Beautiful Goodbye

3.1K 336 269
                                    

Please read the author's note below, thank you ^^

Eternal Sunshine

.

.

.

.

Hari-hari semakin berlalu, dan selama itu pula Jaehyun selalu pulang-pergi menggunakan bus, Lucas belum pulang dari liburan pribadinya dan Johnny tidak mengetahui itu. Selalu jarang ada kesempatan bagi Jaehyun untuk memberitahu Johnny, karena bahkan pria tinggi itu sudah tidak pernah sarapan bersamanya lagi. Terkadang Johnny juga pulang sangat larut, diatas jam 9 atau mungkin lebih, kemarin saja Johnny pulang pukul 11 malam disaat dirinya sudah terlelap. Saat pagi, Johnny akan mengecup keningnya dengan terburu-buru dan langsung berangkat ke kantor.

Jaehyun jelas sekali menyadari perubahan itu, tapi ia tidak tahu kenapa dan apa alasannya. Helaan nafas Jaehyun hembuskan, ia memutuskan untuk tidak memasak makan malam hari ini karena Johnny pasti akan pulang larut lagi. Jadi yang dirinya lakukan adalah masuk ke kamar dan segera membersihkan diri, setelah itu ia kembali membalurkan cream pereda nyeri otot yang setiap hari ia pakai sebelum tidur pada betis dan kali ini pada punggungnya juga, karena ia tidak pernah berjalan kaki sejauh itu dan bekerja seharian, dirinya jadi masih belum terbiasa.

Saat, Jaehyun akan membaringkan tubuh letihnya setelah meminum obat, tiba-tiba pintu kamar dibuka dan masuklah Johnny dengan wajah lelahnya seperti biasa. Jaehyun segera bangun dari rebahannya dan berjalan menyambut Johnny.

"Tumben pulang cepat, kukira kau akan pulang terlambat lagi har-"

"Tidak ada meeting"

Jaehyun melipat bibirnya kedalam saat Johnny baru saja memotong ucapannya, ia kemudian membantu Johnny melepaskan jas dan dasinya.

"Mau kopi?"

"Hm"

Jaehyun tersenyum kecil, ia menaruh jas Johnny pada keranjang cucian "Mandi saja dulu, aku akan buatkan kopi"

"Kenapa tidak ada makanan? Kau tidak masak?"

"Oh?" Jaehyun gelagapan "I-itu, setiap hari kau selalu pulang malam dan kadang kau bilang sudah makan di luar. Jadi masakan yang ku masak akan selalu berakhir di tempat sampah. Rasanya sayang sekali"

Jaehyun meremat ujung piyamanya, ia merasa tidak enak pada Johnny dan keterdiaman lelaki tinggi itu membuatnya semakin merasa bersalah.

"Apa kau lapar? Aku akan membuat-"

"Tidak usah, buatkan saja kopi"

Jaehyun hanya mengangguk dan membuatkan kopi untuk Johnny. Disisi lain, Johnny memperhatikan punggung Jaehyun yang perlahan menjauh, kenapa rasanya punggung itu terlihat semakin rapuh setiap harinya? Dikala malam saat Jaehyun tertidur, Johnny terkadang bangun tengah malam dan memperhatikan betapa ringkihnya tubuh Jaehyun, kadang wajah itu terlihat sangat pucat bagai tanpa darah.

Rasa khawatir menyelinap kedalam hatinya, namun tak bisa dipungkiri jika ia risih dan juga merasa Jaehyun mulai berubah apalagi dari segi fisik. Jaehyun kelihatan semakin kurus, wajahnya memang masih terlihat manis namun seolah tak terawat, rambutnya mulai panjang dan wajahnya tampak selalu pucat, membuatnya terkesan lebih tua daripada usia seharusnya.

Helaan nafas Johnny keluarkan dengan gusar "Jelas sekali dia berbeda dengan Ten, kenapa aku baru menyadarinya? Ck"

.

.

.

.

Jaehyun menunggui sampai Johnny selesai dengan kopinya, ia tersenyum kecil saat Johnny memberikan cangkirnya perlahan. Dengan telaten Jaehyun mengambilnya dan membawa cangkir itu ke dapur. Setelah ia kembali ke kamar dirinya di sungguhkan dengan Johnny yang tengah membaca buku dengan kacamata baca yang bertengger indah pada hidung mancungnya.

Eternal Sunshine #Book1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang