A Million Peaces

3.1K 323 147
                                    

-Eternal Sunshine-

.

.

.

.

"Kau pasti menangis kan?"

"Tidak!"

"Bohong"

"Ck, tidak!"

Jaehyun tersenyum menggoda dengan jari telunjuk yang masih mengarah pada Sehun, sambil bergumam 'bohong' yang mana membuat Sehun jengah dan akhirnya menghela nafas kecil. Bagaimana ceritanya ini bisa terjadi? Singkat saja, tengah malam tadi Jaehyun tiba-tiba terbangun dan langsung mengeluh lapar, dan tentu saja hal itu membuat semua dokter serta para perawat yang sempat kelimpungan menyelamatkan nyawanya seketika speechless.

Namun alih-alih menanyakan keadaan Jaehyun atau sebagainya, mereka malah membawakan makanan dan buah-buahan untuk Jaehyun. Baru setelah Jaehyun kenyang dan meminum obatnya, Baekhyun dan juga Chanyeol memeriksa kondisi anak itu.

Dan hasilnya sangat memuaskan. Katup jantung Jaehyun memang masih rusak karena lelaki itu tidak mau melakukan operasi, akan tetapi obat-obatan dari hasil terapi yang mereka berikan ternyata mampu menutupi beberapa bagian yang rusak tersebut. Jaehyun yang kritis dan hampir koma tadi pagi merupakan efek samping dari obat yang saling bekerja.

Sehun sempat menyuruh Baekhyun untuk mengurangi dosis dari masing-masing obat dan infus, karena ia takut sekali Jaehyun akan drop sampai semengerikan itu lagi, Baekhyun hanya bisa menghela nafas panjang dan mengangguk kala itu.

"Oke baiklah, aku menangis. Kau puas?"

Dan Jaehyun tidak bisa menahan tawanya lagi, ia tertawa cukup keras yang malah membuat Sehun semakin malu di buatnya. Namun tak bisa di pungkiri setelah melihat Jaehyun yang tertawa, serta terlihat sehat seperti ini malah membuat Sehun sangat bahagia.

"Hahaha, sayang sekali aku tidak bisa melihat hyung menangis.. huft"

Jaehyun mengerucutkan bibirnya, Sehun pun tersenyum kecil. Ia lalu mengusak rambut Jaehyun yang terlihat lebih hidup daripada sebelumnya, membuat anak itu semakin cemberut.

"Jangan seperti itu lagi, kau membuatku hampir gila"

Jaehyun menelengkan kepalanya dengan tatapan mata penasaran "Benarkah? Kenapa?"

'Karena aku mencintaimu'

Sehun terdiam, ia masih menempatkan tangan kanannya pada kepala Jaehyun, tatapannya tertuju pada wajah pucat lelaki kelahiran 14 Februari tersebut dengan pandangan penuh kasih, berharap agar Jaehyun mengerti akan perasaannya.

"Karena...kau adalah pasienku, akan menjadi penyesalan terbesar dalam hidupku jika kau tidak selamat"

Sehun menghela nafas panjang, ia lebih memilih menutupi semuanya karena jika tidak, mungkin suasana di antara mereka akan sangat asing dan canggung, ia tidak suka jika nantinya berakhir seperti itu. Mendapati Jaehyun yang masih bisa tersenyum padanya sudah membuat Sehun senang dan bersyukur.

Jaehyun terkekeh kecil "Umur itu tidak ada yang tahu hyung"

"Hm, kau benar. Tapi setidaknya aku belum mau kau pergi, nanti tidak ada yang bisa ku goda"

Jaehyun memukul lengan Sehun pelan, ia memang sering sekali di jahili oleh Sehun dalam banyak hal, namun ia tidak membencinya, jauh dari itu Jaehyun sangat bahagia saat Sehun menggodanya dengan meluncurkan argumen-argumen yang sebenarnya tidak penting untuk di bahas namun menyenangkan untuk di debatkan.

"Aku juga tidak ingin mati dulu"

Jaehyun tiba-tiba berubah murung, Sehun yang melihatnya menaikan alis penuh tanya, ia bisa melihat segaris senyum pada kedua ujung bibir Jaehyun namun kemudian lelaki pucat itu menunduk.

Eternal Sunshine #Book1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang