38

7 0 0
                                    

Ketika aku tengah berjuang mempertahankan sebuah hubungan,
Yang sejak lama kita bangun dari nol.

Di saat itulah aku menoleh ke kiri lalu ke kanan mencari keberadaanmu,
Namun tak ku temui kau di sana.

Aku berfikir "ah mungkin kamu tertinggal di belakang sana karena lelah dan memilih istirahat sejenak"
Lalu aku putuskan untuk kembali merangkat ke belakang untuk memcari mu,
Tapi lagi lagi tak ku temui kau di sepanjang perjalananku.

Aku berteriak, memanjat saat ku temukan tebing, meraba di kala gelap dan merangkak di kala lelah.
Tapi hingga kini, aku belum juga menemukanmu.

Meski begitu, Aku tidak menyerah
Aku tetap berjalan dan berlari hingga tanpa sadar, aku telah berjalan jauh meninggalkan jalur yang telah kita buat dan aku. TERSESAT !!!. SENDIRIAN !!!.

Di dalam kegelapan aku meraba, tak kuketahui arah jalanku entah kemana. Ini bukan jalur kita. Aku tidak tahu daerah ini. Di sini sepi, tak ada orang tak ada hewan, tak ada kehidupan sama sekali, bahkan suara angin pun tak ada.

Aku mulai ketakutan. Aku takut sendirian berada di tempat asing.

Aku terus berjalan hingga kemudian aku melihat satu titik cahaya.
Kuikuti arah titik itu dan semakin jauh aku melangkah maka semakin besar pula titik cahaya itu. Aku semakin yakin, harapanku semakin besar dan senyumku semakin lebar. Aku yakin dan sangat yakin kamu ada di sana, di titik cahaya itu. karena setahuku, kamulah sumber cahaya itu.

Tibalah aku di suatu tempat yang dimana kutemui bayangan manusia di sana.
Aku semakin yakin itu kamu. Kamu tahu..? Aku sangat bahagia saat ku tahu kamu ternyata telah menemukan cahaya untuk menerangiku.

Aku melenggak bahagia saat mendekatimu.

Saat aku berada sangat dekat denganmu. Aku melihatmu, dengan sangat jelas. Menatapmu di depan sana sedang tertawa membelakangiku.

Tapi kamu tidak sendiri. Ada orang lain selain kamu di sana.

Dan orang lain itu seorang wanita, sedang kamu rangkul dang tertawa bersama.

Aku tertawa, tapi ini bukan tawa bahagia.
Ini tawa luka, kecewa dan sedih.!!

Lalu aku menangis, aku mencoba berontak pada takdir.

Kenapa begitu kejam, takdir mempermainkanku dalam sebuah labirin cukup lama hingga aku hampir saja menyerah. Lalu ia berikan aku secerca harapan dengan memperlihatkan setitik cahaya yang ternyata itu hanyalah sebuah jurang yang sangat dalam.

Aku tidak punya pilihan lain selain jurang ini. Takdir memaksaku memilih jalan ini.

Aku ingin kembali tapi aku tidak ingin kembali terjebak didalam lorong-lorong menyesatkan di labirin itu.

Tapi.

Jika ku teruskan langkahku maka itu artinya aku memilih mati di dalam jurang ini.

Tidak ada pilah yang lebih baik.

Ternyata.
Hanya sampai di sini saja kisah cinta "sehidup semati" kita.
Sekarang saatnya kita berpisah dan kata itu pun berpisah.

Sekarang kamu pemilik kata "hidup" itu
Dan
Aku pemilik kata "mati" dalam kisah kita.

Dan semuanya berakhir.

Selow BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang