bersambung*



Next story》》 http://advancedautorepairtips.me/Smx6KtIqLo

My Brother Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang