Aku duduk di pesawat Yang akan membawa Ku kembali ke indonesia
Alma duduk dengan wajah tegang nya di sebelah ku
Dia masih saja takut Naik pesawat
Aku merogoh saku jaket Ku dan menatap amplop Yang Ku yakini isinya bukan lah uang soalnya tipis banget heheh
Amplop ini sepertinya berisi surat yang bang Rey berikan sebelum check in tadi
'eh cengeng, nih buka Di rumah aja gausah lo jadiin instastory'
Aku tersenyum kecil lalu memeluk bang Rey erat
'udah eh, gue gabisa napas ini'
Aku tertawa dan melepaskan pelukan Ku
'jangan kangen ya bang'
'idih Amit Amit .. udah sono gausa deket deket gua Lu bau'
Aku mendengus kesal dan berjalan menyusul bunda, ayah dan Alma Yang sudah menuju check in
Aku menoleh ke arah bang Rey Dan melambaikan tangan dengan senyum hangat sebagai tanda terimakasih
Selama di London ini , bang Rey mengajarkan Ku ketegaran menghadapi cobaan melalui pengalaman hidup nya Yang ternyata tak mudah selama di London
Aku tersenyum lebar dan kembali memasukkan surat itu kedalam saku jaket Ku
Pesawat take off, Alma menggenggam tangan Ku untuk menenangkan diri nya
Aku menatap Kota london Yang terlihat semakin mengecil sambil tersenyum lebar
Sekarang, Aku siap menghadapi semuanya. Sesakit apapun itu Aku tak Akan menyerah Aku Akan tetap berjuang namun jika ilham sendiri Yang mengucapkan kata kata untuk mengusir Ku di hadapan Ku, Aku Akan pergi.
Hati siap siap lah tersakiti dengan pertempuran perasaan Yang Akan kau hadapi tak lama lagi.
***
Sudah 3 bulan pulang nya Aku dari london dan seperti dugaan ku, ilham tak Akan menghubungi Ku
Namun dengan segala kekuatan hati Aku tetap menanti dengan terus berfikiran positive tentang nya
Setelah pulang dari london 3 bulan yang lalu, Aku selalu mengunjungi café coffee.co setiap hari dan menunggu ilham dengan harapan dia kembali
Dan hasilnya Tak pernah Ku temukan dia di sana
Hampir setiap minggu aku mengajak jeni untuk sekedar melewati perumahan griya asri 3 Yang letaknya lumayan jauh dari rumah Ku
Sebenarnya Aku merasa bersalah pada jeni, dia lah Yang terus menemani di saat aku terus berjuang untuk bertemu ilham walaupun sudah tau itu tak Kan terjadi
Sekedar melihat motor ilham Yang terparkir di depan rumah nya saja membuat jantung ku berdebar kencang
Andai motor itu bisa bicara, dia pasti memanggil ku
Aku lelah namun Aku tak menyerah
Aku Akan tetap menunggu mu kapan pun itu
"Ayo dit" jeni menggenggam tangan ku saat langkah Kami sudah hampir melewati perumahan nya
"Jen, kamu gak cape?" Kata Ku sambil menghentikan langkah
"Capek lah, panas nih" kata jeni sambil menyeka pelipisnya yang berkeringat
"Kalo gitu kita gausah kesini lagi" kata Ku sambil berhenti melangkah
"Loh? Kenapa?" Jeni menatap Ku heran
"Jen ini ga pernah Ada hasil nya, udah 4 bulan kita bolak balik kesini tapi apa Yang kita dapat? Jen Aku nyerah aja gapapa ya?"
Aku bicara seperti itu bukan tanpa alasan pasalnya sudah sering Kami melewati jalan ini dan Sama sekali tak pernah bertemu bahkan mendengar suara nya saja tidak.
Aku merasa bersalah pada jeni, panas panas datang kesini cuma untuk berharap
Dampak nya juga ketika sampai di rumah Aku kembali merasa kecewa walaupun lega Karena merasa telah berusaha tetap saja Aku Ada Rasa kecewa melanda
"Dit, Aku gapernah capek nemenin kamu berjuang.. Kalo kamu nyerah, kamu Akan terus hidup dengan seluruh pertanyaan Yang bikin hidup kamu ga nyaman, jadi jangan pernah menyerah ya"
"Tapi Jen , dia gak suka Sama Aku .. percuma"
"Aku yakin dia suka Sama kamu dit.. jangan negative thinking ya.. ayo kita lewatin rumah nya, sekedar mengobati rindu gapapa lah ya"
Jeni tersenyum meyakinkan Ku, seluruh keraguan Ku hilang dan kembali meyakinkan diri Ku bahwa dia Akan kembali
Senyum Ku mengembang, Aku kembali melangkah dengan harap harap cemasSetiap Hari minggu aku selalu melewati perumahan griya asri 3, berharap bertemu dia yang mungkin sedang mengobati rindu dan menjanjikan temu dengan gadis baru
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason
RomanceKenal di sosmed => dekat => pergi tanpa alasan. Pernah merasakan? Di jadikan pelampiasan tanpa belas kasihan. Harus bertahan Karena perasaan. Bertempur melawan keadaan dengan segala kesedihan. Apa kabar sang pujaan? Pergi menghilang dan nampak bah...