Secret

2.8K 303 128
                                    

Please read this chapter very carefully :)

-Eternal Sunshine-

.

.

.

.

"Jadi, kau akan pergi ke Busan selama 5 hari?"

"Hm, temanku dan Krystal sakit parah. Aku akan mencoba untuk pulang secepat mungkin"

Johnny tersenyum sambil mengelus kepala Jaehyun, "Kau boleh pergi selama yang kau mau, aku tidak apa-apa ko. Dan semoga temanmu itu lekas sembuh."

Jaehyun mengangguk kecil, jujur saja hatinya terasa sakit luar biasa karena ia baru saja membual pada Johnny. Melihat betapa senyum indah Johnny terlukis untuknya membuat Jaehyun tidak bisa untuk tidak merasa ragu, haruskah? Haruskah ia beritahu saja tentang apa yang selama ini dia alami?

"Jae?"

"Oh, ya... terimakasih. Kalau begitu aku pergi dulu, Krystal pasti sudah menungguku didalam stasiun"

Johnny lagi-lagi tersenyum, ia memeluk tubuh Jaehyun sebelum lelaki itu masuk kedalam stasiun, Jaehyun balas memeluk tubuh tegap Johnny dengan erat. Ia memejamkan matanya, menikmati hangat tubuh Johnny yang pasti akan sangat ia rindukan.

Jaehyun hanya berharap terapi yang akan ia lakukan ini membuahkan hasil yang baik, setidaknya agar dia masih bisa melihat senyuman Johnny untuk beberapa tahun kedepan,. Tahun? Entahlah, Jaehyun sendiri ragu apakah ia akan mampu bertahan selama itu.

"Jaga dirimu John"

"Kau juga, Jae"

Setelah itu mereka melepaskan pelukan masing-masing, Johnny melambai dengan semangat saat melihat Jaehyun sudah masuk kedalam stasiun. Wajah Jaehyun yang pucat pasi itu masih sempat menyematkan senyum terbaiknya pada Johnny sebelum akhirnya ia menghilang dibalik pintu kaca.

Johnny menghela nafas lega saat Jaehyun tak lagi terlihat dari pandangannya, cukup berat memang melepaskan Jaehyun karena ia tidak pernah berpisah selama itu dengan Jaehyun. Namun kemudian Johnny ingat jika kini ada Ten dan juga Hendery yang akan menghiburnya. Dengan cepat Johnny merogoh saku celana kainnya dan mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Ten.

"Hallo, Ten... kau sudah bersiap?"

"Ya, kapan kau menjemput kami John?"

"Aku baru saja mengantar Jaehyun ke stasiun, kau tunggu saja. Pesawat kita terbang sekitar 2 jam lagi"

"Baiklah, hati-hati dijalan"

"Hm, sampai bertemu"

Johnny mematikan sambungan teleponnya, setelah itu ia berjalan cepat meninggalkan stasiun dengan wajah gembira. Senyum tak hentinya terpatri pada bibir tipis itu, ia hanya tidak sabar ingin melakukan liburan bersama keluarga kecilnya, kesempatan yang jarang sekali dirinya dapatkan.

"Maaf Jaehyun, tapi aku tidak bisa menahannya"

.

.

.

.

Jaehyun masih terus menundukan kepalanya, melamun. Membuat Sehun yang kini mengemudi di sebelahnya mau tidak mau mengalihkan atensinya pada Jaehyun yang terlihat sangat pendiam sejak ia menjemputnya di stasiun beberapa waktu lalu. Sehun yakin jika anak itu sedang memikirkan banyak hal yang dipenuhi dengan Johnny, rasa cemburu melanda hatinya. Namun Sehun tahu diri untuk tidak menghancurkan perasaan Jaehyun saat ini dengan menyuruhnya berhenti memikirkan Johnny.

Eternal Sunshine #Book1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang